Cerita Tersembunyi di Balik Karier Pratama Arhan Bersama Tokyo Verdy
loading...
A
A
A
Griffis sebenarnya tidak terlalu mempersoalkan mengenai pemain yang dijadikan sebagai alat marketing klub. Hanya saja, pemain itu harus mendapatkan menit bermain sehingga bisa berkembang.
Tapi ini tidak berlaku untuk Pratama di Tokyo Verdy. "Mengontrak pemain untuk tidak memberinya peluang nyata tetapi hanya untuk keterlibatan/pemasaran adalah hal yang buruk. Sepertinya Verdy tidak pernah memberinya kesempatan dan kemudian memasarkannya, itu buruk."
"Saya tidak punya masalah dengan pemain pemasaran yang tidak dapat dipercaya, jika tim juga setidaknya menunjukkan bahwa mereka memberikan peluang kepada pemain, bahkan jika mereka merekrut pemain yang jauh di bawah kualitas awal mereka dengan keinginan untuk mengembangkannya.... Verdy hanya tampaknya tidak peduli untuk mengembangkannya dan seluruh liga berusaha sekuat tenaga untuk memasarkannya," imbuhnya.
Lihat Juga: 3 Pemain Timnas Indonesia yang Terancam Tak Dipanggil Patrick Kluivert karena Minim Menit Bermain
Tapi ini tidak berlaku untuk Pratama di Tokyo Verdy. "Mengontrak pemain untuk tidak memberinya peluang nyata tetapi hanya untuk keterlibatan/pemasaran adalah hal yang buruk. Sepertinya Verdy tidak pernah memberinya kesempatan dan kemudian memasarkannya, itu buruk."
"Saya tidak punya masalah dengan pemain pemasaran yang tidak dapat dipercaya, jika tim juga setidaknya menunjukkan bahwa mereka memberikan peluang kepada pemain, bahkan jika mereka merekrut pemain yang jauh di bawah kualitas awal mereka dengan keinginan untuk mengembangkannya.... Verdy hanya tampaknya tidak peduli untuk mengembangkannya dan seluruh liga berusaha sekuat tenaga untuk memasarkannya," imbuhnya.
Lihat Juga: 3 Pemain Timnas Indonesia yang Terancam Tak Dipanggil Patrick Kluivert karena Minim Menit Bermain
(yov)