Berpotensi Jadi Bintang Tinju Wanita, Ini Wejangan Natasha Jonas buat Caroline Dubois
loading...
A
A
A
LONDON - Petinju wanita Caroline Dubois berhasil merebut sabuk juara kelas ringan versi IBO dengan mengalahkan Magali Rodriguez akhir pekan kemarin. Meskipun begitu, petarung 22 tahun ini langsung mengincar pertarungan besar dengan nama-nama elit.
Dubois, yang baru menjalani 8 duel profesional sejak debut Februari 2022, menginginkan juara dunia kelas ringan tak terbantahkan Katie Taylor hingga juara kelas welter junior tak terbantahkan Chantelle Cameron.
"Segera setelah mereka tersedia untuk saya, saya akan maju dan mengambilnya dan saya akan menjadi yang 'baru," kata Dubois (8-0, 5KO), seperti dikutip Sky Sports.
Mengenai keinginan Dubois itu, juara dunia tinju wanita empat divisi, Natasha Jonas menyebutkan jika dia sangat mengakui kemampuan Dubois. Menurutnya, Dubois merupakan salah satu talenta tinju wanita yang berbakat.
Namun, dengan pengalamannya yang masih hijau, Jonas memandang bahwa Dubois tak perlu terburu-buru. Jonas meyakini bahwa Dubois masih memiliki waktu untuk mengejar gelar juara dunia.
"Saya rasa tidak ada alasan untuk terburu-buru. Maksud saya, kita tahu betapa bagusnya dia. Kita tahu seberapa bagus dia bisa. Tidak perlu terburu-buru," ucap Jonas.
"Ia memiliki begitu banyak waktu untuk mempelajari keahliannya dan melakukan apa yang dia lakukan," katanya lagi.
"Saya bahkan tidak tahu siapa yang dapat Anda taruh untuk melawannya. Penentuan lawannya juga akan sulit, karena banyak orang yang tidak akan mau menerimanya. Nama-nama besar tidak akan mau naik ring dengan Caroline dalam waktu dekat," papar Jonas.
Sementara itu, promotor Boxxer, Ben Shalom sangat ingin mempercepat jalur karier Dubois. Dia menyebutkan bahwa Dubois merupakan bintang berikutnya dalam dunia tinju wanita.
"Dia adalah talenta yang istimewa, gelar pertama dari sekian banyak gelar, dan juga akan menjadi bintang besar di tahun depan. Katie Taylor adalah bintang besar, dan saya dapat melihat alasannya, namun Caroline adalah bintang tinju wanita berikutnya," tuturnya.
"Saya berharap salah satu dari badan-badan yang mengatur akan segera mengakuinya," harap Ben Shalom.
Lihat Juga: Kisah Tragis Duk Koo Kim, Petinju Korea yang Meninggal setelah Koma 4 Hari akibat Dipukul Ray Mancini
Dubois, yang baru menjalani 8 duel profesional sejak debut Februari 2022, menginginkan juara dunia kelas ringan tak terbantahkan Katie Taylor hingga juara kelas welter junior tak terbantahkan Chantelle Cameron.
"Segera setelah mereka tersedia untuk saya, saya akan maju dan mengambilnya dan saya akan menjadi yang 'baru," kata Dubois (8-0, 5KO), seperti dikutip Sky Sports.
Mengenai keinginan Dubois itu, juara dunia tinju wanita empat divisi, Natasha Jonas menyebutkan jika dia sangat mengakui kemampuan Dubois. Menurutnya, Dubois merupakan salah satu talenta tinju wanita yang berbakat.
Namun, dengan pengalamannya yang masih hijau, Jonas memandang bahwa Dubois tak perlu terburu-buru. Jonas meyakini bahwa Dubois masih memiliki waktu untuk mengejar gelar juara dunia.
"Saya rasa tidak ada alasan untuk terburu-buru. Maksud saya, kita tahu betapa bagusnya dia. Kita tahu seberapa bagus dia bisa. Tidak perlu terburu-buru," ucap Jonas.
"Ia memiliki begitu banyak waktu untuk mempelajari keahliannya dan melakukan apa yang dia lakukan," katanya lagi.
"Saya bahkan tidak tahu siapa yang dapat Anda taruh untuk melawannya. Penentuan lawannya juga akan sulit, karena banyak orang yang tidak akan mau menerimanya. Nama-nama besar tidak akan mau naik ring dengan Caroline dalam waktu dekat," papar Jonas.
Sementara itu, promotor Boxxer, Ben Shalom sangat ingin mempercepat jalur karier Dubois. Dia menyebutkan bahwa Dubois merupakan bintang berikutnya dalam dunia tinju wanita.
"Dia adalah talenta yang istimewa, gelar pertama dari sekian banyak gelar, dan juga akan menjadi bintang besar di tahun depan. Katie Taylor adalah bintang besar, dan saya dapat melihat alasannya, namun Caroline adalah bintang tinju wanita berikutnya," tuturnya.
"Saya berharap salah satu dari badan-badan yang mengatur akan segera mengakuinya," harap Ben Shalom.
Lihat Juga: Kisah Tragis Duk Koo Kim, Petinju Korea yang Meninggal setelah Koma 4 Hari akibat Dipukul Ray Mancini
(nug)