IPP Jadi Referensi Tingkatkan Literasi Tema Kepemudaan di Indonesia
loading...
A
A
A
SURABAYA - Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI Asrorun Ni'am Sholeh menyebut Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) dapat dijadikan referensi untuk tingkatkan literasi tema kepemudaan di Indonesia.Hal itu diungkapkannya saat memberikan sambutan kepada para peserta Pelatihan Penulisan Artikel Jurnal Kepemudaan Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Asisten Deputi Potensi Kemandirian Pemuda secara hybrid di Hotel Movenpick, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (12/10/2023).
Niam menjelaskan bahwa pelatihan tersebut merupakan upaya Kemenpora untuk memperkaya literasi tema kepemudaan di Indonesia yang berkaitan langsung dengan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), khususnya domain pendidikan. Dikatakannya, nilai IPP kita mengalami tren kenaikan pada dua tahun terakhir ini pasca pandemi COVID-19, tepatnya di angka 55,33.
"Namun, kenaikan tersebut tidak dibarengi oleh nilai domain pendidikan yang masih stagnan di angka 70 dalam 4 tahun terakhir. Ada tantangan disini, khususnya bagi para pemuda, agar pelatihan seperti ini dapat berdampak langsung pada domain pendidikan, khususnya pada indikator Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi," ujar Deputi Niam dalam keterangan persnya.
Masih kata Deputi Niam, IPP dapat menjadi referensi yang ideal dalam menentukan latar belakang dan rumusan masalah sebuah penelitian kepemudaan di Indonesia. Lima domain yang ada dalam IPP merupakan masalah sosial secara umum yang disimplikasi dalam bentuk indeks secara sederhana.
"Data IPP dapat menjadi inspirasi untuk mengangkat masalah kontemporer yang tidak terbatas dengan disiplin ilmu dan latar belakang kita yang berbeda. Setiap disiplin ilmu tersebut memiliki potensi dan kontribusi untuk mengulik analis masalah serta mencari problem solver terhadap masalah kepemudaan di Indonesia," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Timur Moh. Ali Kuncoro mengapresiasi pelatihan penulisan jurnal yang melibatkan para pemuda di wilayah Provinsi Jawa Timur tersebut. Dirinya menilai, Jawa Timur memiliki potensi pemuda yang dapat berkontribusi pada kenaikan literasi pemuda di Indonesia.
"Jawa Timur merupakan gudangnya pemuda potensial di Indonesia. Kita banyak melahirkan tokoh pemuda di tingkat nasional. Kami berharap pelatihan ini dapat meningkatkan potensi demografis pemuda, tidak hanya di Jawa Timur, tetapi di seluruh Indonesia yang sangat beragam demografinya," tutur Moh. Ali Kuncoro.
Pelatihan Penulisan Artikel Jurnal Kepemudaan Tahun 2023 merupakan rangkaian kegiatan dari Bantuan Karya Ilmiah Kepemudaan yang diselenggarakan oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemudaan, diikuti 50 orang peserta secara luring yang berasal dari Provinsi Jawa Timur, serta 391 peserta yang mengikuti secara daring.
Mayoritas peserta merupakan para peserta seleksi Bantuan Karya Ilmiah Kepemudaan Kemenpora tahun 2023, yang terdiri dari unsur perwakilan BEM universitas se-Indonesia, Organisasi Kepemudaan se-Indonesia, perwakilan Persatuan Pelajar Indonesia di Cina, India, Inggris, dan Korea Selatan. Hadir pada pelatihan tersebut, Dekan Fakultas Adminitrasi Universitas Indonesia Prof. Dr. Chandra Wijaya, M. Si., M. M., Dosen Teknologi Pendidikan UIN Sunan Ampel Surabaya Dr. Abdulloh Hamid, M.Pd, Dosen Program Studi Manajemen Universitas Bina Nusantara Dr. Nopriadi Saputra, S.T., M.M., Kepala Pusat Kajian Komunikasi UBL Dr. Dudi Iskandar, Asisten Deputi Potensi Kemandirian Pemuda Tri Winarno
Niam menjelaskan bahwa pelatihan tersebut merupakan upaya Kemenpora untuk memperkaya literasi tema kepemudaan di Indonesia yang berkaitan langsung dengan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), khususnya domain pendidikan. Dikatakannya, nilai IPP kita mengalami tren kenaikan pada dua tahun terakhir ini pasca pandemi COVID-19, tepatnya di angka 55,33.
"Namun, kenaikan tersebut tidak dibarengi oleh nilai domain pendidikan yang masih stagnan di angka 70 dalam 4 tahun terakhir. Ada tantangan disini, khususnya bagi para pemuda, agar pelatihan seperti ini dapat berdampak langsung pada domain pendidikan, khususnya pada indikator Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi," ujar Deputi Niam dalam keterangan persnya.
Masih kata Deputi Niam, IPP dapat menjadi referensi yang ideal dalam menentukan latar belakang dan rumusan masalah sebuah penelitian kepemudaan di Indonesia. Lima domain yang ada dalam IPP merupakan masalah sosial secara umum yang disimplikasi dalam bentuk indeks secara sederhana.
"Data IPP dapat menjadi inspirasi untuk mengangkat masalah kontemporer yang tidak terbatas dengan disiplin ilmu dan latar belakang kita yang berbeda. Setiap disiplin ilmu tersebut memiliki potensi dan kontribusi untuk mengulik analis masalah serta mencari problem solver terhadap masalah kepemudaan di Indonesia," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Timur Moh. Ali Kuncoro mengapresiasi pelatihan penulisan jurnal yang melibatkan para pemuda di wilayah Provinsi Jawa Timur tersebut. Dirinya menilai, Jawa Timur memiliki potensi pemuda yang dapat berkontribusi pada kenaikan literasi pemuda di Indonesia.
"Jawa Timur merupakan gudangnya pemuda potensial di Indonesia. Kita banyak melahirkan tokoh pemuda di tingkat nasional. Kami berharap pelatihan ini dapat meningkatkan potensi demografis pemuda, tidak hanya di Jawa Timur, tetapi di seluruh Indonesia yang sangat beragam demografinya," tutur Moh. Ali Kuncoro.
Pelatihan Penulisan Artikel Jurnal Kepemudaan Tahun 2023 merupakan rangkaian kegiatan dari Bantuan Karya Ilmiah Kepemudaan yang diselenggarakan oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemudaan, diikuti 50 orang peserta secara luring yang berasal dari Provinsi Jawa Timur, serta 391 peserta yang mengikuti secara daring.
Mayoritas peserta merupakan para peserta seleksi Bantuan Karya Ilmiah Kepemudaan Kemenpora tahun 2023, yang terdiri dari unsur perwakilan BEM universitas se-Indonesia, Organisasi Kepemudaan se-Indonesia, perwakilan Persatuan Pelajar Indonesia di Cina, India, Inggris, dan Korea Selatan. Hadir pada pelatihan tersebut, Dekan Fakultas Adminitrasi Universitas Indonesia Prof. Dr. Chandra Wijaya, M. Si., M. M., Dosen Teknologi Pendidikan UIN Sunan Ampel Surabaya Dr. Abdulloh Hamid, M.Pd, Dosen Program Studi Manajemen Universitas Bina Nusantara Dr. Nopriadi Saputra, S.T., M.M., Kepala Pusat Kajian Komunikasi UBL Dr. Dudi Iskandar, Asisten Deputi Potensi Kemandirian Pemuda Tri Winarno
(yov)