Karena Ini Valentino Rossi Beri Restu Luca Marini Gabung Honda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rumor Kehadiran sang mantan manajer, Davide Brivio, ke Honda disebut menjadi faktor alasan Valentino Rossi memberi restu kepada adiknya, Luca Marini, yang juga diincar pabrikan Jepang itu. Brivio digadang-gadang bakal menggantikan posisi Alberto Puig sebagai manajer Repsol Honda.
Kedekatan Rossi dengan Brivio diketahui sangat erat. Brivio menjadi salah satu sosok di balik suksesnya karier Rossi selama di Yamaha.
Dia juga yang membujuk Rossi untuk bergabung dengan Yamaha pada 2004 dari Honda. Tidak hanya itu, saat Rossi hengkang dari Yamaha pada 2010, Brivio juga ikut mengambil langkah serupa.
Dia kemudian menjadi konsultan pribadi Rossi dan membantu mengembangkan tim barunya, VR46. Keduanya mulai benar-benar berpisah pada 2013 ketika Brivio digaet oleh Suzuki sementara Rossi kembali ke Yamaha.
Sekarang, Brivio menjabat sebagai direktur balap di tim Formula 1 (F1), Alpine. Sementara Rossi sekarang fokus mengembangkan timnya, VR46, yang kini bergabung dengan Ducati sekaligus melanjutkan hobinya di balap mobil Grand Touring (GT) bersama BMW.
Selain itu, saat ini putra Brivio, Luca Brivio, dikabarkan bekerja bersama VR46. Tak heran jika hubungan keduanya tak luput ditelan zaman.
"Rossi dilaporkan memberi lampu hijau untuk kepindahan saudaranya hanya setelah mengetahui bahwa sekutu lamanya, Brivio, akan mengambil alih Repsol Honda," bunyi artikel Crash, Sabtu (25/11/2023).
Namun sejauh ini, kepastian Brivio jadi manajer Repsol Honda yang bakal mengasuh Marini musim depan belum jelas. Baru-baru ini pria 59 tahun itu mengatakan masih punya kontrak dengan Alpine di F1.
Brivio bahkan mengaku belum mendapat tawaran apapun. Kontraknya bersama Alpine diketahui telah diperpanjang hingga musim depan.
"Saya saat ini tidak punya rencana untuk mengambil posisi lain dan saya merasa nyaman di Alpine," ujar Brivio.
"Lagi pula, tidak ada pekerjaan untuk saya di tempat lain, tidak ada yang menawari saya apa pun. Jadi saya akan terus melakukan apa yang saya lakukan saat ini," lanjutnya.
"Saya tahu ada spekulasi saat ini, tapi saya punya pekerjaan di Alpine untuk tahun depan. Saya bahagia di sini dan saya tidak memikirkan pekerjaan lain," pungkas Brivio.
Kedekatan Rossi dengan Brivio diketahui sangat erat. Brivio menjadi salah satu sosok di balik suksesnya karier Rossi selama di Yamaha.
Dia juga yang membujuk Rossi untuk bergabung dengan Yamaha pada 2004 dari Honda. Tidak hanya itu, saat Rossi hengkang dari Yamaha pada 2010, Brivio juga ikut mengambil langkah serupa.
Dia kemudian menjadi konsultan pribadi Rossi dan membantu mengembangkan tim barunya, VR46. Keduanya mulai benar-benar berpisah pada 2013 ketika Brivio digaet oleh Suzuki sementara Rossi kembali ke Yamaha.
Sekarang, Brivio menjabat sebagai direktur balap di tim Formula 1 (F1), Alpine. Sementara Rossi sekarang fokus mengembangkan timnya, VR46, yang kini bergabung dengan Ducati sekaligus melanjutkan hobinya di balap mobil Grand Touring (GT) bersama BMW.
Selain itu, saat ini putra Brivio, Luca Brivio, dikabarkan bekerja bersama VR46. Tak heran jika hubungan keduanya tak luput ditelan zaman.
"Rossi dilaporkan memberi lampu hijau untuk kepindahan saudaranya hanya setelah mengetahui bahwa sekutu lamanya, Brivio, akan mengambil alih Repsol Honda," bunyi artikel Crash, Sabtu (25/11/2023).
Namun sejauh ini, kepastian Brivio jadi manajer Repsol Honda yang bakal mengasuh Marini musim depan belum jelas. Baru-baru ini pria 59 tahun itu mengatakan masih punya kontrak dengan Alpine di F1.
Brivio bahkan mengaku belum mendapat tawaran apapun. Kontraknya bersama Alpine diketahui telah diperpanjang hingga musim depan.
"Saya saat ini tidak punya rencana untuk mengambil posisi lain dan saya merasa nyaman di Alpine," ujar Brivio.
"Lagi pula, tidak ada pekerjaan untuk saya di tempat lain, tidak ada yang menawari saya apa pun. Jadi saya akan terus melakukan apa yang saya lakukan saat ini," lanjutnya.
"Saya tahu ada spekulasi saat ini, tapi saya punya pekerjaan di Alpine untuk tahun depan. Saya bahagia di sini dan saya tidak memikirkan pekerjaan lain," pungkas Brivio.
(sto)