Selangkah Lagi, Anthony Ikuti Jejak Lima Tunggal Putra Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Anthony Sinisuka Ginting membutuhkan waktu 1 jam 5 menit untuk menyudahi perlawanan Chou Tien Chen di semifinal Indonesia Masters 2018. Kemanangan ini tidak didapat tunggal putra Indonesia dengan mudah mengingat duel ini berlangsung hingga game ketiga 21-16, 13-21, 21-12
Atmosfer pendukung tuan rumah yang ingin melihat pemain Indonesia lolos ke final di Istora Senayan, Sabtu (27/1/2018), membuat Anthony Ginting sempat demam panggung. Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 20 Oktober 1996 itu sempat tertinggal 3-6 dari Chou Tien.
Namun Anthony secara perlahan mampu mengimbangi permainan Chou Thien, dan akhirnya berhasil membalikkan keadaan 11-10 di interval pertama. Keunggulan itu terus dijaga hingga akhirnya merebut game pertama dengan 21-16.
Di game kedua, Anthony seperti kehilangan ritme permainan. Setiap pukulan yang dilepaskannya mampu dikembalikan oleh lawan. Alhasil, Chou Tien unggul cepat 11-5 di interval kedua.
Setelah istirahat, Chou Tien makin menjauh hingga akhirnya memaksa pertandingan hingga ke babak penentuan setelah merebut game kedua dengan 21-13.
Pada game penentuan, dukungan penggemar membuat Anthony mulai panas. Dia unggul 3-1 dan mengakhiri interval ketiga dengan 11-9.
Keunggulan dua angka membuat Anthony leluasa mengintimidasi permainan wakil Taiwan. Poin demi poin berhasil direbut (17-11) dan Anthony berhasil keluar sebagai pemenang setelah menang 21-12.
Anthony tinggal selangkah lagi mengikuti jejak pemain tunggal putra Indonesia yang menjadi juara di turnamen ini. Sebelumnya, Taufik Hidayat (2010), Dionysius Hayom Rumbaka (2011), Sony Dwi Kuncoro (2012), Simon Santoso (2013), dan Tommy Sugiarto (2015) pernah menjadi juara.
Dengan demikian, Indonesia sudah meloloskan dua wakilnya ke final. Sebelumnya Tontowi/Liliyana lebih dulu mencapai partai puncak setelah mengalahkan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dengan 22-20, 21-17
Indonesia masih punya peluang untuk meloloskan wakilnya di final. Pasalnya, masih ada dua wakil tersisa yang belum bermain yakni Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Atmosfer pendukung tuan rumah yang ingin melihat pemain Indonesia lolos ke final di Istora Senayan, Sabtu (27/1/2018), membuat Anthony Ginting sempat demam panggung. Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 20 Oktober 1996 itu sempat tertinggal 3-6 dari Chou Tien.
Namun Anthony secara perlahan mampu mengimbangi permainan Chou Thien, dan akhirnya berhasil membalikkan keadaan 11-10 di interval pertama. Keunggulan itu terus dijaga hingga akhirnya merebut game pertama dengan 21-16.
Di game kedua, Anthony seperti kehilangan ritme permainan. Setiap pukulan yang dilepaskannya mampu dikembalikan oleh lawan. Alhasil, Chou Tien unggul cepat 11-5 di interval kedua.
Setelah istirahat, Chou Tien makin menjauh hingga akhirnya memaksa pertandingan hingga ke babak penentuan setelah merebut game kedua dengan 21-13.
Pada game penentuan, dukungan penggemar membuat Anthony mulai panas. Dia unggul 3-1 dan mengakhiri interval ketiga dengan 11-9.
Keunggulan dua angka membuat Anthony leluasa mengintimidasi permainan wakil Taiwan. Poin demi poin berhasil direbut (17-11) dan Anthony berhasil keluar sebagai pemenang setelah menang 21-12.
Anthony tinggal selangkah lagi mengikuti jejak pemain tunggal putra Indonesia yang menjadi juara di turnamen ini. Sebelumnya, Taufik Hidayat (2010), Dionysius Hayom Rumbaka (2011), Sony Dwi Kuncoro (2012), Simon Santoso (2013), dan Tommy Sugiarto (2015) pernah menjadi juara.
Dengan demikian, Indonesia sudah meloloskan dua wakilnya ke final. Sebelumnya Tontowi/Liliyana lebih dulu mencapai partai puncak setelah mengalahkan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dengan 22-20, 21-17
Indonesia masih punya peluang untuk meloloskan wakilnya di final. Pasalnya, masih ada dua wakil tersisa yang belum bermain yakni Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
(sha)