Sejarah Naoya Inoue Juara Tak Terbantahkan 2 Kali dalam 1 Tahun

Selasa, 26 Desember 2023 - 20:04 WIB
loading...
Sejarah Naoya Inoue...
Sejarah Naoya Inoue Juara Tak Terbantahkan 2 Kali dalam 1 Tahun/Sky Sports
A A A
Naoya Inoue menciptakan sejarah menjadi juara tak terbantahkan keduanya dalam setahun setelah 2 kali menjatuhkan Marlon Tapales . Pemegang gelar empat divisi dan peringkat teratas dalam daftar peringkat pound-for-pound ini meraih gelar juara tak terbantahkan keduanya dalam waktu kurang dari satu tahun, setelah mencetak KO pada ronde kesepuluh atas petinju Filipina Marlon Tapales.

Naoya Inoue mencetak dua knockdown, yang terakhir menghasilkan sepuluh hitungan penuh pada menit 1:02 ronde kesepuluh untuk menyatukan gelar kelas bulu junior WBC, WBA, IBF dan WBO, Selasa malam di Ariake Arena, Tokyo, Jepang, Selasa (26/12/2023) malam WIB. Sebelumnya, Naoya Inoue juara tak terbantahkan kelas bantam pada 13 Desember 2022.



Naoya Inoue tampil tenang pada ronde pembuka dalam pertandingan utama mereka yang ditayangkan di Lemino/ESPN+. Petinju yang memiliki kemampuan pound-for-pound yang luar biasa ini puas untuk mengukur Tapales dengan jab-nya dan sesekali menyarangkan pukulan kanannya. Tapales bertarung secara konservatif di belakang pertahanan yang ketat, namun ia menikmati sebuah momen sukses dengan pukulan kiri di atas pertahanan Inoue.

Tinju kanan mulai mengalir lebih bebas bagi Inoue pada ronde kedua. Itu adalah berita buruk bagi Tapales, yang tidak pernah memiliki kesempatan untuk langsung menghadapi sang juara empat divisi seperti yang dijanjikan. Ia justru duduk dan menunggu kesempatan menyerang balik yang tak kunjung muncul. Inoue mendaratkan sebuah pukulan kanan setelah Tapales salah mengantisipasi sebuah jab.

Tapales berlanjut memberikan pertarungan yang bertanggung jawab dalam pertahanan sampai ronde ketiga. Inoue mencoba menembus pertahanan atlet Filipina itu dan melepaskan kombinasi empat pukulan di sisi ring. Tapales tidak terpancing oleh serangan beruntun dari Inoue, dan menempatkan waktu yang tepat pada ronde kedua untuk melepaskan sebuah jab ke arah atas dan sebuah pukulan kiri ke arah tubuh.

Inoue semakin bersemangat pada ronde keempat. Kedua petarung mendaratkan serangan ke arah tubuh, namun Tapales tak dapat mendaratkan apapun untuk menarik perhatian lawannya. Hal yang sama tentu saja tidak dapat dikatakan sebaliknya. Setiap pukulan dilontarkan dengan penuh keyakinan oleh Inoue. Tapales terdorong ke arah tali ring, dimana sebuah hook kiri dan hook kiri dari tangan kanan menjatuhkannya ke atas kanvas dalam hitungan kedelapan dalam waktu sepuluh detik.



Tapales pun mundur dan melepaskan pukulan kirinya pada ronde kelima. Inoue menerima serangan itu dengan baik, namun untuk pertama kalinya ia harus menghormati pukulan lawannya. Sebuah uppercut kanan dari Tapales berhasil mengenai sasarannya, namun ia tidak dapat menindaklanjuti karena Inoue mampu menyesuaikan diri dan segera menyerang balik.

Inoue jauh lebih dominan pada paruh belakang ronde keenam. Tapales maju dan bertinju dengan baik sampai ia terkena pukulan kanan yang beruntun dan membuatnya terpental ke luar ring. Inoue melanjutkan serangannya pada menit-menit terakhir, mendaratkan kombinasi keras di atas kanvas saat Tapales kesulitan menemukan pijakannya.

Tapales membuka ronde ketujuh dengan sebuah jab kanan yang keras untuk mempersiapkan ronde terbaiknya sampai saat itu. Hal itu menarik perhatian Inoue, namun juga memicu sebuah hook kiri dan pukulan kanan balasan. Tapales meleset dengan sebuah pukulan kiri, namun ia hanya dapat menghindari serangan balasan saat ia melihat pukulan kiri yang masuk.

Inoue membuat Tapales membayar mahal atas jab-nya dan mendaratkan sepasang pukulan kanan di belakangnya pada ronde kesembilan. Tapales terdorong mundur, namun ia tetap berdiri dan mendaratkan serangan ke arah tubuh. Inoue melontarkan pukulan kanan yang ditangkis oleh Tapales, yang mendaratkan jab dan pukulan kiri sebagai balasan. Inoue menyarangkan sebuah pukulan kanan ke arah tengah, yang memaksa Tapales untuk berlindung dan tidak memberikan jawaban.

Sebuah kombinasi pukulan satu-dua tersambung bagi Inoue pada awal ronde kesepuluh. Tapales tetap berdiri, namun tidak untuk waktu yang lama. Sebuah pukulan kanan terakhir dari Inoue cukup untuk mengejutkan Tapales dan memaksanya terjatuh ke atas kanvas. Keinginan untuk bangkit masih ada, namun secara fisik Tapales tidak mampu bangkit tepat waktu untuk mengalahkan hitungan kesepuluh dari wasit Celestino Ruiz.

Kekalahan ini mengakhiri masa jabatan Tapales sebagai juara kelas bulu junior WBA/IBF dalam waktu kurang dari sembilan bulan. Ia mengungguli Murodjon Akhmadaliev melalui keputusan terbelah, split decision, dalam sebuah kemenangan besar, namun rekor kemenangan beruntunnya dalam empat pertandingan berakhir dengan catatan 37-4 (19KO).
(aww)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1404 seconds (0.1#10.140)