ASO Coret Copenhagen Jadi Titik Start Tour de France 2020
loading...
A
A
A
BREST - Amaury Sport Organization (ASO) mengonfirmasi Kota Copenhagen, Denmark, batal menjadi titik start Tour de France (TdF) 2021 . Sebagai pengganti, penyelenggara balapan sepeda paling bergengsi di dunia tersebut menunjuk Kota Brest, Brittany.
Perubahan rute ini untuk menghindari bentrokan dengan jadwal kejuaraan sepak bola Piala Eropa 2020 dan Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda hingga tahun depan. Sesuai jadwal, TdF 2021 akan dimulai pada 26 Juni dan berakhir 18 Juli. (Baca: Korban terus Bertambah di Prancis, Bagaimana Nasib Tour de France?)
Dalam pernyataannya, ASO mengonfirmasi bahwa keempat tahapan pembukaan dari 26-29 Juni akan berlangsung di Brittany. Etape ini dapat memengaruhi klasemen dan pembalap yang akan menggunakan jersey kuning.
“Dalam beberapa pekan terakhir, mereka (Brittany) telah menunjukkan diri siap menghadapi tantangan dan mengambil peluang. Mereka juga telah menunjukkan kesetiaan mereka kepada Tour de France ketika peluang Copenhagen semakin kecil,” tulis ASO, dalam siaran persnya, dilansir cyclingnews.
ASO mengatakan, kalender olahraga musim panas 2021 yang padat memaksa kunjungan pertama TdF ke Denmark ditunda hingga 2022. Alih-alih menuju utara, edisi ke-108 akan melakukan perjalanan ke barat dan tahap pertamanya akan diadakan di Brest, yang merupakan urutan kedua setelah Paris menjadi tuan rumah balapan pembuka.
Di sisi lain, ASO telah mengumumkan rute TdF 2020 yang dijadwalkan dimulai di Nice pada 29 Agustus mendatang. Penyelenggara telah menetapkan rute melalui lima jalur pegunungan, yakni Alpen, Massif Central, Pyrenees, Jura, dan Vosges. (Baca juga: Jadi Lumbung Cukai, Kemenperin: Industri Rokok Perlu Diselamatkan)
Ini merupakan rute nonkonvensional yang mencakup 29 tanjakan dengan lima puncak gunung. Dua rute paling menonjol pada edisi TdF ke-107 ini adalah tanjakan Puy Mary di Massif Central pada etape 13 dan pendakian Col de la Loze di Méribel, Pegunungan Alpen di etape 17.
Selain itu, ada empat tanjakan baru yang akan menguji pembalap, yakni Col de la Lusette dan Suc au May di Massif Central; Col de la Hourcère di Pyrenees dan puncak Col de la Loze. Rute ini dirancang untuk menguji kemampuan pembalap dalam menaklukkan tanjakan untuk memperebutkan gelar juara.
Menilik karakteristik rute yang ditetapkan, juara bertahan Egan Bernal dari tim Ineos diprediksi akan mendapat perlawanan dari juara empat kali TdF Chris Froome dan juara edisi 2018 Geraint Thomas. Selain itu, duo pembalap tuan rumah Julian Alaphilippe dari tim Deceuninck-QuickStepdan Thibaut Pinot (Groupama-FDJ) serta Romain Bardet (AG2R La Mondiale) pun tidak bisa diremehkan.
Bernal sendiri memilih tetap fokus meski finis di belakang rival utamanya, Primoz Roglic, pada ajang pemanasan Tour de l'Ain. Dalam kejuaraan tersebut, pembalap asal Kolombia itu kesulitan di beberapa titik pendakian panjang Grand Colombier. (Lihat videonya: Meneguk Sejarah Panjang Indonesia dalam Secangkir Kopi)
“Kami menunjukkan bisa melaju dengan kecepatan yang sangat cepat. Kami melakukan balapan dan seharusnya senang dengan hasilnya, tidak hanya di sini, tapi di La Route d'Occitanie. Tujuan besar kami adalah TdF,” katanya.
Terkait penampilan Thomas dan Froome, dia menyebut jika masih memiliki waktu untuk meningkatkan performa sebelum TdF. Apalagi, Tour de l'Ain hanya balapan pemanasan jelang event utama.
“Ini perlombaan untuk mempersiapkan tur. Kami harus tenang dan tahu bahwa kami di sini untuk berlatih. Yang pasti, kami ingin melakukan latihan yang baik, tapi mereka akan ada di Tour de France,” tandasnya. (Abriandi)
Perubahan rute ini untuk menghindari bentrokan dengan jadwal kejuaraan sepak bola Piala Eropa 2020 dan Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda hingga tahun depan. Sesuai jadwal, TdF 2021 akan dimulai pada 26 Juni dan berakhir 18 Juli. (Baca: Korban terus Bertambah di Prancis, Bagaimana Nasib Tour de France?)
Dalam pernyataannya, ASO mengonfirmasi bahwa keempat tahapan pembukaan dari 26-29 Juni akan berlangsung di Brittany. Etape ini dapat memengaruhi klasemen dan pembalap yang akan menggunakan jersey kuning.
“Dalam beberapa pekan terakhir, mereka (Brittany) telah menunjukkan diri siap menghadapi tantangan dan mengambil peluang. Mereka juga telah menunjukkan kesetiaan mereka kepada Tour de France ketika peluang Copenhagen semakin kecil,” tulis ASO, dalam siaran persnya, dilansir cyclingnews.
ASO mengatakan, kalender olahraga musim panas 2021 yang padat memaksa kunjungan pertama TdF ke Denmark ditunda hingga 2022. Alih-alih menuju utara, edisi ke-108 akan melakukan perjalanan ke barat dan tahap pertamanya akan diadakan di Brest, yang merupakan urutan kedua setelah Paris menjadi tuan rumah balapan pembuka.
Di sisi lain, ASO telah mengumumkan rute TdF 2020 yang dijadwalkan dimulai di Nice pada 29 Agustus mendatang. Penyelenggara telah menetapkan rute melalui lima jalur pegunungan, yakni Alpen, Massif Central, Pyrenees, Jura, dan Vosges. (Baca juga: Jadi Lumbung Cukai, Kemenperin: Industri Rokok Perlu Diselamatkan)
Ini merupakan rute nonkonvensional yang mencakup 29 tanjakan dengan lima puncak gunung. Dua rute paling menonjol pada edisi TdF ke-107 ini adalah tanjakan Puy Mary di Massif Central pada etape 13 dan pendakian Col de la Loze di Méribel, Pegunungan Alpen di etape 17.
Selain itu, ada empat tanjakan baru yang akan menguji pembalap, yakni Col de la Lusette dan Suc au May di Massif Central; Col de la Hourcère di Pyrenees dan puncak Col de la Loze. Rute ini dirancang untuk menguji kemampuan pembalap dalam menaklukkan tanjakan untuk memperebutkan gelar juara.
Menilik karakteristik rute yang ditetapkan, juara bertahan Egan Bernal dari tim Ineos diprediksi akan mendapat perlawanan dari juara empat kali TdF Chris Froome dan juara edisi 2018 Geraint Thomas. Selain itu, duo pembalap tuan rumah Julian Alaphilippe dari tim Deceuninck-QuickStepdan Thibaut Pinot (Groupama-FDJ) serta Romain Bardet (AG2R La Mondiale) pun tidak bisa diremehkan.
Bernal sendiri memilih tetap fokus meski finis di belakang rival utamanya, Primoz Roglic, pada ajang pemanasan Tour de l'Ain. Dalam kejuaraan tersebut, pembalap asal Kolombia itu kesulitan di beberapa titik pendakian panjang Grand Colombier. (Lihat videonya: Meneguk Sejarah Panjang Indonesia dalam Secangkir Kopi)
“Kami menunjukkan bisa melaju dengan kecepatan yang sangat cepat. Kami melakukan balapan dan seharusnya senang dengan hasilnya, tidak hanya di sini, tapi di La Route d'Occitanie. Tujuan besar kami adalah TdF,” katanya.
Terkait penampilan Thomas dan Froome, dia menyebut jika masih memiliki waktu untuk meningkatkan performa sebelum TdF. Apalagi, Tour de l'Ain hanya balapan pemanasan jelang event utama.
“Ini perlombaan untuk mempersiapkan tur. Kami harus tenang dan tahu bahwa kami di sini untuk berlatih. Yang pasti, kami ingin melakukan latihan yang baik, tapi mereka akan ada di Tour de France,” tandasnya. (Abriandi)
(ysw)