Media China Bocorkan Kelemahan Vietnam Jelang Lawan Timnas Indonesia
loading...
A
A
A
Media China membocorkan kelemahan Vietnam jelang laga melawan Timnas Indonesia pada babak kualifikasi kedua Piala Dunia 2026 . Dalam laporannya, titik lemah The Golden Stars terletak pada masalah fisik.
"Banyak pertandingan penting di Piala Asia 2023 ditentukan oleh gol yang dicetak di 15 menit terakhir pertandingan. Ketika pengaruh faktor teknis dan taktis berkurang, kunci untuk menentukan kemenangan atau kekalahan seringkali terletak pada fondasinya. Kekuatan fisik yang lebih baik dapat bermain dengan sabar dan sekaligus dapat menggunakan kekuatannya untuk menentukan pertandingan di momen-momen penting," beber laporan New.QQ dikutip dari Soha, Kamis (8/2/2024).
Untuk tim Vietnam, pemainnya masih belum cukup kuat. Baik bertahan atau menyerang, menguasai bola atau memberikan tekanan. Anak asuh Philippe Troussier itu seharusnya memiliki kekuatan fisik yang baik.
Tanpa itu, tambah New.QQ, mereka tidak bisa meraih hasil bagus di turnamen-turnamen berikutnya termasuk kualifikasi Piala Dunia 2026. Inilah kelemahan tim Vietnam saat ini.
Dalam 12 pertandingan yang dipimpin Troussier, Vietnam hanya mencetak tiga gol di 15 menit terakhir pertandingan namun berkali-kali kebobolan. Pelatih berkacamata itu harus mengakui pemain Vietnam hanya mampu berlari selama 60-70 menit.
Hal ini merupakan konsekuensi dari kualitas turnamen domestik yang menyebabkan pemain tidak mampu beradaptasi dengan tingginya intensitas pertandingan. Tapi dia tidak bisa sendirian mengatasi permasalahan ini.
"Pelatih Troussier tidak bisa sendirian membantu Vietnam mengatasi hambatan dan mencapai tingkatan baru. Hanya ketika semua orang bekerja sama impian Piala Dunia bisa menjadi kenyataan," tambah laporan New.QQ.
Komentar surat kabar China tersebut sepenuhnya valid, karena kekuatan fisik menjadi alasan yang sangat penting mengapa Vietnam tersingkir lebih awal di Piala Asia 2023, apalagi kalah dari Indonesia. Apalagi Troussier juga mengamini analisis tersebut.
Bahkan Troussier mengakui jika kekuatan fisik Vietnam hanya bisa dipertahankan dengan intensitas tinggi sekitar 60-70 menit dan tidak bisa dipertahankan hingga akhir pertandingan. Itu disampaikannya pasca dikalahkan Timnas Indonesia 0-1.
"Gaya bermain saya membutuhkan intensitas tinggi, jadi ketika mereka tidak menguasai bola mereka harus bergerak. Karena itu, setiap pertandingan, pemain harus berlari dari 8km hingga 10km. Untuk meningkatkannya, turnamen domestik harus menaikkan levelnya. Sebagian besar pemain Vietnam bermain sepak bola di dalam negeri dan harus naikkan levelnya."
Hanya sebulan lagi, babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 kembali digelar. Vietnam harus menghadapi Indonesia dalam dua pertandingan.
Ini tentunya merupakan tantangan besar buat Troussier. Pasalnya, saat ini Timnas Indonesia sudah dipenuhi pemain naturalisasi yang memiliki bentuk fisik serta kekuatan yang baik.
Lihat Juga: Daftar Pemain Timnas Indonesia Proyeksi TC Piala AFF 2024: Ada Marselino Ferdinan hingga Justin Hubner!
"Banyak pertandingan penting di Piala Asia 2023 ditentukan oleh gol yang dicetak di 15 menit terakhir pertandingan. Ketika pengaruh faktor teknis dan taktis berkurang, kunci untuk menentukan kemenangan atau kekalahan seringkali terletak pada fondasinya. Kekuatan fisik yang lebih baik dapat bermain dengan sabar dan sekaligus dapat menggunakan kekuatannya untuk menentukan pertandingan di momen-momen penting," beber laporan New.QQ dikutip dari Soha, Kamis (8/2/2024).
Untuk tim Vietnam, pemainnya masih belum cukup kuat. Baik bertahan atau menyerang, menguasai bola atau memberikan tekanan. Anak asuh Philippe Troussier itu seharusnya memiliki kekuatan fisik yang baik.
Tanpa itu, tambah New.QQ, mereka tidak bisa meraih hasil bagus di turnamen-turnamen berikutnya termasuk kualifikasi Piala Dunia 2026. Inilah kelemahan tim Vietnam saat ini.
Dalam 12 pertandingan yang dipimpin Troussier, Vietnam hanya mencetak tiga gol di 15 menit terakhir pertandingan namun berkali-kali kebobolan. Pelatih berkacamata itu harus mengakui pemain Vietnam hanya mampu berlari selama 60-70 menit.
Hal ini merupakan konsekuensi dari kualitas turnamen domestik yang menyebabkan pemain tidak mampu beradaptasi dengan tingginya intensitas pertandingan. Tapi dia tidak bisa sendirian mengatasi permasalahan ini.
"Pelatih Troussier tidak bisa sendirian membantu Vietnam mengatasi hambatan dan mencapai tingkatan baru. Hanya ketika semua orang bekerja sama impian Piala Dunia bisa menjadi kenyataan," tambah laporan New.QQ.
Komentar surat kabar China tersebut sepenuhnya valid, karena kekuatan fisik menjadi alasan yang sangat penting mengapa Vietnam tersingkir lebih awal di Piala Asia 2023, apalagi kalah dari Indonesia. Apalagi Troussier juga mengamini analisis tersebut.
Bahkan Troussier mengakui jika kekuatan fisik Vietnam hanya bisa dipertahankan dengan intensitas tinggi sekitar 60-70 menit dan tidak bisa dipertahankan hingga akhir pertandingan. Itu disampaikannya pasca dikalahkan Timnas Indonesia 0-1.
"Gaya bermain saya membutuhkan intensitas tinggi, jadi ketika mereka tidak menguasai bola mereka harus bergerak. Karena itu, setiap pertandingan, pemain harus berlari dari 8km hingga 10km. Untuk meningkatkannya, turnamen domestik harus menaikkan levelnya. Sebagian besar pemain Vietnam bermain sepak bola di dalam negeri dan harus naikkan levelnya."
Hanya sebulan lagi, babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 kembali digelar. Vietnam harus menghadapi Indonesia dalam dua pertandingan.
Ini tentunya merupakan tantangan besar buat Troussier. Pasalnya, saat ini Timnas Indonesia sudah dipenuhi pemain naturalisasi yang memiliki bentuk fisik serta kekuatan yang baik.
Lihat Juga: Daftar Pemain Timnas Indonesia Proyeksi TC Piala AFF 2024: Ada Marselino Ferdinan hingga Justin Hubner!
(yov)