Pelatih Atalanta: Gol Akhir PSG Lebih Menyakitkan

Kamis, 13 Agustus 2020 - 06:31 WIB
loading...
Pelatih Atalanta: Gol Akhir PSG Lebih Menyakitkan
Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini mengakui kebobolan dua gol di injury time terasa lebih menyakitkan/Foto/larepubblica.ita
A A A
LISABON - Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini mengakui kebobolan dua gol di injury time terasa lebih menyakitkan daripada Paris Saint-Germain (PSG) unggul lebih dulu. Sebab, Atalanta sudah sangat dekat ke semifinal Liga Champions 2019/2020.

Atalanta , tim kecil dari Bergamo memimpin 1-0 hingga menit ke-89 berkat gol Mario Pasalic. Tap, menjelang akhir pertandingan La Dea terlihat kelelahan dan tampil dengan 10 pemain setelah Remo Freuler cedera. ( ).

PSG mengambil keuntungan, dan mencetak dua gol lewat Marquinhos dan Eric Maxim Choupo-Moting masing-masing menit ke-90 dan 90+3 untuk mengamankan kemenangan 2-1 pada perempat final Liga Champions 2019/2020 di Estadio da Luz, Lisabon, Portugal, Rabu (12/8/2020) malam waktu lokal atau Kamis (13/8/2020) dini hari WIB.

"Penyesalan terbesar adalah, kami sudah sangat dekat dan berpikir kami benar-benar bisa menumbangkan lawan yang luar biasa ini," kata Gasperini kepada Sky Sport Italia. ( ).

"Ini mengecewakan karena kami hampir saja lolos. Ada beberapa pemain terbaik dunia, (Kylian) Mbappe dan Neymar, yang pada titik tertentu benar-benar hidup."

“Kami bisa saja kebobolan lebih awal. Mungkin itu cara yang lebih baik, karena kebobolan di menit-menit akhir lebih menyakitkan. Kami melakukan semua yang kami bisa, di akhir pertandingan yang sangat sulit dan melelahkan, jadi saya hanya bisa berterima kasih kepada para pemain." ( ).

“Liga Champions adalah kompetisi yang sangat spesial dan saya ingat beberapa waktu yang lalu Jose Mourinho mengatakan Liga Champions adalah kompetisi detail. Detail membuat perbedaan ketika game sangat seimbang dan bisa berjalan satu arah atau ke arah lain."

“Terlepas dari segalanya, kami mencapai menit ke-90 dengan keunggulan. Kami benar-benar siap dalam permainan set, ada peluang Berat Djimsiti, dan bisa bermain lebih baik dalam beberapa serangan balik, tetapi sekali lagi, ini semua adalah detailnya. ” ( ).

“Kepuasan tetap ada, bahwa kami menjalani kampanye Liga Champions yang hebat, terus meningkat melawan tim-tim terbaik di Eropa. Saya hanya bisa berterima kasih kepada para pemain atas semua yang telah mereka lakukan musim ini," kata dilanir football-italia.

Perempat final Liga Champions dimainkan secara tertutup di Lisbon, tetapi penggemar berkumpul di alun-alun kota di Bergamo untuk menonton bareng, dengan protokol menjaga jarak. ( ).

“Rakyat Bergamo akan merayakan, untuk rasa memiliki, untuk tim yang memberikan semua yang mereka bisa. Itulah yang mereka minta dari kami. Kami memiliki sumber daya dan ide, tidak harus berupa uang, tetapi itu adalah sumur tanpa dasar dan kami akan terus memanfaatkannya di masa depan."
(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1327 seconds (0.1#10.140)