Hasil Autopsi Kematian Kelvin Kiptum, Pemegang Rekor Dunia Marathon yang Tewas dalam Kecelakaan Mobil
loading...
A
A
A
Penyebab kematian Kelvin Kiptum dan pelatihnya Gervais Hakizimana dalam kecelakaan tragis mulai terungkap. Menurut laporan Marca seperti dikutip dari Mirror, Jumat (23/2/2024), ahli patologi Kenya Johansen Oduor mengungkapkan bahwa pemegang rekor dunia marathon itu menderita patah tulang tengkorak yang serius serta cedera pada paru-paru dan tulang rusuknya.
"Almarhum Kelvin menderita luka serius di kepala. Ada patah tulang tengkorak serius yang terjadi terutama di pangkal tengkorak. Ada juga luka di paru-paru. Yang sebenarnya menyebabkan kematian Kelvin adalah cedera kepala parah yang, jika saya melihatnya, lebih terlihat seperti akibat kecelakaan mobil," ungkap Oduor.
"Selain itu ada juga beberapa patah tulang rusuk di kedua sisi," sambungnya.
Oduor mengatakan bahwa sampel telah diambil untuk analisis lebih lanjut sementara penyelidikan atas kematiannya tetap dilanjutkan. Dia menjelaskan nantinya sampel tersebut akan menjalani analisis toksikologi lengkap sehingga dapat melihat apakah ada sesuatu yang dapat menyebabkan kematiannya.
Sementara itu, juru bicara keluarga Kiptum, Philip Kiplagat menuturkan jika pihaknya merasa puas dengan hasil autopsi. Saat ini keluarga tinggal menunggu sampel yang bakal dianalisis.
"Kami puas dengan hasil (autopsi). Saya menyaksikan keseluruhan prosesnya. Kami sekarang menunggu sampel yang menurut mereka akan diambil untuk dianalisis."
"Almarhum Kelvin menderita luka serius di kepala. Ada patah tulang tengkorak serius yang terjadi terutama di pangkal tengkorak. Ada juga luka di paru-paru. Yang sebenarnya menyebabkan kematian Kelvin adalah cedera kepala parah yang, jika saya melihatnya, lebih terlihat seperti akibat kecelakaan mobil," ungkap Oduor.
"Selain itu ada juga beberapa patah tulang rusuk di kedua sisi," sambungnya.
Oduor mengatakan bahwa sampel telah diambil untuk analisis lebih lanjut sementara penyelidikan atas kematiannya tetap dilanjutkan. Dia menjelaskan nantinya sampel tersebut akan menjalani analisis toksikologi lengkap sehingga dapat melihat apakah ada sesuatu yang dapat menyebabkan kematiannya.
Sementara itu, juru bicara keluarga Kiptum, Philip Kiplagat menuturkan jika pihaknya merasa puas dengan hasil autopsi. Saat ini keluarga tinggal menunggu sampel yang bakal dianalisis.
"Kami puas dengan hasil (autopsi). Saya menyaksikan keseluruhan prosesnya. Kami sekarang menunggu sampel yang menurut mereka akan diambil untuk dianalisis."
(yov)