Arema FC Punya Predator Gol Baru Gantikan Peran Gustavo Almeida
loading...
A
A
A
GIANYAR - Charles Lokolingoy, muncul menjadi bomber baru Arema FC usai Gustavo Almeida hengkang. Charles Lokolingoy berhasil menjadi tumpuan gol Singo Edan usai di bursa transfer paruh musim ini kehilangan Gustavo Almeida, yang menyeberang ke Persija Jakarta.
Peran Charles Lokolingoy memang selama dilatih I Putu Gede, Joko Susilo, hingga Fernando Valente, memang tak terlalu mentereng di musim 2023 - 2024. Bahkan selama 24 pertandingan yang dilakoni Arema FC di bawah tiga pelatih yang saling berganti itu pemain berpaspor Australia itu hanya membukukan dua gol, dari 18 pertandingan yang dimainkan.
Di bawah asuhan Fernando Valente bahkan kerap menjadi pemain pengganti atau ditempatkan di posisi belakang penyerang saat itu Gustavo Almeida. Alhasil peran Lokolingoy, tak begitu tampak ketika Gustavo moncer.
Bahkan ketika Gustavo hengkang, tim kebanggaan masyarakat Malang ini justru mendatangkan satu penyerang asing lagi yakni Gilbert Alvarez di posisi penyerang tengah. Tapi sayang selama di Arema FC, pesepakbola asal Bolivia, belum langsung tune in alias belum menyatu dengan tim.
Alhasil kedatangan pesepakbola berusia 31 tahun itu hanya bermain 7 laga dan mencetak dua gol hingga sejauh ini. Hal berbeda justru ketika Widodo Cahyono Putro, tampil sebagai pelatih baru yang mengembalikan posisi dan peran Charles Lokolingoy.
Pelatih asal Cilacap ini menempatkan Lokolingoy sebagai target man di depan, sebagai pengganti Gustavo Almeida. Eksperimen Widodo ini pun sejauh ini berhasil, pesepakbola berusia 27 tahun ini mampu mencetak 4 gol dalam tiga pertandingan terakhirnya. Bahkan di laga melawan Persija Jakarta yang berkesudahan 3 - 2, Lokolingoy juga menghasilkan satu.
Widodo pun girang bukan main, eksperimen dan kepercayaannya ke Lokolingoy dibalas penampilan manis. Menurutnya, Lokolingoy dianggap bukanlah tipikal striker yang banyak lari ke kanan atau ke kiri. Tapi ketika menguasai bola di daerah pertahanan lawan, hal itu mampu memancing lawan dan membuka ruang bagi pemain lain, atau mengonversikan menjadi peluang.
"Saya melihat potensi dari Lokolingoy, jadi dia itu memang bukan tipikal striker yang banyak lari ke kanan, ke kiri, ke tengah, nggak. Dia hanya menguasai di boks itu, terus saya melihat dia punya senjata untuk mematikan," kata Widodo, saat konferensi pers sebelum pertandingan.
Makanya Widodo menempatkan Lokolingoy sebagai goal getter dan target man di depan. Apalagi dengan kemampuan penguasaan bola yang bagus, menjadi modal bagi Lokolingoy mengobrak - abrik pertahanan lawan.
Peran Charles Lokolingoy memang selama dilatih I Putu Gede, Joko Susilo, hingga Fernando Valente, memang tak terlalu mentereng di musim 2023 - 2024. Bahkan selama 24 pertandingan yang dilakoni Arema FC di bawah tiga pelatih yang saling berganti itu pemain berpaspor Australia itu hanya membukukan dua gol, dari 18 pertandingan yang dimainkan.
Di bawah asuhan Fernando Valente bahkan kerap menjadi pemain pengganti atau ditempatkan di posisi belakang penyerang saat itu Gustavo Almeida. Alhasil peran Lokolingoy, tak begitu tampak ketika Gustavo moncer.
Bahkan ketika Gustavo hengkang, tim kebanggaan masyarakat Malang ini justru mendatangkan satu penyerang asing lagi yakni Gilbert Alvarez di posisi penyerang tengah. Tapi sayang selama di Arema FC, pesepakbola asal Bolivia, belum langsung tune in alias belum menyatu dengan tim.
Alhasil kedatangan pesepakbola berusia 31 tahun itu hanya bermain 7 laga dan mencetak dua gol hingga sejauh ini. Hal berbeda justru ketika Widodo Cahyono Putro, tampil sebagai pelatih baru yang mengembalikan posisi dan peran Charles Lokolingoy.
Pelatih asal Cilacap ini menempatkan Lokolingoy sebagai target man di depan, sebagai pengganti Gustavo Almeida. Eksperimen Widodo ini pun sejauh ini berhasil, pesepakbola berusia 27 tahun ini mampu mencetak 4 gol dalam tiga pertandingan terakhirnya. Bahkan di laga melawan Persija Jakarta yang berkesudahan 3 - 2, Lokolingoy juga menghasilkan satu.
Widodo pun girang bukan main, eksperimen dan kepercayaannya ke Lokolingoy dibalas penampilan manis. Menurutnya, Lokolingoy dianggap bukanlah tipikal striker yang banyak lari ke kanan atau ke kiri. Tapi ketika menguasai bola di daerah pertahanan lawan, hal itu mampu memancing lawan dan membuka ruang bagi pemain lain, atau mengonversikan menjadi peluang.
"Saya melihat potensi dari Lokolingoy, jadi dia itu memang bukan tipikal striker yang banyak lari ke kanan, ke kiri, ke tengah, nggak. Dia hanya menguasai di boks itu, terus saya melihat dia punya senjata untuk mematikan," kata Widodo, saat konferensi pers sebelum pertandingan.
Makanya Widodo menempatkan Lokolingoy sebagai goal getter dan target man di depan. Apalagi dengan kemampuan penguasaan bola yang bagus, menjadi modal bagi Lokolingoy mengobrak - abrik pertahanan lawan.