12 Rivalitas Petinju Terbaik Sepanjang Masa Guncang Jagat Tinju

Jum'at, 15 Maret 2024 - 05:26 WIB
loading...
A A A


2. Sugar Ray Robinson vs Jake LaMotta
Dua petinju terbaik sepanjang masa dan enam seri pertarungan yang semakin meningkat, seperti novel epik, yang berlangsung selama sembilan tahun, sebelum mencapai klimaksnya dengan pertarungan yang terkenal kejam untuk memperebutkan gelar juara dunia kelas menengah. Jake dan Sugar Ray hidup sezaman, dengan usia yang kurang lebih sama, karir profesional mereka dimulai dalam waktu enam bulan satu sama lain, dan keduanya dikenal sebagai atlet berbakat yang istimewa, yang akan menjadi juara.

Robinson mengungguli "The Bronx Bull" dengan mudah dalam pertandingan pertama mereka yang diadakan di Madison Square Garden pada tahun 1942, namun empat bulan kemudian LaMotta menjatuhkan Ray di atas ring dan membalas dendam. Ronde ketiga melihat Ray kembali tersungkur ke atas kanvas, meskipun keputusan berakhir untuknya, dan ronde keempat berjalan mulus bagi Sugarman yang berbakat, tetapi pertandingan kelima pada tahun 1945 adalah pertandingan dua belas ronde yang melelahkan dan berakhir dengan keputusan terbelah untuk Robinson yang dicemooh oleh para penggemar di Chicago. Empat tahun kemudian LaMotta memenangkan gelar kelas menengah dan pada tahun 1951 Ray datang mencarinya.

Semua orang tahu bahwa ini akan menjadi pertarungan terakhir dan animo yang cukup tinggi membuat pertandingan ini disiarkan secara langsung di televisi nasional. Sang banteng menyerbu keluar dari sudutnya di awal pertandingan, namun tidak mampu meraih kemenangan KO dan justru Ray yang menghajar Jake di atas ring pada ronde kedua belas dan ketiga belas sebelum pembantaian yang terkenal itu akhirnya dihentikan.

1. Muhammad Ali vs Joe Frazier
Tidak diragukan lagi bahwa dalam sejarah panjang olahraga tinju, tidak ada rivalitas yang memiliki dampak yang lebih besar daripada yang terjadi antara Frazier dan Ali. Pertarungan pertama mereka akan selalu menjadi salah satu kontes olahraga yang paling ditunggu-tunggu, pertarungan antara dua penantang tak terkalahkan untuk kejuaraan kelas berat yang mengilhami daya tarik global.

Pertarungan itu sendiri entah bagaimana berhasil memenuhi hype yang ada, dan jika pertandingan kedua mereka, sebagai perbandingan, berada di level bawah dalam hal keganasan dan aksi, itu masih merupakan pertarungan kelas berat yang sangat bagus dan menjadi daya tarik yang luar biasa. Pertarungan ketiga dan terakhir mereka, "Thrilla in Manila," yang terkenal, diakui secara universal sebagai salah satu pertarungan paling brutal dan keras yang pernah ada, yang dapat dikatakan sebagai pertarungan kelas berat terbesar sepanjang masa.
(aww)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1578 seconds (0.1#10.140)