Duel Mike Tyson vs Jake Paul Bisa Dibatalkan, Kenapa?
loading...
A
A
A
Duel Mike Tyson vs Jake Paul bisa dibatalkan jika legenda tinju kelas berat itu gagal dalam tes berdasarkan usia. Wacana itu muncul lantaran Iron Mike harus menjalani serangkaian tes kesehatan untuk memastikan bahwa pertarungan ini benar-benar layak.
Dunia tinju dihebohkan dengan kabar bahwa Tyson setuju untuk berduel melawan Paul di Stadion AT&T, 20 Juli 2024. Namun pertarungan tersebut belum 100 persen terkonfirmasi.
Mungkin pertarungan Tyson versus Paul bisa dilangsungkan sebagai duel eksibisi ketimbang pertarungan profesional. Itu semua tergantung pada Departemen Perizinan dan Regulasi Texas (TDLR), yang akan melakukan tes terhadap Tyson.
Dengan rekam jejak sembilan kemenangan dan satu kekalahan, Paul masih mengejar mimpinya menjadi juara dunia. Dia telah mengambil langkah paling berani dengan setuju menghadapi mantan petinju kelas berat yang dijuluki manusia paling kejam di planet ini.
Banyak pemberitaan mengenai perbedaan usia di antara keduanya. Tyson, 57, atau 30 tahun lebih tua dari Paul. Karena itu, sebelum duel itu berlangsung di Texas, Tyson harus menyelesaikan tes yang ketat, karena ini dapat membahayakan pertarungan tersebut.
Tyson perlu menyerahkan hasil pemeriksaan elektroensefalogram (EEG) dan elektrokardiogram (EKG), yang membuktikan bahwa dia cukup fit untuk bertarung. TDLR mengatakan petinju berusia di atas 36 tahun harus lulus tes jantung dan otak untuk bertarung.
Menurut Peraturan olahraga agresif TDLR menyatakan bahwa: "Seseorang berusia 36 tahun ke atas yang mengajukan permohonan lisensi kontestan harus menyerahkan laporan pengujian fisik yang baik yang dilakukan dalam 12 bulan sebelumnya, termasuk namun tidak terbatas pada EEG (elektroensefalografi) dan EKG (elektrokardiogram)."
Karena pertarungan akan berlangsung sebulan setelah Tyson berusia 58 tahun, ia dipastikan melampaui ambang batas yang ditetapkan pada usia 36 tahun. Artinya, dia harus menyerahkan hasil EEG dan EKG ke TDLR untuk bisa masuk ring.
Peraturan ini dibuat untuk menjamin keselamatan para pejuang, terutama yang menjelang akhir kariernya. Tela Mange, dari TDLR, mengatakan kepada USA Today Sports mengatakan: "Kami juga dapat meminta pengujian tambahan jika menurut kami itu tepat."
Jika pertarungan ini benar-benar dibatalkan lantaran dianggap Tyson tidak lolos kesehatan. Petinju yang dikenal dengan julukan Si Leher Beton ini bisa mengajukan banding, namun tidak ada jaminan bahwa pertarungan akan dilanjutkan.
"Pemohon dapat meminta sidang administratif jika direktur eksekutif menentukan hasil tes fisik tidak menguntungkan dengan cara apa pun dan gagal mengeluarkan izin karena alasan tersebut.”
Jika pertarungan tersebut dinyatakan sebagai sebuah eksibisi, maka itu akan membuatnya kurang menarik bagi sebagian penggemar. Pertarungan profesional menggunakan sarung tinju 10oz sementara eksibisi menggunakan sarung tinju 16oz, sehingga membatasi kekuatan pukulan.
Pertarungan eksibisi juga hanya berlangsung selama dua menit setiap rondenya, dan bukan tiga menit. Ini juga berarti tidak ada juri karena pertarungan eksibisi tidak memiliki pemenang resmi.
Dunia tinju dihebohkan dengan kabar bahwa Tyson setuju untuk berduel melawan Paul di Stadion AT&T, 20 Juli 2024. Namun pertarungan tersebut belum 100 persen terkonfirmasi.
Mungkin pertarungan Tyson versus Paul bisa dilangsungkan sebagai duel eksibisi ketimbang pertarungan profesional. Itu semua tergantung pada Departemen Perizinan dan Regulasi Texas (TDLR), yang akan melakukan tes terhadap Tyson.
Dengan rekam jejak sembilan kemenangan dan satu kekalahan, Paul masih mengejar mimpinya menjadi juara dunia. Dia telah mengambil langkah paling berani dengan setuju menghadapi mantan petinju kelas berat yang dijuluki manusia paling kejam di planet ini.
Banyak pemberitaan mengenai perbedaan usia di antara keduanya. Tyson, 57, atau 30 tahun lebih tua dari Paul. Karena itu, sebelum duel itu berlangsung di Texas, Tyson harus menyelesaikan tes yang ketat, karena ini dapat membahayakan pertarungan tersebut.
Tyson perlu menyerahkan hasil pemeriksaan elektroensefalogram (EEG) dan elektrokardiogram (EKG), yang membuktikan bahwa dia cukup fit untuk bertarung. TDLR mengatakan petinju berusia di atas 36 tahun harus lulus tes jantung dan otak untuk bertarung.
Baca Juga
Menurut Peraturan olahraga agresif TDLR menyatakan bahwa: "Seseorang berusia 36 tahun ke atas yang mengajukan permohonan lisensi kontestan harus menyerahkan laporan pengujian fisik yang baik yang dilakukan dalam 12 bulan sebelumnya, termasuk namun tidak terbatas pada EEG (elektroensefalografi) dan EKG (elektrokardiogram)."
Karena pertarungan akan berlangsung sebulan setelah Tyson berusia 58 tahun, ia dipastikan melampaui ambang batas yang ditetapkan pada usia 36 tahun. Artinya, dia harus menyerahkan hasil EEG dan EKG ke TDLR untuk bisa masuk ring.
Peraturan ini dibuat untuk menjamin keselamatan para pejuang, terutama yang menjelang akhir kariernya. Tela Mange, dari TDLR, mengatakan kepada USA Today Sports mengatakan: "Kami juga dapat meminta pengujian tambahan jika menurut kami itu tepat."
Jika pertarungan ini benar-benar dibatalkan lantaran dianggap Tyson tidak lolos kesehatan. Petinju yang dikenal dengan julukan Si Leher Beton ini bisa mengajukan banding, namun tidak ada jaminan bahwa pertarungan akan dilanjutkan.
"Pemohon dapat meminta sidang administratif jika direktur eksekutif menentukan hasil tes fisik tidak menguntungkan dengan cara apa pun dan gagal mengeluarkan izin karena alasan tersebut.”
Jika pertarungan tersebut dinyatakan sebagai sebuah eksibisi, maka itu akan membuatnya kurang menarik bagi sebagian penggemar. Pertarungan profesional menggunakan sarung tinju 10oz sementara eksibisi menggunakan sarung tinju 16oz, sehingga membatasi kekuatan pukulan.
Pertarungan eksibisi juga hanya berlangsung selama dua menit setiap rondenya, dan bukan tiga menit. Ini juga berarti tidak ada juri karena pertarungan eksibisi tidak memiliki pemenang resmi.
(yov)