2.800 Pelari Meriahkan Borobudur Playon 2024, Kumpulkan Donasi Rp450 Juta

Minggu, 07 Juli 2024 - 18:52 WIB
loading...
2.800 Pelari Meriahkan...
Ribuan pelari memeriahkan ajang Borobudur Playon 2024. Foto/Eka Setiawan
A A A
MAGELANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Tengah menggelar event lari bertajuk Rupiah Borobudur Playon (RBP) 2024. Pada gelaran yang diikuti sekira 2.800 pelari itu, berhasil mengumpulkan uang sekira Rp450 juta dari pendaftaran peserta.

Semua uang pendaftaran itu didonasikan untuk 20 desa di kawasan Candi Borobudur ataupun desa-desa di Kabupaten Magelang lainnya. Para perwakilan 20 desa itu naik ke atas panggung di Taman Lumbini Kawasan Candi Borobudur dan menerima secara langsung simbolisasi pemberian donasi.

“Hasil pendaftaran didonasikan semuanya untuk desa-desa di seputaran Candi Borobudur atau Kabupaten Magelang, Rp450 juta, nanti dikoodinasikan dengan Pj. Bupati Magelang,” kata Kepala Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra.

Pantauan di lokasi, para pelari laki-laki maupun perempuan tumpah ruah di kompleks Candi Borobudur, berkostum warna biru. Di antara pelari perempuan juga terlihat berhijab. Jarak yang dilombakan pada gelaran ini ada 2 kategori yakni; 5km dan 10km. Event tersebut bertema “Berlari untuk Berbagi”.



Titik start dan finis ada di Taman Lumbini Candi Borobudur. Di dekatnya ada panggung utama, ADA Band tampil jadi penghibur acara. Di dekatnya berjajar para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menawarkan produknya dengan model pembayaran QRIS. Ini adalah gelaran ke-2 dari BI Jateng, sebelumnya digelar tahun 2023 di lokasi yang sama.

“Gelaran ini juga sebagai sarana untuk mencintai uang Rupiah sekaligus elektronifikasi alat pembayaran. Pertumbuhan QRIS di Kawasan Borobudur cukup bagus, karena parkiran di sini juga sudah pakai QRIS, akomodasi, resto dan UMKM-UMKM juga sudah bisa gunakan QRIS,” kata Rahmat.

Salah satu pelari yang ikut gelaran tersebut, Arini (24) mengatakan, rute lari tahun ini lebih ke kampung-kampung sehingga pemandangannya lebih bagus. Perempuan berhijab ini ikut kategori 5 Km.

“Tadi disambut topeng ireng juga (kesenian khas setempat) anak-anak sekolah, warga. Lewat Randu Alas juga rutenya. Kalau persiapannya seminggu ini sering jalan kaki 2 Km sampai 5 Km, tadi finis 40 menit,” kata pekerja swasta itu.

Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno menyatakan donasi dari pendaftaran para peserta lari ini digunakan desa-desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mulai pendidikan hingga kesehatan.



“Teknisnya nanti (donasi) dikoordinasikan bupati (Bupati Magelang). Gelaran ini juga salah satu cara kita untuk banyak datangkan masyarakat ke sekitaran Borobudur, mengingat di Borobudur (naik ke candi) kan ada pembatasan. Kami Pemprov Jateng dan Pemkab Magelang terimakasih kepada BI yang membuat event ini,” kata Sumarno.

Dia menyebut evaluasi akan digelar untuk penyelenggaraan even serupa tahun depan agar makin besar gelarannya. “Ini berdampak sekali, baru event ini saja tingkat hunian capai Rp3miliar, akhir tahun nanti ada Bank Jateng Borobudur Marathon (puncaknya) target peserta di atas 10.000 pelari,” katanya.

Pj. Bupati Magelang Sepyo Achanto berharap kegiatan ini bisa jadi kalender rutin tahunan. “Karena sangat berdampak positif dan berdampak untuk Kabupaten Magelang, berdampak langsung terhadap UMKM atau lingkungan sekitar. Ada desa-desa yang jadi fokus program-program pemerintah, seperti penanganan stunting, kemiskinan ekstrem. Nanti kami koordinasikan (penyaluran bantuan donasi) agar bisa langsung masuk ke desa-desa yang terdat dengan kategori tadi,” ucapnya.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1421 seconds (0.1#10.140)