Ini Yang Dilakukan Baghdatis Jika Gantung Raket Usai Wimbledon

Selasa, 25 Juni 2019 - 08:35 WIB
Ini Yang Dilakukan Baghdatis Jika Gantung Raket Usai Wimbledon
Ini Yang Dilakukan Baghdatis Jika Gantung Raket Usai Wimbledon
A A A
Lama tidak terdengar kabar, petenis Siprus Marcos Baghdatis menungumkan rencana gantung raket tenis setelah Grand Slam Wimbledon. Ya, finalisGrand Slam Australia Open 2006 itu ingin mengakhiri karir tenis profesionalnya setelah berlaga di Wimbledon yang dimulai 1 Juli mendatang.

Rencana pensiun pemain yang pernah menduduki peringkat 8 dunia itu diunggah di media sosialnya. ’’Saya ingin menulis kepada Anda semua dan izinkan saya memberitahu jika Wimbledon akan menjadi turnamen terakhir saya di tenis professional.’’

Baghdatis yang kali terakhir bermain di Dubai Duty Free pada Februari lalu ingin pensiun di turnamen bergengsi sekelas Wimbledon. ’’Saya berterima kasih kepada All England Club yang memberi saya wild card di babak utama. Dan, memberikan saya kesempatan menyampaikan salam perpisahan kepada olahraga yang sangat saya cinta dan menjadi bagian hidup dalam 30 tahun terakhir,’’paparnya.

Dia mengakui sangat berat untuk memutuskan gantung raket di saat karir tenis profesionalnya masih bisa berlanjut.’’Keputusan ini tidak mudah. Sangat berat bagi saya, terutama fisik, untuk bisa kembali bermain seperti yang saya harpkan,’’ujarnya.

’’Meskipun saya ingin melakukannya, tapi batas kemampuan tubuh saya menghalangi saya bisa konsisten bermain di level tinggi seperti yang saya inginkan,’’lanjutnya.

Sepanjang karirnya, petenis 34 tahun itu mencatat masuk final Grand Slam Australia Open 2006. Di final, Baghdatis kalah dari Roger Federer. Di tahun yang sama, dia juga lolos ke semifinal tapi kalah dari Rafael Nadal. Prestasi itu membuatnya menembus peringkat 8 dunia pada 2006, tertinggi dalam karirnya. Selama bermain, dia mencatat rekor menang-kalah 348-273 di tunggal dengan meraih empat gelar ATP Tour dari 14 kali masuk final.

Pergulatan batin Baghdatis untuk memutuskan pensiun dirasakannya dalam dua tahun terakhir. Hingga, pada saat inilah dia berani mengambil keputusan berhenti. ’’Terutama dalam dua tahun terakhir yang sangat berat bagi saya saat dihantam cedera dan rasa sakit,’’ujarnya.

Apa yang dilakukan Baghdatis setelah pensiun? Baghdatis ingin menghabiskan waktu bersama keluarga. Dia belum ingin mencari kesibukan lain di luar tenis.’’Saya punya istri yang cantik, dua anak perempuan dan yang ketiga segera lahir. Saya ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan mereka di rumah,’’tuturnya.

Pada 2003, Baghdatis tercatat pernah menjadi petenis nomor 1 dunia junior. Dia menikahi mantan petenis Karolina Sprem pada Juli 2012 dan dikaruniai dua anak perempuan, Zahara dan India.

''Meskipun saya sedih mengucapkan selamat tinggal pada tenis, saya bersemangat menjalani fase berikutnya dalam kehidupan saya. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang membuat saya bisa menjadi seseorang dan petenis seperti saat ini, terutama kepada ibu dan ayah yang mendukung saya bermain tenis sejak usia 3 tahun.''
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4808 seconds (0.1#10.140)