Gustavo Balart, Petarung MMA Terpendek Tatap Gelar Juara Dunia

Rabu, 31 Juli 2024 - 15:45 WIB
loading...
Gustavo Balart, Petarung...
Penantang sabuk emas interim MMA kelas jerami, Gustavo Balart (dok. ONE Championship)
A A A
Gustavo Balart telah membuktikan diri untuk menggapai mimpinya yang kian dekat sebagai Juara Dunia MMA . Pemilik tubuh berpostur cuma 150 cm itu akan mencoba menggapai mimpinya menjadi juara dunia akhir pekan ini.

Pada Sabtu pekan ini (3/8/2024) sang bintang Kuba akan berhadapan dengan Jarred Brooks demi memperebutkan sabuk Interim di Lumpinee Stadium, Bangkok. Ia pun meraih kesempatan besar itu setelah mempertaruhkan banyak hal demi mengejar karier di MMA.

Lahir di Santiago de Cuba tahun 1987, Balart kecil harus menyandang status anak broken-home setelah kedua orangtuanya berpisah. Dalam prosesnya, ia tinggal bersama sang ayah dan saudara laki-lakinya.



Sebelum meniti karier di MMA, Balart dikenal sebagai pegulat Olimpiade yang membawa bendera negaranya beberapa waktu silam. Di pentas lokal, ia telah menyabet sejumlah titel di tingkat nasional hingga tiga kali Juara Pan American Greco - Romawi Wrestling Champion.

Di tingkatan yang lebih bergengsi, Balart berhasil membawa bendera Kuba berkibar di Olimpiade Musim Panas tahun 2012 di London, Inggris. Melihat dunia juga telah membuka mata sang pegulat Kuba, dan ia tak perlu waktu lama untuk bertransisi ke MMA.

Balart pun mengaku terinspirasi dari sebuah game MMA yang ia mainkan di Kuba. Adapun sosok GOAT kelas terbang Demetrious Johnson ikut ambil andil dalam proses transisinya ke disiplin MMA.

Dalam prosesnya, panggilan tersebut meneguhkan langkah Balart untuk menjadi seniman MMA. Langkah berani pun diambil dengan meninggalkan istri dan anak-anaknya di Kuba untuk mencari penghidupan yang lebih cerah di Amerika Serikat.

"Keputusan itu sangat sulit. Ketika saya pergi meninggalkan Kuba, saya juga meninggalkan anak perempuanku yang berumur 5 tahun, anak perempuanku yang berumur 3 tahun dan istriku yang tengah hamil tiga bulan," kenang Balart.

Bersama sang ayah, Balart meninggalkan tanah kelahirannya dan berpindah di Amerika Latin selama beberapa bulan demi mencapai Negeri Paman Sam. Ia pun tak ubahnya para transmigran selama itu.

"Saya pergi meninggalkan Kuba ke Amerika Serikat pada 28 November 2015. Saya terbang ke Kolombia, beberapa bulan setelahnya saya tiba di Amerika Serikat pada 28 November 2015," jelas Balart.

"Datang ke Amerika lewat jalur itu sangat berbahaya. Ada banyak kriminal. Mereka tahu kalau kami adalah orang Kuba yang pergi ke Amerika Serikat dan tahu kami membawa uang. Beruntung kami tidak kenapa-kenapa," sambungnya

Di Amerika, Balart pun mulai menekuni kariernya sebagai seniman MMA di sasana American Top Team yang tersohor. Dari situ ia mulai meraih nama sebagai salah satu bintang yang disegani.

Terlepas dari semua pengorbanan yang dilakukan Balart, nyatanya hari ini dia dapat mendukung semua anggota keluarganya itu. Tentu ia tak bisa melakukan itu jika hanya berdiam diri di Kuba.

"Semua punya harga. Hari ini aku dapat memberikan banyak hal, tapi aku tak ada di sana untuk memberikan kasih sayang secara langsung. Saya tak dapat mengajari mereka," curhat Balart.

Namun, sang bintang Kuba mungkin tak perlu menunggu lebih lama lagi untuk mempersatukan keluarganya. Apabila ia bisa meraih sabuk interim MMA akhir pekan ini, mungkin saja ia bisa segera memboyong keluarganya ke Amerika.
"Ini adalah mimpiku yang saya perjuangkan seumur hidupku," ujar Balart.

"Saya meninggalkan banyak hal untuk meraihnya. Saya bekerja sangat keras untuk berada di sini. Saya sangat senang untuk meraih kesempatan ini. Saya akan memberikan yang terbaik di laga mendatang," lanjutnya.
(sto)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1204 seconds (0.1#10.140)