Piala Presiden 2024, Warisan Jokowi Selamatkan Sepak Bola Nasional
loading...
A
A
A
Maruarar Sirait merasa bangga selama 17 hari penyelenggaraan Piala Presiden 2024 tak ada drama yang terjadi. Para suporter juga dinilai lebih dewasa meskipun tim mereka kalah, seperti Persib Bandung (tuan rumah), Persis (tuan rumah), dan Bali United (tuan rumah)
"Ada yang luar biasa di Bandung. Meskipun Persib gagal lolos ke tahap berikutnya, namun suporter bersikap dewasa dan tak membuat keributan. Begitu pula dengan pendukung Persis serta Bali United. Semoga ke depannya FIFA tak lagi melarang pendukung hadir dalam laga away," tutur Maruarar.
Maruarar menegaskan bahwa penyelenggaraan Piala Presiden 2024 tidak pernah memakai uang negara, tidak memakai APBN, dan sponsor BUMN. Hal itu terbukti bisa membangun industri olahraga dengan dukungan swasta 100 persen.
"Kita ingin ada sesuatu perubahan yang membangun ekosistem sepak bola yang luar biasa. Kita membuat turnamen tanpa BUMN dan pemerintah. Kami hanya melibatkan pihak swasta. Namun selama 17 hari penyelenggaraan Piala Presiden 2024 kami berhasil memberikan hadiah yang cukup menggiurkan karena kami berhasil mendapatkan sponsor yang luar biasa."
Industri sepak bola juga harus mampu menggerakkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). UMKM harus tersenyum karena dagangannya laku. "Saya berharap UMKM di Solo betul-betul merasakan, seperti di Bandung dan di Bali daripada manfaat turnamen," tuturnya.
Harapan itu disampaikannya sesuai menyaksikan laga pembuka Persib Bandung vs PSM Makassar di Stadion Si Jalak Harupat, Jumat (19/7/2024). Dengan setelan kaos putih lengan panjang dan celana hitam, Jokowi hadir dengan didampingi ibu negara Iriana, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Ketua Steering Committee Piala Presiden tahun 2024 Maruarar Sirait, dan Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.
Jangan terlalu menghabiskan energi untuk menafsirkan apa yang dipikirkan Jokowi saat menyaksikan pertandingan pembuka Piala Presiden 2024. Tapi yang perlu diperhatikan makna di balik pesan orang nomor satu di Indonesia ini.
Jokowi berharap kompetisi serupa akan terus digelar di masa mendatang. Ia berharap ada keberlanjutan terhadap gelaran turnamen Piala Presiden.
"Makin banyak kompetisi, makin baik. Ada kompetisi di Liga 1, Liga 2, ada kompetisi di SSB, ada kompetisi amatir, ada kompetisi di FIFA, kompetisi di AFC, kompetisi di AFF, makin banyak ikut kompetisi makin baik untuk sebuah tim," ujar Jokowi, seusai menyaksikan laga pembuka Persib Bandung vs PSM Makassar di Stadion Si Jalak Harupat, Jumat (19/7/2024).
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa saat ini persepakbolaan di Tanah Air sudah berjalan dengan baik. Turnamen Piala Presiden pun menambah kuantitas kompetisi sepak bola nasional.
"Ada yang luar biasa di Bandung. Meskipun Persib gagal lolos ke tahap berikutnya, namun suporter bersikap dewasa dan tak membuat keributan. Begitu pula dengan pendukung Persis serta Bali United. Semoga ke depannya FIFA tak lagi melarang pendukung hadir dalam laga away," tutur Maruarar.
Maruarar menegaskan bahwa penyelenggaraan Piala Presiden 2024 tidak pernah memakai uang negara, tidak memakai APBN, dan sponsor BUMN. Hal itu terbukti bisa membangun industri olahraga dengan dukungan swasta 100 persen.
"Kita ingin ada sesuatu perubahan yang membangun ekosistem sepak bola yang luar biasa. Kita membuat turnamen tanpa BUMN dan pemerintah. Kami hanya melibatkan pihak swasta. Namun selama 17 hari penyelenggaraan Piala Presiden 2024 kami berhasil memberikan hadiah yang cukup menggiurkan karena kami berhasil mendapatkan sponsor yang luar biasa."
Industri sepak bola juga harus mampu menggerakkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). UMKM harus tersenyum karena dagangannya laku. "Saya berharap UMKM di Solo betul-betul merasakan, seperti di Bandung dan di Bali daripada manfaat turnamen," tuturnya.
Piala Presiden 2024 Warisan Jokowi
Piala Presiden 2024 seakan menyiratkan bahwa ini menjadi penanda akhir masa jabatan Joko Widodo (Jokowi) sebagai orang nomor satu di Indonesia segara berakhir. Tapi sebelum tongkat estafet kepemimpinan tertinggi di Tanah Air berpindah tangan ke Prabowo Subianto, Jokowi menitipkan satu harapan, yakni menjaga turnamen pramusim ini terus berjalan ke depannya.Harapan itu disampaikannya sesuai menyaksikan laga pembuka Persib Bandung vs PSM Makassar di Stadion Si Jalak Harupat, Jumat (19/7/2024). Dengan setelan kaos putih lengan panjang dan celana hitam, Jokowi hadir dengan didampingi ibu negara Iriana, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Ketua Steering Committee Piala Presiden tahun 2024 Maruarar Sirait, dan Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.
Jangan terlalu menghabiskan energi untuk menafsirkan apa yang dipikirkan Jokowi saat menyaksikan pertandingan pembuka Piala Presiden 2024. Tapi yang perlu diperhatikan makna di balik pesan orang nomor satu di Indonesia ini.
Jokowi berharap kompetisi serupa akan terus digelar di masa mendatang. Ia berharap ada keberlanjutan terhadap gelaran turnamen Piala Presiden.
"Makin banyak kompetisi, makin baik. Ada kompetisi di Liga 1, Liga 2, ada kompetisi di SSB, ada kompetisi amatir, ada kompetisi di FIFA, kompetisi di AFC, kompetisi di AFF, makin banyak ikut kompetisi makin baik untuk sebuah tim," ujar Jokowi, seusai menyaksikan laga pembuka Persib Bandung vs PSM Makassar di Stadion Si Jalak Harupat, Jumat (19/7/2024).
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa saat ini persepakbolaan di Tanah Air sudah berjalan dengan baik. Turnamen Piala Presiden pun menambah kuantitas kompetisi sepak bola nasional.