Piala Presiden 2024, Warisan Jokowi Selamatkan Sepak Bola Nasional
loading...
A
A
A
"Sekarang saya melihat semuanya berjalan dengan baik, ditambah lagi Piala Presiden. Ini akan makin banyak kompetisi, makin baik," tambah Jokowi.
Wajar jika Jokowi mengharapkan ada keberlanjutan tentang turnamen pramusim bertajuk Piala Presiden ini. Sebab, dia merupakan salah satu penyelamat sepak bola nasional.
Sejarah Piala Presiden dimulai saat Jokowi baru menjabat sebagai Presiden RI. Saat itu, sepak bola nasional sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja setelah FIFA menjatuhkan sanksi pada 30 Mei 2015 untuk Indonesia dan mencabut keanggotaan PSSI lantaran adanya campur tangan pemerintah.
Selama PSSI dibekukan dan Indonesia mendapat sanksi FIFA, tidak ada kompetisi resmi yang bergulir di Tanah Air. Tapi Jokowi berhasil menjaga atmosfer sepak bola nasional tetap hidup dengan menggelar turnamen pramusim bertajuk Piala Presiden.
Setahun berselang, tepatnya pada 10 Mei 2016, Kemenpora mencabut surat keputusan (SK) pembekuan PSSI. Keputusan Kemenpora itu kemudian diikuti FIFA dengan mencabut sanksi untuk Indonesia dan kembali mengakui keanggotaan PSSI.
Selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden RI, penyelenggaraan Piala Presiden sudah berlangsung sebanyak enam kali (2015, 2017, 2018, 2019, 2022 dan 2024). Tapi tak semua penyelenggaraan turnamen pramusim ini berjalan mulus.
Pada 2022 misalnya. Jokowi sekali lagi membuat gebrakan dengan menghadirkan penonton di stadion. Ya, saat itu kondisi di seluruh dunia sedang buruk lantaran adanya Covid 19. Tapi Jokowi mampu menghidupkan kembali gairah sepak bola di Tanah Air.
Empat dari lima stadion saat itu sangat berisik dengan kehadiran penonton. Keberanian Jokowi inilah yang membuat sepak bola nasional tetap hidup sampai sekarang.
Wajar jika Jokowi mengharapkan ada keberlanjutan tentang turnamen pramusim bertajuk Piala Presiden ini. Sebab, dia merupakan salah satu penyelamat sepak bola nasional.
Sejarah Piala Presiden dimulai saat Jokowi baru menjabat sebagai Presiden RI. Saat itu, sepak bola nasional sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja setelah FIFA menjatuhkan sanksi pada 30 Mei 2015 untuk Indonesia dan mencabut keanggotaan PSSI lantaran adanya campur tangan pemerintah.
Selama PSSI dibekukan dan Indonesia mendapat sanksi FIFA, tidak ada kompetisi resmi yang bergulir di Tanah Air. Tapi Jokowi berhasil menjaga atmosfer sepak bola nasional tetap hidup dengan menggelar turnamen pramusim bertajuk Piala Presiden.
Setahun berselang, tepatnya pada 10 Mei 2016, Kemenpora mencabut surat keputusan (SK) pembekuan PSSI. Keputusan Kemenpora itu kemudian diikuti FIFA dengan mencabut sanksi untuk Indonesia dan kembali mengakui keanggotaan PSSI.
Selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden RI, penyelenggaraan Piala Presiden sudah berlangsung sebanyak enam kali (2015, 2017, 2018, 2019, 2022 dan 2024). Tapi tak semua penyelenggaraan turnamen pramusim ini berjalan mulus.
Pada 2022 misalnya. Jokowi sekali lagi membuat gebrakan dengan menghadirkan penonton di stadion. Ya, saat itu kondisi di seluruh dunia sedang buruk lantaran adanya Covid 19. Tapi Jokowi mampu menghidupkan kembali gairah sepak bola di Tanah Air.
Empat dari lima stadion saat itu sangat berisik dengan kehadiran penonton. Keberanian Jokowi inilah yang membuat sepak bola nasional tetap hidup sampai sekarang.
(yov)