Belanja Pemain Klub-Klub Liga Elite Eropa Torehkan Rekor Baru

MADRID - Klub-klub dari lima liga elite Eropa (Inggris, Spanyol, Italia, Jerman, Prancis dan Belanda), mengeluarkan sekitar 5,5 miliar euro (Rp85 triliun) untuk membeli pemain di bursa transfer yang ditutup, Senin (2/9/2019).

Menurut laporan Business Sports Group Deloitte, Selasa (3/9/2019), pengeluaran klub-klub liga elite Eropa saat ini lebih besar 0,9 miliar euro (sekitar Rp14 trililun) dari rekor sebelumnya yang dicatat pada 2018, dengan klub Liga Primer Inggris menghabiskan 1,55 miliar euro (Rp24 triliun) dengan pengeluaran bersih 635 juta euro (Rp9,8 triliun).

Klubklub La Liga Spanyol menghabiskan 1,37 miliar euro (Rp21 triliun), melebihi 1 miliar euro (Rp15,5 triliun) untuk pertama kalinya. Sementara Serie A Italia (1,17 miliar euro), Bundesliga Jerman (740 juta euro), Ligue 1 Prancis (670 juta euro), dan semuanya mencetak rekor baru.

"Pengeluaran seluruh klub di liga 'lima besar' Eropa telah mencapai rekor di bursa transfer musim panas ini," kata Dan Jones, mitra Sports Business Group di Deloitte.

"Tingkat pengeluaran yang belum pernah terjadi sebelumnya ini didorong oleh sejumlah faktor, termasuk pendapatan tambahan dari siklus siaran liga baru, partisipasi, dan distribusi dari kompetisi klub UEFA."

Jones mengatakan faktor spesifik klub seperti perubahan manajemen dan peningkatan skuat untuk mencapai tujuan di lapangan juga menjadi faktor yang berkontribusi.

"Peningkatan kinerja keuangan klub-klub sepak bola Eropa juga mengurangi kebutuhan klub untuk menjual pemain terbaik mereka," tambahnya.

Atletico Madrid menandatangani striker Joao Felix yang berusia 19 tahun dari Benfica dengan harga 126 juta euro (Rp1,9 triliun), sedangkan Barcelona mendaratkan pemain depan internasional Prancis Antoine Griezmann dari Atletico Madrid dengan harga 120 juta euro (Rp1,8 triliun).

Real Madrid mengakhiri pengejaran panjang Eden Hazard dengan merekrut pemain sayap Belgia dari Chelsea dengan bayaran 100 juta euro.

Pengeluaran bersih di Liga Primer turun 50 juta pounds (Rp854 miliar) sejak hari terakhir liga pada 8 Agustus.

"Melihat ke Liga Primer, pengeluaran transfer musim panas ini hampir tidak mencapai level rekor, dan pengeluaran bersih berada pada level terendah sejak musim panas 2015," kata Jones.

"Meskipun tingkat pengeluaran bersih ini sebagai proporsi pendapatan sebesar 11% adalah yang terendah sejak musim panas 2011, kami memprediksi gaji meningkat pada level yang lebih besar daripada pendapatan dalam beberapa musim berikutnya."