Tinju Kelas Welter Membusuk, Juara Dunia Takut Bertarung
loading...
A
A
A
Hal ini membuat Ennis harus memutuskan apakah akan melakukan pertarungan ulang untuk mempertahankan sabuk IBF-nya melawan Karen Chukhadzhian dari Ukraina - yang sebelumnya didominasi oleh Ennis dengan skor 120-108 pada ketiga kartu penilaian pada Januari 2023 - atau meninggalkan divisi yang semakin menipis ini dan naik ke kelas 69,8 kg.
Keputusan itu mungkin telah diambil saat Matchroom dan Hearn kalah dengan USD250.000 dalam penawaran bayaran untuk Ennis-Chukhadzhian, dimana P2M Promotions milik Chukhadzhian kini dibebaskan untuk membawa pertandingan ini ke tempat yang mereka inginkan, karena Ennis telah merencanakan sebuah pertandingan di kampung halamannya pada tanggal 9 November di Philadelphia.
''Orang-orang ini bisa menjadi bintang, tapi mereka membutuhkan pasangan dansa sehingga kita bisa melihat seberapa baik mereka,” kata Algieri. “Ennis dapat dengan mudah mengambil alih olahraga ini. Dia tidak mendapatkan pertarungan. Banyak orang tidak mengetahui siapa dirinya.”
Dua juara kelas welter lainnya, Mario Barrios dari WBC dan Eimantas Stanionis dari WBA bertarung di bawah bendera Premier Boxing Champions, dan pada saat ini tidak memiliki jadwal pertandingan. Jadi, insentif yang besar bagi Hearn untuk pindah ke Norman, 23 tahun, dari Georgia, untuk menukar sabuk tersebut dengan keuntungan.
''Terkadang seorang promotor harus melakukan investasi itu... (namun) saat mereka mengontrak seorang juara, mereka berpikir, 'Saya akan mencarikannya lawan, saya tidak perlu membayarnya lebih banyak (daripada kesepakatan multi-laga),” kata mantan juara kelas welter, Paulie Malignaggi, dalam acara ”Top Stories.”
“Dalam situasi ini, 'Boots' dapat menggunakan suntikan dana dari Matchroom dan Matchroom dapat mengambil kerugian hanya untuk mendapatkan ketenaran (dari laga unifikasi). Jika tidak, apa yang anda lakukan untuk 'Boots?”
Malignaggi mencari solusi sederhana untuk meningkatkan profil divisi welter: satu kartu pertandingan yang menampilkan keempat juara: Barrios melawan Norman, Ennis melawan Stanionis. ''Anda akan mendapatkan sebuah laga blockbuster dalam divisi welter. Saya tahu, saya tahu: Nilai pasar, promosi silang dan persaingan jaringan tidak (mengizinkan) hal ini terjadi. Namun, buatlah pertarungan yang hebat, orang-orang akan menonton dan bahkan para penggemar tinju yang paling awam sekalipun akan tahu bahwa mereka adalah petinju-petinju yang hebat,” ujar Malignaggi. “Sebaliknya, kita mendapatkan omong kosong ini.”
Mantan juara kelas welter lainnya, Timothy Bradley Jr, mengatakan bahwa Ennis akan lebih bijaksana jika ia meninggalkan kelas welter yang sudah membusuk dan pindah ke kelas 69,8 kg, di mana terdapat banyak petinju hebat termasuk Crawford, juara dunia Sebastian Fundora, Vergil Ortiz Jr, Serhii Bohachuk, dan Tim Tszyu.
“Tidak ada yang bisa kami lakukan di sini (di kelas welter),” kata Bradley.
Bradley menjelaskan keputusan kubu Norman bahwa ''dia tahu dia akan kalah (dari Ennis)” dan ingin memaksimalkan penghasilannya. Ennis mungkin bijaksana untuk mengurangi penghasilannya sendiri untuk memberikan apa yang dia inginkan kepada Norman. ''Eddie Hearn tidak berbisnis untuk kehilangan uang,” kata Bradley.
Keputusan itu mungkin telah diambil saat Matchroom dan Hearn kalah dengan USD250.000 dalam penawaran bayaran untuk Ennis-Chukhadzhian, dimana P2M Promotions milik Chukhadzhian kini dibebaskan untuk membawa pertandingan ini ke tempat yang mereka inginkan, karena Ennis telah merencanakan sebuah pertandingan di kampung halamannya pada tanggal 9 November di Philadelphia.
''Orang-orang ini bisa menjadi bintang, tapi mereka membutuhkan pasangan dansa sehingga kita bisa melihat seberapa baik mereka,” kata Algieri. “Ennis dapat dengan mudah mengambil alih olahraga ini. Dia tidak mendapatkan pertarungan. Banyak orang tidak mengetahui siapa dirinya.”
Dua juara kelas welter lainnya, Mario Barrios dari WBC dan Eimantas Stanionis dari WBA bertarung di bawah bendera Premier Boxing Champions, dan pada saat ini tidak memiliki jadwal pertandingan. Jadi, insentif yang besar bagi Hearn untuk pindah ke Norman, 23 tahun, dari Georgia, untuk menukar sabuk tersebut dengan keuntungan.
''Terkadang seorang promotor harus melakukan investasi itu... (namun) saat mereka mengontrak seorang juara, mereka berpikir, 'Saya akan mencarikannya lawan, saya tidak perlu membayarnya lebih banyak (daripada kesepakatan multi-laga),” kata mantan juara kelas welter, Paulie Malignaggi, dalam acara ”Top Stories.”
“Dalam situasi ini, 'Boots' dapat menggunakan suntikan dana dari Matchroom dan Matchroom dapat mengambil kerugian hanya untuk mendapatkan ketenaran (dari laga unifikasi). Jika tidak, apa yang anda lakukan untuk 'Boots?”
Malignaggi mencari solusi sederhana untuk meningkatkan profil divisi welter: satu kartu pertandingan yang menampilkan keempat juara: Barrios melawan Norman, Ennis melawan Stanionis. ''Anda akan mendapatkan sebuah laga blockbuster dalam divisi welter. Saya tahu, saya tahu: Nilai pasar, promosi silang dan persaingan jaringan tidak (mengizinkan) hal ini terjadi. Namun, buatlah pertarungan yang hebat, orang-orang akan menonton dan bahkan para penggemar tinju yang paling awam sekalipun akan tahu bahwa mereka adalah petinju-petinju yang hebat,” ujar Malignaggi. “Sebaliknya, kita mendapatkan omong kosong ini.”
Mantan juara kelas welter lainnya, Timothy Bradley Jr, mengatakan bahwa Ennis akan lebih bijaksana jika ia meninggalkan kelas welter yang sudah membusuk dan pindah ke kelas 69,8 kg, di mana terdapat banyak petinju hebat termasuk Crawford, juara dunia Sebastian Fundora, Vergil Ortiz Jr, Serhii Bohachuk, dan Tim Tszyu.
“Tidak ada yang bisa kami lakukan di sini (di kelas welter),” kata Bradley.
Bradley menjelaskan keputusan kubu Norman bahwa ''dia tahu dia akan kalah (dari Ennis)” dan ingin memaksimalkan penghasilannya. Ennis mungkin bijaksana untuk mengurangi penghasilannya sendiri untuk memberikan apa yang dia inginkan kepada Norman. ''Eddie Hearn tidak berbisnis untuk kehilangan uang,” kata Bradley.