Preview Indonesia U-23 vs Singapura U-23: Lanjutkan Hegemoni
A
A
A
MANILA - Timnas Indonesia U-23 memang belum pernah menjadi juara selama meramaikan SEA Games. Meski demikian, Garuda Muda selalu berhasil melaju ke babak gugur sejak edisi 2011. Rekor itu yang setidaknya harus bisa dijaga.
Baru dua medali emas yang diraih Merah Putih diajang olah raga Asia Tenggara tersebut. Itu juga atas nama tim senior pada 1987 dan 1991. Tapi, ketika formatnya diubah pada 2001, dimana hanya diikuti pemain U-23, Indonesia tidak pernah lagi berjaya.
Prestasi terbaiknya hanya menjadi finalis pada 2011 dan 2013. Karena itu, masa paceklik ini diharapkan dapat berakhir saat mengikuti SEA Games 2019 di Filipina. Tapi, agar ambisi tersebut bisa terpenuhi, Evan Dimas dkk harus terlebih dahulu melaju ke semifinal.
Misi itu sudah diawali Indonesia dengan mengalahkan Thailand 2-0 pada laga pertama penyisihan Grup B. Selanjutnya, armada Indra Sjafri bertekad menjaga hegemoni itu saat menghadapi Singapura di Rizal Memorial Stadium, nanti malam.
Bila sanggup mengalahkan Singapura, Indonesia berpotensi merebut posisi pertama klasemen sementara. Itu juga asalkan Vietnam yang sebelumnya melibas Brunei 6-0 gagal menang saat meladeni Laos di Binan Football Stadium.
Singapura sejatinya bukan lawan berat bagi Indonesia. Di atas kertas, The Young Lions harusnya bisa dijinakan. Namun, kewaspadaan harus tetap dijaga. Pasalnya, lawan dianggap tim kuda hitam dan bisa saja membuat kejutan.
“Rencana kami akan berbeda saat melawan Singapura, karena saya menyusun kebutuhan taktis untuk pertandingan kedua ini. Melawan Singapura nilainya sama dan bahkan lebih penting dibanding laga pertama melawan Thailand,” kata Indra .
Menilik rekor pertemuan, Indonesia sejatinya masih di atas angin. Dalam tujuh pertemuan terbaru, Singapura hanya sekali menang dan sekali imbang. Selebihnya, Dewi Fortuna lebih memihak Garuda Muda. Bahkan, saat bertemu pada 2018 , Indonesia menang telak 3-0.
Artinya, ini menjadi momen tepat untuk meraih lagi tiga poin. Terlebih, itu bisa dijadikan modal penting karena selanjutnya akan bersua Vietnam. “Agar bisa ke semifinal, kami harus menjaga tren kemenangan. Karena itu, pemain harus cepat siap dan fokus ke pertandingan ini,” tandas Indra.Sementara itu, pelatih Singapura Fandi Ahmad menuntut anak asuhnya lebih tajam saat menghadapi Indonesia. Dia berharap, The Young Lions bisa bermain lepas dan tidak terbebani seperti saat melawan Laos yang notabene merupaka tim underdog.
“Kami harus memulai laga dengan baik dan bermain sebagai tim saat melawan Indonesia. Mungkin mereka akan bermain terbuka dan menganggap kami adalah tim lemah. Tapi, disitulah kesempatannya. Kami harus siap dengan pemain sayap dan fullback Indonesia,” jelasnya.
Baru dua medali emas yang diraih Merah Putih diajang olah raga Asia Tenggara tersebut. Itu juga atas nama tim senior pada 1987 dan 1991. Tapi, ketika formatnya diubah pada 2001, dimana hanya diikuti pemain U-23, Indonesia tidak pernah lagi berjaya.
Prestasi terbaiknya hanya menjadi finalis pada 2011 dan 2013. Karena itu, masa paceklik ini diharapkan dapat berakhir saat mengikuti SEA Games 2019 di Filipina. Tapi, agar ambisi tersebut bisa terpenuhi, Evan Dimas dkk harus terlebih dahulu melaju ke semifinal.
Misi itu sudah diawali Indonesia dengan mengalahkan Thailand 2-0 pada laga pertama penyisihan Grup B. Selanjutnya, armada Indra Sjafri bertekad menjaga hegemoni itu saat menghadapi Singapura di Rizal Memorial Stadium, nanti malam.
Bila sanggup mengalahkan Singapura, Indonesia berpotensi merebut posisi pertama klasemen sementara. Itu juga asalkan Vietnam yang sebelumnya melibas Brunei 6-0 gagal menang saat meladeni Laos di Binan Football Stadium.
Singapura sejatinya bukan lawan berat bagi Indonesia. Di atas kertas, The Young Lions harusnya bisa dijinakan. Namun, kewaspadaan harus tetap dijaga. Pasalnya, lawan dianggap tim kuda hitam dan bisa saja membuat kejutan.
“Rencana kami akan berbeda saat melawan Singapura, karena saya menyusun kebutuhan taktis untuk pertandingan kedua ini. Melawan Singapura nilainya sama dan bahkan lebih penting dibanding laga pertama melawan Thailand,” kata Indra .
Menilik rekor pertemuan, Indonesia sejatinya masih di atas angin. Dalam tujuh pertemuan terbaru, Singapura hanya sekali menang dan sekali imbang. Selebihnya, Dewi Fortuna lebih memihak Garuda Muda. Bahkan, saat bertemu pada 2018 , Indonesia menang telak 3-0.
Artinya, ini menjadi momen tepat untuk meraih lagi tiga poin. Terlebih, itu bisa dijadikan modal penting karena selanjutnya akan bersua Vietnam. “Agar bisa ke semifinal, kami harus menjaga tren kemenangan. Karena itu, pemain harus cepat siap dan fokus ke pertandingan ini,” tandas Indra.Sementara itu, pelatih Singapura Fandi Ahmad menuntut anak asuhnya lebih tajam saat menghadapi Indonesia. Dia berharap, The Young Lions bisa bermain lepas dan tidak terbebani seperti saat melawan Laos yang notabene merupaka tim underdog.
“Kami harus memulai laga dengan baik dan bermain sebagai tim saat melawan Indonesia. Mungkin mereka akan bermain terbuka dan menganggap kami adalah tim lemah. Tapi, disitulah kesempatannya. Kami harus siap dengan pemain sayap dan fullback Indonesia,” jelasnya.
(mir)