Rusia Dilarang Tampil di Olimpiade dan Piala Dunia, Putin: Masalah Politis

Rabu, 11 Desember 2019 - 10:15 WIB
Rusia Dilarang Tampil...
Rusia Dilarang Tampil di Olimpiade dan Piala Dunia, Putin: Masalah Politis
A A A
MOSKOW - Rusia akan mengajukan banding atas larangan empat tahun tampil di semua event olahraga setelah Badan Anti-Doping Dunia (WADA) menjatuhkan sanksi kepada Negeri Beruang Putih atas dugaan tindakan kurang sportif yang dilakukan negaranya terkait masalah doping. Upaya banding itu disampaikan langsung Presiden Rusia Vladimir Putin.

WADA menjatuhkan sanksi setelah Rusia diduga tidak mendukung adanya pertandingan yang bersih. Menurut laporan Guardian, ini didasari mengenai penghapusan semua data asli terkait keterlibatan atletnya dalam penggunaan doping dari laboratorium Moskow pada 2019.

Peyelidik dari WADA menemukan beberapa penghapusan dan manipulasi terjadi setelah Rusia dipulihkan kembali pada kepatuhan September 2018, yang awalnya dilarang pada 2015. Akibat sederet permasalahan tersebut WADA menjatuhkan sanksi tegas kepada Rusia dengan melarang mereka tampil di semua event olahraga selama empat tahun, termasuk Olimpiade dan Paralimpiade 2020 serta Piala Dunia 2022.

Rusia juga akan diblokir menjadi tuan rumah kompetisi olahraga internasional. Sementara atlet Rusia tetap bisa bertanding tanpa menggunakan atribut negara, asalkan mereka bisa membuktikan bahwa mereka tidak terlibat atau terpengaruh oleh data laboratorium yang dimanipulasi yang mengarah pada sanksi yang dijatuhkan.

Rusia memiliki 21 hari untuk menanggapi sanksi yang dijatuhkan WADA dan Putih telah mengindikasikan bakal melakukan banding. "Kami memiliki semua alasan untuk mengajukan banding ke CAS (Pengadilan Arbitrase Olahraga). Ada pertimbangan lain juga, tetapi penting bahwa masalah ini dianalisis oleh spesialis. Pengacara yang akan berbicara dengan mitra kami yang memiliki pengetahuan ini," kata Putin, Rabu (11/12/2019).

Putin menambahkan hukuman yang diberikan tidak bisa bersifat kolektif dan memengaruhi semua orang yang tidak ada hubungannya dnegan pelanggaran tertentu. Baginya, semua orang tampak setuju dengan itu. Maksudnya, sejak zaman hukum romawi, hukuman tersebut harus bersifat individual dan berdasarkan pada apa yang dilakukan individu itu.

"Saya pikir spesialis WADA juga memahami hal ini. Jika beberapa dari mereka membuat keputusan tentang hukuman kolektif, maka bagi saya tampaknya ada alasan untuk percaya bahwa tidak peduli terhadap olahraga global yang bersih ada di balik ini, tetapi pertimbangan politis yang tidak ada hubungannya dengan kepentingan olahraga dan gerakan Olimpiade," tegas Putin.

Kendati demikian, Rusia masih dapat bersaing di Piala Eropa 2020 mendatang, dan St Petersburg dapat menggelar pertandingan tersebut karena Piala Eropa bukan kompetisi global. Ini dijalankan oleh UEFA dan bukan FIFA.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1040 seconds (0.1#10.140)