Zinedine Zidane Rela Latih Toni Kroos Meski Sudah Pensiun
loading...
A
A
A
Zinedine Zidane sangat kagum atas permainan Toni Kroos . Ia pun rela tetap menjadi pelatihnya mesti sudah pensiun.
Pelatih asal Prancis itu merasa mendapatkan kehormatan bisa bekerjasama dengan Kroos di Real Madrid . Kroos yang bergabung dari Bayern Muenchen pada 2014 dianggap sebagai pemain spektakuler dan telah berkontribusi pada Los Blancos dengan meraih dua gelar La Liga dan tiga gelar Liga Champions . (Baca juga : Toni Kroos Tegaskan Ingin Patuhi Sisa Kontrak dan Akhiri Karier di Real Madrid )
Zidane melatih Kroos sejak 2016 dalam dua periode terpisah. Ia yakin bahwa pemain nasional Jerman itu akan tercatat sebagai gelandang hebat dunia. (Baca juga : Siapkan Madrid untuk Musim Depan, Zidane Bakal Cuci Gudang )
"Dia akan dikenang sebagai pemain spektakuler, salah satu yang terbaik di dunia dalam posisinya," kata Zidane kepada Real France seperti dilansir TyC, Rabu (2/9/2020).
"Saat saya tiba, bisa dibayangkan, saya sangat senang menjadi pelatihnya. Memang benar, ketika saya pensiun saya akan dapat mengatakan bahwa saya melatih Cristiano (Ronaldo) , (Gareth) Bale , (Luka) Modric , dan (Sergio) Ramos . Tetapi saya juga akan mengatakan bahwa saya melatih Toni Kroos."
"Sungguh mengesankan melihat dia berlatih setiap hari. Betapa profesionalnya dia. Berbicara tentang dia sama saja dengan membicarakan seseorang yang luar biasa," ucap Zidane. (Baca juga : Real Madrid Berniat Sogok Gareth Bale agar Tinggalkan Barnebeu )
Skill Kroos, menurut Zidane, adalah kesabaran dan ketenangannya. "Dia sangat bagus sehingga dia bisa bermain sebagai pemain di posisi nomor enam atau bahkan 10. Anda memasukkannya dan dia beradaptasi. Kebajikan utamanya adalah ketenangannya."
"Dia tidak gugup dan suka mengulurkan tangan untuk menembak dari jauh seperti halnya melakukan back pass. Kemudahan dia bermain dengan kedua kakinya sangat menarik bagi saya. Anda dapat berpikir bahwa dia adalah pemain kaki kiri yang alami," papar Zidane.
"Kroos adalah pemain yang sangat pendiam. Tetapi ketika dia berbicara, dia berbicara kepada siapa pun: pelatih, manajer, rekan satu tim, dia tidak berhenti. Saya telah melihat banyak diskusi di mana partisipasinya akhirnya menjadi kunci."
Pelatih asal Prancis itu merasa mendapatkan kehormatan bisa bekerjasama dengan Kroos di Real Madrid . Kroos yang bergabung dari Bayern Muenchen pada 2014 dianggap sebagai pemain spektakuler dan telah berkontribusi pada Los Blancos dengan meraih dua gelar La Liga dan tiga gelar Liga Champions . (Baca juga : Toni Kroos Tegaskan Ingin Patuhi Sisa Kontrak dan Akhiri Karier di Real Madrid )
Zidane melatih Kroos sejak 2016 dalam dua periode terpisah. Ia yakin bahwa pemain nasional Jerman itu akan tercatat sebagai gelandang hebat dunia. (Baca juga : Siapkan Madrid untuk Musim Depan, Zidane Bakal Cuci Gudang )
"Dia akan dikenang sebagai pemain spektakuler, salah satu yang terbaik di dunia dalam posisinya," kata Zidane kepada Real France seperti dilansir TyC, Rabu (2/9/2020).
"Saat saya tiba, bisa dibayangkan, saya sangat senang menjadi pelatihnya. Memang benar, ketika saya pensiun saya akan dapat mengatakan bahwa saya melatih Cristiano (Ronaldo) , (Gareth) Bale , (Luka) Modric , dan (Sergio) Ramos . Tetapi saya juga akan mengatakan bahwa saya melatih Toni Kroos."
"Sungguh mengesankan melihat dia berlatih setiap hari. Betapa profesionalnya dia. Berbicara tentang dia sama saja dengan membicarakan seseorang yang luar biasa," ucap Zidane. (Baca juga : Real Madrid Berniat Sogok Gareth Bale agar Tinggalkan Barnebeu )
Skill Kroos, menurut Zidane, adalah kesabaran dan ketenangannya. "Dia sangat bagus sehingga dia bisa bermain sebagai pemain di posisi nomor enam atau bahkan 10. Anda memasukkannya dan dia beradaptasi. Kebajikan utamanya adalah ketenangannya."
"Dia tidak gugup dan suka mengulurkan tangan untuk menembak dari jauh seperti halnya melakukan back pass. Kemudahan dia bermain dengan kedua kakinya sangat menarik bagi saya. Anda dapat berpikir bahwa dia adalah pemain kaki kiri yang alami," papar Zidane.
"Kroos adalah pemain yang sangat pendiam. Tetapi ketika dia berbicara, dia berbicara kepada siapa pun: pelatih, manajer, rekan satu tim, dia tidak berhenti. Saya telah melihat banyak diskusi di mana partisipasinya akhirnya menjadi kunci."
(bbk)