Laga Kontra Napoli Jadi Ujian Mental Bagi I Nerazzuri

Rabu, 12 Februari 2020 - 11:07 WIB
Laga Kontra Napoli Jadi Ujian Mental Bagi I Nerazzuri
Laga Kontra Napoli Jadi Ujian Mental Bagi I Nerazzuri
A A A
MILAN - Inter Milan tak memiliki waktu menarik napas setelah menjalani laga derby della madoninna. Dini hari nanti mereka sudah harus menjalani pertandingan tak kalah penting melawan Napoli pada semifinal Coppa Italia di Stadion Giuseppe Meazza.

Laga ini seperti menjadi rangkaian bulan ujian mental untuk I Nerazzurri. Sepanjang Februari ini mereka harus berhadapan dengan tim yang berkaitan langsung dengan perburuan gelar musim ini. Selain menghadapi AC Milan dan Napoli, mereka sudah ditunggu Lazio pekan depan.

Laga melawan Lazio akan sangat penting untuk kalkulasi perebutan gelar Seri A musim ini. Inter di urutan pertama klasemen sementara di atas Juventus dengan keunggulan agregat gol, sedangkan Lazio diurutan ketiga dan hanya berjarak satu poin.

Jika kalah melawan Lazio, pasukan Antonio Conte bisa turun ke urutan kedua atau bahkan terlempar ketiga jika Juve mendapatkan kemenangan. “Kami harus menghadapi pertandingan penting, mulai dari semifinal Coppa Italia hari Rabu dengan Napoli, kemudian Lazio akhir pekan depan, dan mereka benar-benar telah kuat selama bertahun-tahun,” kata Conte, dikutip Football-Italia.

Inter sejauh ini masih berada tiga jalur juara. Meski sudah tersingkir di Liga Champions, mereka masih kompetitif di Seri A, Coppa Italia, dan Liga Europa. Inter terakhir kali mendapatkan treble winner saat ditukangi Jose Mourinho pada 2009/2010.

Inter terakhir kali mendapatkan trofi Coppa Italia pada 2011. “Kami tidak dapat mencapai segalanya dalam satu hari atau beberapa hari. Sekarang, kami sedang membangun. Pemain ini membuktikan mereka memiliki kekuatan dan nyali yang hebat hari ini,” tandas Conte.

Napoli, meski sekarang sedang dalam posisi terburuk dalam satu dekade terakhir, tetaplah lawan yang unik untuk Inter. Dalam lima pertemuan terakhir, Inter hanya mendapatkan dua kemenangan, dua imbang, dan sekali kalah.

Kekalahan terbesar Inter terjadi musim lalu saat mereka menyerah 1-4 di San Paulo yang menjadi tempat pertandingan dini hari nanti. Setelah itu, Inter membalasnya di kandang dengan skor 3-1 lewat dua gol Lukaku dan Lautaro Martinez.

Lukaku sejauh ini berhasil menjawab ekspektasi tinggi sejak didatangkan dari Manchester United. Dia sudah mencetak 20 gol dari 29 pertandingan di semua ajang. Jumlah tersebut sudah lebih dari catatan Cristiano Ronaldo yang membutuhkan 31 pertandingan untuk jumlah sama. “Saya selalu mengatakan hal terpenting adalah bekerja untuk tim. Saya di sini untuk menang. Kami menang malam ini dan saya sangat senang. Sekarang, kami mempersiapkan pertandingan berikutnya,” kata Lukaku.

Dibandingkan Inter, situasi Napoli memang lebih rumit. Pelatih Gennaro Gattuso dihadapkan pada pilihan sulit. Setelah dianggap memberikan warna baru, mereka kembali gagal mendapatkan kemenangan saat menghadapi Lecce. Total, dari sembilan laga, Gattuso baru memberikan empat kemenangan.

I Partenopei baru mengumpulkan 30 poin dari 23 pertandingan di Seri A. Gattuso pun mulai mendapat tekanan dari Presiden Napoli Aurelio de Laurentiis. Semua tahu, Laurentiis adalah presiden klub yang tidak segan menghentikan kerja sama dengan pelatih jika dianggap tidak memenuhi ekspektasiyang diharapkan.

Kabarnya, Laurentiis sedang mencari pelatih lain untuk menggantikan posisi legendaris AC Milan itu. Laga melawan Inter mungkin bisa menjadi salah satu cara menyelamatkan karier pelatih berusia 42 tahun itu. Karena itu, Gattuso berkepentingan melakukan perbaikan di dalam tim.

Salah satunya adalah barisan belakang yang mudah kebobolan. “Kami harus menonton pertandingan ini bersama dan belajar bagaimana mengendus bahaya. Akan dimengerti jika kebobolan saat full-backke depan untuk menyerang. Tapi, sebaliknya kami kebobolan dengan tiga lawan dua. Anda tidak bisa kebobolan dengan tiga lawan dua,” tandasnya. (Ma’ruf)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1623 seconds (0.1#10.140)