Tak Takut Pandemi Virus, Kompetisi Belarus Jalan Terus

Selasa, 31 Maret 2020 - 11:15 WIB
Tak Takut Pandemi Virus, Kompetisi Belarus Jalan Terus
Tak Takut Pandemi Virus, Kompetisi Belarus Jalan Terus
A A A
MINSK - Di saat mayoritas seluruh dunia menghentikan segala aktivitas olahraga akibat pandemi Covid-19, Belarus justru maju terus. Tanpa mengenal takut, semua kompetisi olahraga musim ini tetap berjalan seperti biasa.

Sepak bola dan hoki es terus dimainkan di Belarus seolah-olah tidak ada yang terjadi. Akhir pekan lalu matchday 2 Liga Premier Belarus dimainkan di depan para penonton, sama seperti putaran pembukaan sepekan yang lalu. Penyelenggara Piala Super Wanita bahkan menawarkan tiket masuk gratis.

“Halo fans! Asosiasi Sepak Bola Belarus dengan ini mengundang Anda ke stadion untuk mendukung tim dan menonton langsung Piala Super 2020. Anda bisa menyaksikannya gratis!"

Ini adalah pesan yang dirancang untuk membujuk orang agar keluar dan mendukung Piala Super Wanita di Ibu Kota Minsk. Juara liga, ZFK Minsk, akan menghadapi runner-up, Zorka BDK.

Namun, langkah-langkah khusus telah dilakukan, termasuk kamera termal untuk memeriksa suhu tubuh saat memasuki stadion yang didesinfeksi dua kali sehari. "Kami telah mengambil semua langkah yang direkomendasikan Kementerian Olahraga. Semua yang berhubungan dengan penonton. Mereka diberikan sarung tangan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata juru bicara federasi sepak bola Belarus Alexsandr Aleinik.

Apa yang dilakukan Belarus jelas bukan tanpa risiko mengingat persebaran Covid-19 sangat cepat, terlebih bila ada kerumunan orang banyak. Mereka adalah satu-satunya dari 55 negara anggota UEFA yang terus bermain sepak bola meskipun sedang pandemi Covid-19. Sayanganya, UEFA tidak memiliki kekuatan untuk memaksa anggotanya untuk menunda permainan.

"Setiap asosiasi nasional bersifat otonom dan mengambil keputusan mengenai kompetisi domestik mereka berdasarkan rekomendasi dan keputusan yang diambil oleh otoritas nasional masing-masing," kata UEFA, dalam sebuah pernyataan, dilansir dw.com.

Paling mengejutkan, menurut Johns Hopkins University, yang mencatat semua infeksi Covid-19 yang didaftarkan pihak berwenang di seluruh dunia, hanya di bawah 100 orang yang tertular virus tersebut di Belarus hingga Jumat (27/3).

Hal itu membuat pihak-pihak berwenang di Belarus mantap melanjutkan kompetisi. Presiden Federasi Sepak Bola Vladimir Basanov menyebut tidak ada situasi kritis di negaranya terkait pandemi Covid-19 sehingga enggan menjawab pertanyaan tentang pada titik apa kompetisi di Belarus akan dihentikan.

Aleksandr Lukashenko, presiden negara dan seorang pria sering disebut sebagai "diktator terakhir di Eropa, menegaskan negaranya tidak gentar terhadap Covid-19. Dia bahkan sesumbar bahwa seseorang harus memiliki 40-50 gram vodka setiap hari, pergi ke sauna Rusia dua hingga tiga kali sepekan dan tetap bekerja di pertanian, seperti kerja keras dengan traktor yang dianggap dapat menyembuhkan apa pun.

“Covid-19 hanyalah psikosis lain, yang akan bermanfaat bagi beberapa orang dan membahayakan orang lain. Dunia yang beradab menjadi gila. Adalah kebodohan mutlak untuk menutup perbatasan negara. Kepanikan bisa menyakiti kita lebih dari virus itu sendiri,” kata Lukashenko, sesumbar.

Sikap Lukashenko tergambar jelas dengan tidak adanya lockdown di Belarus. Kota Minsk telah menjadi lebih tenang selama beberapa hari terakhir. Orang-orang yang berusia tua didorong untuk tetap tinggal di dalam ruangan, sementara siswa diizinkan tidak bersekolah.

Selama jam-jam sibuk, kereta di metro bawah tanah tidak sepenuh biasanya karena banyak perusahaan mengizinkan staf bekerja dari rumah. Tapi, bar, kafe, dan toko tetap terbuka tanpa saran protokol yang menjauhkan diri bagi pelanggan mereka. Wakil Menteri Kesehatan Elena Bogdan mengatakan bahwa siapa pun yang memiliki Covid-19 atau menunjukkan gejala seperti Covid-19 akan diisolasi dan dirawat di rumah sakit.

Langkah nekat Belarus rupanya tidak mengejutkan bagi mantan bintangnya yang telah pensiun, Aleksandr Hleb. Dia mengatakan situasi di negerinya relatif kondusif sehingga belum diperlukan untuk menghentikan kompetisi.

“Di Belarus, tidak ada yang peduli. Semua orang di sini tahu apa yang terjadi pada Italia dan Spanyol. Itu tidak terlihat bagus. Tapi, di negara kami, orang-orang di pemerintahan kepresidenan percaya itu tidak ekstrem seperti yang dikatakan oleh berita," tutur Hleb.

Namun, di sisi lain, semua orang di Belarus mengikuti instruksi presiden. Mereka tidak punya banyak pilihan. Semuanya berjalan seperti biasa dan musim Liga Premier Belarus 2020 dimulai Kamis (26/3), seperti yang direncanakan.

“Di satu sisi, tentu saja kita semua waspada akan hal ini, melihat apa yang terjadi di dunia. Tapi, di sisi lain, di negara kami yang berpenduduk 10 juta orang, selama ini hanya ada 86 yang terinfeksi dan tidak ada satu pun hasil fatal. Anda harus setuju bahwa angka-angka ini cukup mengesankan dan tidak dapat dibandingkan dengan negara lain," papar Kepala Pelatih FC Isloch Vitaly Zhukovsky.

Sementara Pelatih FC Ruh Andrey Ferapontov menuturkan, terus bergulirnya kompetisi di Belarus telah menjadi pertarungan politik antara Belarus sebagai negara dan negara-negara Eropa, termasuk UEFA. Ferapontov menilai ada kemungkinan liga ditangguhkan. Federasi Sepak Bola dan Kementerian Olahraga Belarus menghadapi banyak tekanan dari UEFA dan federasi sepak bola negara lain dan itu bisa menjadi vital.

“Ada banyak alasan (mengapa Liga Belarus belum ditangguhkan) dan salah satu yang utama adalah kemauan politik para pemimpin kami. Liga kami telah mulai disiarkan di banyak saluran TV olahraga populer di negara-negara tetangga dan itu memberi (mereka) alasan untuk terus mengadakan pertandingan. Turnamen ini menarik perhatian yang meningkat, para bandar senang, dan secara umum situasi ini memopulerkan sepak bola Belarus,” tutur Ferapontov. (Alimansyah)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5361 seconds (0.1#10.140)