Kalah dari Marseille, Leonardo : Pemain PSG Kehilangan Akal

PARIS - Direktur Olah Raga Paris Saint-Germain (PSG) Leonardo mengkritik para pemainnya menyusul kekalahan dari Marseille dalam lanjutan Ligue 1 . Leonardo menuding Neymar Cs telah kehilangan akal hingga laga berakhir dengan keributan.

Neymar adalah satu dari lima pemain yang diusir keluar lapangan di Parc des Princes, Senin (14/9/2020) dini hari WIB. Di sisi lain, sukses Marseille menandai keberhasilan mereka memenangkan Les Clasique setelah 20 kali sebelumnya menderita kekalahan. (Baca juga : Neymar Pukul Lawan, Keributan Pecah di Laga PSG kontra Marseille )

"Empat belas kuning dan lima merah berarti permainan di luar kendali. Saya tidak akan mempertahankan perilaku yang tidak bisa dipertahankan. Saya tidak mengerti dengan kondisi yang terjadi," kata Leonardo kepada Telefoot. (Baca juga : Neymar Nyesal Bogem Mentahnya Tak Mengenai Wajah Alvaro Gonzalez )

Leonardo juga menyoroti soal pemilihan wasit. Ia sama sekali tak mengerti mengapa di laga penting seperti itu federasi tak menurunkan wasit berpengalaman. "Saya tidak mengerti mengapa mempercayakan pada Clement Turpin atau Ruddy Buquet (wasit Prancis terbaik). Sebaliknya kenapa menunjuk wasit berusia 34 tahun (Jerome Brisard) yang tak punya pengalaman untuk pertandingan seperti ini." (Baca juga : Alvaro Gonzalez Bantah Tudingan Neymar Soal Rasis )

"Sekarang bukan waktunya untuk pertandingan klasik. Kalau pun itu terjadi, kami punya Turpin. Kami membutuhkan wasit seperti itu untuk pertandingan level ini. Kami kehilangan akal." (Baca juga : PSG Kalah Lagi, Thomas Tuchel : Saya Tidak Marah )

Sementara mengenai insiden perkelahian di lapangan, Leonardo mengatakan semuanya terpampang jelad di televisi. "Itu akan dinilai. Ada lima merah, yang juga serius. Anda harus tahu apa yang terjadi dan menilai semuanya. Permainan itu di luar kendali." (Baca juga : Villas-Boas Tak Tertarik Bahas Tudingan Rasisme Neymar )

"Saya juga tidak mengerti VAR, saya pikir gol pertama Marseille adalah offside tetapi bukan yang kedua. Itu adalah pertandingan tanpa kendali. Turpin atau Buquet seharusnya ada di sana. Mereka akan lebih siap. Pertarungan sangat serius, kami akan mengelola secara internal, kami akan berbicara dengan para pemain kami."