Simalakama Liga 1: Ditangguhkan Jadi Beban Klub, Dilanjutkan Jadi Klaster

Rabu, 30 September 2020 - 13:35 WIB
loading...
A A A
Sementara itu, kubu Arema FC sangat menyayangkan keputusan penundaan di tengah seluruh tim bersiap menyambut laga pertama. Penangguhan kompetisi untuk kedua kalinya ini dinilai tidak hanya berdampak besar pada klub namun juga pemain serta ofisial. Tidak hanya itu, publik juga sangat dirugikan lantaran sudah menunggu sejak lama bergulirnya kompetisi.

“Ini tidak hanya tentang klub tetap juga keluarga pemain, ofisial dan semua yang bekerja di klub. Mereka yang terkena dampaknya,” kata Media Officer Arema FC Sudarmaji. (Baca juga: Saatnya Menjadi Tuan Rumah Industri Halal)

Ketua PSSI Mochammad Iriawan tidak menampik jika penundaan ini akan berdampak luas pada pemain, pelatih, tim kontestan. Namun, menurut dia, menunda kompetisi dengan alasan kemanusian menjadi opsi paling realistis di tengah pandemi virus korona yang tidak terkendali.

“Tentunya keamanan dan keselamatan semua pihak menjadi prioritas. Memang dampaknya sangat luas tapi ini alasan kemanusiaan yang dikedepankan. Kepada klub, pemain, dan wasit untuk tetap semangat. Ikuti dan hormati apa yang digariskan pemerintah,” katanya di Kemenpora, kemarin.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu berharap, penundaan kompetisi ini setidaknya maksimal hanya satu bulan kedepan. Dia optimistis situasi pandemi virus corona sudah bisa ditoleransi pada November mendatang.

Hal ini juga tidak lepas dari agenda padat federasi hingga 2021 mendatang. Berdasarkan kalkulasi PSSI, jika kembali digulirkan pada November, kompetisi bisa rampung sesuai target pada Maret tahun depan.

“Tapi kalau Desember akan sulit karena April sudah memasuki Ramadan. Sementara Mei Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Jadi kita berharap penundaan ini hanya 1 bulan dan kompetisi bisa digulirkan pada November,” jelasnya.

Manajer Persita Tangerang I Nyoman Suryanthara menyatakan sangat memahami alasan penundaan kompetisi di tengah pandemi virus korona. Namun demikian, dia mempertanyakan kepastian kelanjutan Liga 1 di tengah situasi kesehatan di Tanah Air yang tidak kunjung membaik. (Baca juga: PBB: Korea Utara Abaikan Sanksi Nuklir)

Menurut dia, harus ada jaminan dari PSSI atau LIB terkait penundaan yang diprediksi hanya satu bulan. Alasannya, hal tersebut berkaitan dengan persiapan tim. Dia berharap, ada keputusan tegas dari operator maupun federasi terkait kelanjutan kompetisi agar klub melakukan kalkulasi persiapan dan operasional.

“Siapa yang bisa memastikan kondisi pandemi ini ke depannya? Jawaban pertanyaan ini sebenarnya yang kami tunggu. Karena ini akan terkait juga dengan kondisi dan persiapan klub selanjutnya,” tegasnya.

Sementara itu, Persija Jakarta menyatakan menghormati keputusan PSSI menunda kompetisi dengan alasan kesehatan dan keselamatan akibat pandemi virus corona. Dengan penundaan ini, Macan Kemayoran akan memanfaatkan waktu yang ada untuk lebih memaksimalkan persiapan.

“Persiapan tim tidak hanya dari teknis, namun juga dari non teknis. Kami berharap, situasi kembali kondusif agar kompetisi berputar. Seluruh pemain, ofisial dan juga Jakmania jangan lengah terhadap pandemi,” kata Presiden Klub Persija Mohammad Prapanca. (Lihat videonya: Habiskan 300M, Proyek Kota Baru Lampung Kini Jadi Kota Mati)

Sementara Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali menyatakan mendukung keputusan PSSI untuk menunda lanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Menurut dia, izin keramaian menjadi hal mutlak dalam menggulirkan pertandingan sepak bola.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1153 seconds (0.1#10.140)