Simalakama Liga 1: Ditangguhkan Jadi Beban Klub, Dilanjutkan Jadi Klaster
loading...
A
A
A
Manajer Persita Tangerang I Nyoman Suryanthara menyatakan sangat memahami alasan penundaan kompetisi di tengah pandemi virus korona. Namun demikian, dia mempertanyakan kepastian kelanjutan Liga 1 di tengah situasi kesehatan di Tanah Air yang tidak kunjung membaik. (Baca juga: PBB: Korea Utara Abaikan Sanksi Nuklir)
Menurut dia, harus ada jaminan dari PSSI atau LIB terkait penundaan yang diprediksi hanya satu bulan. Alasannya, hal tersebut berkaitan dengan persiapan tim. Dia berharap, ada keputusan tegas dari operator maupun federasi terkait kelanjutan kompetisi agar klub melakukan kalkulasi persiapan dan operasional.
“Siapa yang bisa memastikan kondisi pandemi ini ke depannya? Jawaban pertanyaan ini sebenarnya yang kami tunggu. Karena ini akan terkait juga dengan kondisi dan persiapan klub selanjutnya,” tegasnya.
Sementara itu, Persija Jakarta menyatakan menghormati keputusan PSSI menunda kompetisi dengan alasan kesehatan dan keselamatan akibat pandemi virus corona. Dengan penundaan ini, Macan Kemayoran akan memanfaatkan waktu yang ada untuk lebih memaksimalkan persiapan.
“Persiapan tim tidak hanya dari teknis, namun juga dari non teknis. Kami berharap, situasi kembali kondusif agar kompetisi berputar. Seluruh pemain, ofisial dan juga Jakmania jangan lengah terhadap pandemi,” kata Presiden Klub Persija Mohammad Prapanca. (Lihat videonya: Habiskan 300M, Proyek Kota Baru Lampung Kini Jadi Kota Mati)
Sementara Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali menyatakan mendukung keputusan PSSI untuk menunda lanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Menurut dia, izin keramaian menjadi hal mutlak dalam menggulirkan pertandingan sepak bola.
Karena itu, Menpora meminta semua stakeholder sepakbola Indonesia untuk memahami keputusan ini. “Mohon kepada seluruh insan sepakbola nasional, juga bisa memahami apa yang diputuskan oleh PSSI. Kita berharap pandemi ini segera berakhir. Semoga sebulan kedepan ada tanda-tanda kondisi yang membaik,” tambahnya. (Abriandi)
Menurut dia, harus ada jaminan dari PSSI atau LIB terkait penundaan yang diprediksi hanya satu bulan. Alasannya, hal tersebut berkaitan dengan persiapan tim. Dia berharap, ada keputusan tegas dari operator maupun federasi terkait kelanjutan kompetisi agar klub melakukan kalkulasi persiapan dan operasional.
“Siapa yang bisa memastikan kondisi pandemi ini ke depannya? Jawaban pertanyaan ini sebenarnya yang kami tunggu. Karena ini akan terkait juga dengan kondisi dan persiapan klub selanjutnya,” tegasnya.
Sementara itu, Persija Jakarta menyatakan menghormati keputusan PSSI menunda kompetisi dengan alasan kesehatan dan keselamatan akibat pandemi virus corona. Dengan penundaan ini, Macan Kemayoran akan memanfaatkan waktu yang ada untuk lebih memaksimalkan persiapan.
“Persiapan tim tidak hanya dari teknis, namun juga dari non teknis. Kami berharap, situasi kembali kondusif agar kompetisi berputar. Seluruh pemain, ofisial dan juga Jakmania jangan lengah terhadap pandemi,” kata Presiden Klub Persija Mohammad Prapanca. (Lihat videonya: Habiskan 300M, Proyek Kota Baru Lampung Kini Jadi Kota Mati)
Sementara Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali menyatakan mendukung keputusan PSSI untuk menunda lanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Menurut dia, izin keramaian menjadi hal mutlak dalam menggulirkan pertandingan sepak bola.
Karena itu, Menpora meminta semua stakeholder sepakbola Indonesia untuk memahami keputusan ini. “Mohon kepada seluruh insan sepakbola nasional, juga bisa memahami apa yang diputuskan oleh PSSI. Kita berharap pandemi ini segera berakhir. Semoga sebulan kedepan ada tanda-tanda kondisi yang membaik,” tambahnya. (Abriandi)
(ysw)