Gaethje ke Khabib: Pertaruhan Besar, Saya Coba Hancurkan Wajahnya
loading...
A
A
A
ABU DHABI - Justin Gaethje menatap duel versus Khabib Nurmagomedov dengan sangat hati-hati. Petarung kelahiran Arizona, AS, itu menyebut pertarungan itu pertaruhan besar yang dapat mengubah hidupnya selamanya.
Justin dan Khabib merupakan dua teman yang berbagi manajer yang sama, Ali Abdelaziz. Keduanya dijadwalkan tampil untuk kejuaraan kelas ringan Ultimate Fighting Championship di UFC 254 pada 24 Oktober di Fight Island di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. ( ).
"Taruhannya sangat besar," kata Gaethje kepada TMZ Sports. "Ini akan mengubah hidup saya. Saya datang menghadapinya dan mendapatkan gelar?! Ini mengubah hidup."
"saya akan pergi ke sana dan akan mencoba menghancurkan wajahnya, saya berjanji pada Anda," Gaethje sesumbar. ( ).
Ketika ditanya apa yang menjadi tantangan terbesar dalam pertarungan melawan Khabib, Gaethje mengatakan, "Saat ini Khabib akan sangat sulit dikalahkan. Dengan meninggalnya ayahnya, bagi orang-orang seperti kita, itu adalah faktor pendorong. Dia akan 100% termotivasi tetapi saya yakin bahwa saya bisa kalahkan dia."
Gaethje mengungkapkan strategi jitu bagaimana mengalahakan Khabib. Menurutnya, dia harus menghukum Khabib lebih awal, "Jika dia mendapat 8 pukulan bersih, saya percaya dia akan mengerti dan tidak ingin menerima kerusakan ini." ( ).
Petarung berusia 31 tahun itu mengatakan UFC mengundang orang tuanya menonton pertarungan dirinya versus Khabib. Dia berjanji, jika berhasil merampas sabuk gelar kelas ringan milik Khabib, orang pertama yang dicari adalah orangtuanya untuk merayakannya.
"Saat saya menang, saya akan pergi mencari mereka dan memeluk mereka erat-erat karena kami melakukannya!"
Soal apakah dia masih ingin melawan Conor McGregor, Gaethje berkata: "Ketika saya mendapatkan sabuk juara, target akan berada di punggung saya dan saya tidak perlu memanggil siapa pun," ujar Gaethje.
"Sejujurnya tidak masalah siapa yang saya lawan setelah Khabib. Ini akan memperkuat warisan saya dan itulah satu-satunya tujuan saya di sini."
Justin dan Khabib merupakan dua teman yang berbagi manajer yang sama, Ali Abdelaziz. Keduanya dijadwalkan tampil untuk kejuaraan kelas ringan Ultimate Fighting Championship di UFC 254 pada 24 Oktober di Fight Island di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. ( ).
"Taruhannya sangat besar," kata Gaethje kepada TMZ Sports. "Ini akan mengubah hidup saya. Saya datang menghadapinya dan mendapatkan gelar?! Ini mengubah hidup."
"saya akan pergi ke sana dan akan mencoba menghancurkan wajahnya, saya berjanji pada Anda," Gaethje sesumbar. ( ).
Ketika ditanya apa yang menjadi tantangan terbesar dalam pertarungan melawan Khabib, Gaethje mengatakan, "Saat ini Khabib akan sangat sulit dikalahkan. Dengan meninggalnya ayahnya, bagi orang-orang seperti kita, itu adalah faktor pendorong. Dia akan 100% termotivasi tetapi saya yakin bahwa saya bisa kalahkan dia."
Gaethje mengungkapkan strategi jitu bagaimana mengalahakan Khabib. Menurutnya, dia harus menghukum Khabib lebih awal, "Jika dia mendapat 8 pukulan bersih, saya percaya dia akan mengerti dan tidak ingin menerima kerusakan ini." ( ).
Petarung berusia 31 tahun itu mengatakan UFC mengundang orang tuanya menonton pertarungan dirinya versus Khabib. Dia berjanji, jika berhasil merampas sabuk gelar kelas ringan milik Khabib, orang pertama yang dicari adalah orangtuanya untuk merayakannya.
"Saat saya menang, saya akan pergi mencari mereka dan memeluk mereka erat-erat karena kami melakukannya!"
Soal apakah dia masih ingin melawan Conor McGregor, Gaethje berkata: "Ketika saya mendapatkan sabuk juara, target akan berada di punggung saya dan saya tidak perlu memanggil siapa pun," ujar Gaethje.
"Sejujurnya tidak masalah siapa yang saya lawan setelah Khabib. Ini akan memperkuat warisan saya dan itulah satu-satunya tujuan saya di sini."
(sha)