Bukan Mental, Ini Kata Guardiola Man City Gagal Terus di Liga Champions
loading...
A
A
A
MANCHESTER - Pelatih Pep Guardiola tidak percaya kegagalan berulang Manchester City di Liga Champions akibat problem mental. Ada aspek lain sebagia penyebabnya, dan Guardiola bertanggung jawab atas kekalahan mengejutkan musim lalu dari Olympique Lyon .
Man City tidak pernah melaju melewati perempat final Liga Champions selama masa jabatan Guardiola. Man City terakhir mencapai semifinal di bawah Manuel Pellegrini pada 2016. ( ).
The Citizens - julukan Man City- mencoba pencarian lain untuk kejayaan Eropa pada Rabu (21/10/2020) waktu lokal atau Kamis (22/10/2020) dini hari WIB dengan pertandingan kandang melawan Porto pada penyisihan Grup C Liga Champions 2020/2021 di Stadion Etihad.
Man City melihat impian mereka mengangkat trofi Liga Champions secara tak terduga dihancurkan Lyon lewat kekalahan 1-3 di Lisabon pada Agustus 2020. Guardiola masih menanggung luka psikologis dari peristiwa di Estadio Jose Alvalade tersebut. ( ).
"Itu adalah momen yang sulit. Saya merasa sangat bertanggung jawab," kata Guardiola dalam konferensi pers, Selasa (20/10/2020).
"Saya tidak bisa mendorong klub dan para pemain. Saya merasa sangat bertanggung jawab. Kami harus menerima kenyataan, kami tidak cukup bagus." ( ).
"Kami tidak bermain buruk, tetapi pada saat yang sama kami membuat kesalahan dan kami tidak bisa melakukannya di kompetisi ini dan lolos."
“Kenyataannya, setiap pemain dan manajer, tidak hanya di sini, harus bermimpi dengan ekspektasi tinggi. Kami harus menerimanya dengan kerendahan hati."
"Ini cara terbaik untuk berkembang. Persaingan ini sangat menuntut dan kesalahan yang kami lakukan, saya merasa sangat buruk. Kami akan mulai besok dari nol lagi."
"Saya merasa kami dekat (pada gelar). Setiap musim ketika saya menganalisa, saya merasa kami dekat. Tapi, pada saat yang sama, kami membuat kesalahan yang membuat Anda merasa kami tidak pantas untuk melewatinya. Saya rasa ini bukan masalah mental. Ini tentang hasrat dan menghindari kesalahan."
“Tentu saja, jika Anda terbiasa berada di tahap akhir, mungkin akan lebih mudah. Berada di sini 10 kali itu bagus untuk kami, tapi saya tahu kenyataan klub ini."
"Langkah selanjutnya adalah melaju ke semifinal. Hal-hal yang telah kami lakukan adalah masa lalu dan sekarang ini adalah peluang baru."
"Dalam kompetisi ini di beberapa bagian kami perlu menjadi lebih baik. Para pemain tahu itu, lima menit setelah pertandingan mereka tahu. Kami memiliki tantangan yang sama, peluang baru. Besok adalah langkah pertama banyak orang untuk benar-benar melangkah jauh dalam kompetisi ini. "
Man City tidak terkalahkan dalam 11 pertandingan penyisihan grup sejak kalah dari Lyon pada September 2018 dan Porto tidak pernah menang dalam empat pertandingan penyisihan grup pembukaan terakhir mereka.
Lihat Juga: Dari La Liga hingga UEFA Champions League, Streaming Olahraga Favorit beIN Sports di Vision+
Man City tidak pernah melaju melewati perempat final Liga Champions selama masa jabatan Guardiola. Man City terakhir mencapai semifinal di bawah Manuel Pellegrini pada 2016. ( ).
The Citizens - julukan Man City- mencoba pencarian lain untuk kejayaan Eropa pada Rabu (21/10/2020) waktu lokal atau Kamis (22/10/2020) dini hari WIB dengan pertandingan kandang melawan Porto pada penyisihan Grup C Liga Champions 2020/2021 di Stadion Etihad.
Man City melihat impian mereka mengangkat trofi Liga Champions secara tak terduga dihancurkan Lyon lewat kekalahan 1-3 di Lisabon pada Agustus 2020. Guardiola masih menanggung luka psikologis dari peristiwa di Estadio Jose Alvalade tersebut. ( ).
"Itu adalah momen yang sulit. Saya merasa sangat bertanggung jawab," kata Guardiola dalam konferensi pers, Selasa (20/10/2020).
"Saya tidak bisa mendorong klub dan para pemain. Saya merasa sangat bertanggung jawab. Kami harus menerima kenyataan, kami tidak cukup bagus." ( ).
"Kami tidak bermain buruk, tetapi pada saat yang sama kami membuat kesalahan dan kami tidak bisa melakukannya di kompetisi ini dan lolos."
“Kenyataannya, setiap pemain dan manajer, tidak hanya di sini, harus bermimpi dengan ekspektasi tinggi. Kami harus menerimanya dengan kerendahan hati."
"Ini cara terbaik untuk berkembang. Persaingan ini sangat menuntut dan kesalahan yang kami lakukan, saya merasa sangat buruk. Kami akan mulai besok dari nol lagi."
"Saya merasa kami dekat (pada gelar). Setiap musim ketika saya menganalisa, saya merasa kami dekat. Tapi, pada saat yang sama, kami membuat kesalahan yang membuat Anda merasa kami tidak pantas untuk melewatinya. Saya rasa ini bukan masalah mental. Ini tentang hasrat dan menghindari kesalahan."
“Tentu saja, jika Anda terbiasa berada di tahap akhir, mungkin akan lebih mudah. Berada di sini 10 kali itu bagus untuk kami, tapi saya tahu kenyataan klub ini."
"Langkah selanjutnya adalah melaju ke semifinal. Hal-hal yang telah kami lakukan adalah masa lalu dan sekarang ini adalah peluang baru."
"Dalam kompetisi ini di beberapa bagian kami perlu menjadi lebih baik. Para pemain tahu itu, lima menit setelah pertandingan mereka tahu. Kami memiliki tantangan yang sama, peluang baru. Besok adalah langkah pertama banyak orang untuk benar-benar melangkah jauh dalam kompetisi ini. "
Man City tidak terkalahkan dalam 11 pertandingan penyisihan grup sejak kalah dari Lyon pada September 2018 dan Porto tidak pernah menang dalam empat pertandingan penyisihan grup pembukaan terakhir mereka.
Lihat Juga: Dari La Liga hingga UEFA Champions League, Streaming Olahraga Favorit beIN Sports di Vision+
(sha)