Lewis Hamilton Bukan Pria Penakut

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 14:02 WIB
loading...
Lewis Hamilton Bukan Pria Penakut
Sebagai bagian dari Black History Month, Hamilton berbicara panjang lebar kepada Mike Wedderburn tentang pendirian kuat yang telah diambilnya terhadap ketidakadilan rasial / Foto: Sky Sports
A A A
LONDON - Lewis Hamilton belum lama ini berhasil melewati catatan kemenangan Michael Schumacher di ajang Formula 1. Penghargaan sebagai pembalap tersukses dalam sejarah olahraga sudah menanti, tetapi tahun 2020 lebih dari sekadar pencapaian olahraga buat pilot jet darat tim Mercedes. Itulah yang dijelaskan Hamilton dalam wawancara eksklusif dengan Sky Sports.

Sebagai bagian dari Black History Month, Hamilton berbicara panjang lebar kepada Mike Wedderburn tentang pendirian kuat yang telah diambilnya terhadap ketidakadilan rasial dan keinginan pembalap Mercedes untuk membantu menjadikan industrinya sendiri tempat yang lebih beragam di masa depan. (Baca juga: Setelah Bukukan Sejarah, Hamilton Ingin Bertahan di Mercedes )

"Jika saya berhenti membicarakannya, jika saya berhenti berlutut di garis depan, di puncak motorsport, jika saya berhenti memakai topeng ini (Black Lives Matter) mengingatkan bahwa ini masih menjadi masalah, maka itu akan kembali normal dan ini akan menjadi 10, 20 tahun tata letak yang sama seperti sebelumnya. Dan akses untuk minoritas dan orang-orang yang datang akan tetap sama," jelas Hamilton.

Dalam wawancara kurang dari 25 menit tersebut, Hamilton menegaskan jika dirinya ingin menjadi bagian dari solusi dan menggesernya untuk masa depan. "Bagi saya, itu seperti OK, kita harus membuat pendirian ini, kita harus membuat suaramu didengar."

Selama ini Hamilton sudah banyak menorehkan prestasi di ajang Formula 1. Namun ia merasa itu tidak berarti apa-apa jika tidak melakukan sesuatu. (Baca juga: Demi Pertahankan Hamilton, Tim Mercedes Rela Jual Pabrik )

"Saya pikir kita semua mungkin mencari apa tujuan kita dan bagi saya, saya telah memenangkan perlombaan ini dan berhasil dan bertanya-tanya, apa artinya semua itu Apa yang akan saya lakukan dengan ini? Dan ini terjadi tahun ini dan saya sangat, sangat bangga, bersyukur menjadi bagian dari pertarungan besar yang diperjuangkan semua orang di luar sana," cetus Hamilton.

Pembunuhan George Floyd oleh seorang perwira polisi kulit putih di Amerika Serikat pada Mei lalu, memicu demonstrasi Black Lives Matter di seluruh dunia, dan Hamilton menjadi salah satu atlet top dunia yang ikut turun ke jalan menyuarakan masalah rasial tersebut. Dia telah menjadi salah satu suara olahraga yang paling menonjol dan bersemangat dalam perang melawan diskriminasi, tetapi menegaskan itu wajar saja.

"Sejujurnya, itu sangat mudah bagi saya, karena saya selalu seperti itu sejak saya masih kecil. Saya tidak pernah takut membela apa yang saya yakini. Sementara kadang-kadang dalam hidup saya, saya didorong untuk tutup mulut, saya tidak berpikir itu menginspirasi siapa pun dan itu tidak menginspirasi kemajuan."

Hamilton telah mencoba untuk memperhatikan contoh lain dari kebrutalan polisi dan kekerasan rasial, dan menambahkan: "Bagi saya, ketika saya merasakan emosi tersebut, saya tidak ingin keponakan saya merasakan apa yang saya rasakan, sebagai anak-anak dari ras campuran, tumbuh besar. Kami hanya harus melanjutkannya, kami harus terus berjalan. Seperti apa pun di luar sana, berita terjadi dan kemudian mati dengan tenang dan kami tidak bisa membiarkan itu terjadi."
(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1145 seconds (0.1#10.140)