Hanya Pensiun yang Bisa Menghentikan Dominasi Hamilton
loading...
A
A
A
ISTANBUL - Lewis Hamilton diyakini akan melewati rekor Michel Schumacher sebagai pembalap yang memiliki gelar terbanyak sepanjang sejarah. Hanya pensiun dari Formula One (F1) yang bisa menghentikan Hamilton menjadi juara di musim-musim berikutnya.
Sampai jelang berakhirnya musim 2020, belum ada tanda ada pembalap yang bisa menghentikan dominasi Hamilton. Dia telah menang delapan kali, lebih banyak dari rekan setimnya, Valtteri Bottas, unggul 110 poin di klasemen pembalap dengan tiga balapan tersisa. (Baca: Enam Jenis Bisikan Setan yang Merasuki Manusia)
Penghitungan poin Hamilton (307) saja akan cukup menjaga Mercedes di depan Red Bull (240) dan di puncak pohon dalam kejuaraan konstruktor. Pembalap asal Inggris itu sejajar dengan Schumacher, unggul dua kali dari Juan Manuel Fangio yang melegenda di klasemen sepanjang masa dengan gelar keempat berturut-turut.
Hanya Schumacher yang memenangkan lebih banyak kejuaraan lima kali berturut-turut antara 1999 dan 2004. Selain memegang rekor kemenangan dan pole terbanyak, Hamilton juga memiliki lebih banyak podium dan poin daripada pembalap lainnya.
Crash.net menulis Hamilton menjadi satu-satunya pembalap dalam sejarah F1 yang memenangkan perlombaan di setiap musim yang dia ikuti, dengan rasio kemenangan 36% yang setara memenangkan lebih dari satu disetiap tiga Grand Prix yang diikutinya. (Baca juga: Subsidi Gaji 2,4 Juta Guru on-PNS Cair)
Hanya Fangio yang memiliki tingkat kemenangan lebih baik daripada Hamilton. Selain Schumacher dan Hamilton, satu-satunya pembalap lain yang memiliki lebih dari satu gelar dalam dua dekade terakhir adalah Fernando Alonso (dua) dan Sebastian Vettel (empat), yang terakhir memegang jumlah kemenangan tertinggi ketiga dengan 53 kemenangan.
Ini yang membuat Hamilton sangat penting bagi Mercedes untuk terus menyapu bersih kejuaraan sejak era hybrid V6 dimulai pada 2014. “Dia menunjukkan mengapa dirinya memiliki bakat luar biasa. Itu jenis dominasi karier olahraga dimana Anda hanya melihatnya sekali. Saya diberkati untuk melihatnya dua kali,” kata Direktur Pelaksana F1 Ross Brawn, dikutip Crash.
Dia mengatakan beruntung bisa bekerja dengan Hamilton dan Schumacher. Mereka adalah karakter yang berbeda dan luar biasa. “Hamilton berbeda dengan Schumacher dalam cara mereka mendekati sesuatu. Intinya, mereka memiliki bakat yang diberikan Tuhan,” tandasnya. (Lihat videonya: Pemeintah Austria Kembali Putuskan untuk Lockdown Kedua)
Jika ada kritik kepada Hamilton , dia selalu memiliki mobil terbaik, terutama sejak bergabung dengan Mercedes yang menguasai segalanya yang memanfaatkan perubahan regulasi mesin yang besar pada tahun 2014. (Ma'ruf)
Sampai jelang berakhirnya musim 2020, belum ada tanda ada pembalap yang bisa menghentikan dominasi Hamilton. Dia telah menang delapan kali, lebih banyak dari rekan setimnya, Valtteri Bottas, unggul 110 poin di klasemen pembalap dengan tiga balapan tersisa. (Baca: Enam Jenis Bisikan Setan yang Merasuki Manusia)
Penghitungan poin Hamilton (307) saja akan cukup menjaga Mercedes di depan Red Bull (240) dan di puncak pohon dalam kejuaraan konstruktor. Pembalap asal Inggris itu sejajar dengan Schumacher, unggul dua kali dari Juan Manuel Fangio yang melegenda di klasemen sepanjang masa dengan gelar keempat berturut-turut.
Hanya Schumacher yang memenangkan lebih banyak kejuaraan lima kali berturut-turut antara 1999 dan 2004. Selain memegang rekor kemenangan dan pole terbanyak, Hamilton juga memiliki lebih banyak podium dan poin daripada pembalap lainnya.
Crash.net menulis Hamilton menjadi satu-satunya pembalap dalam sejarah F1 yang memenangkan perlombaan di setiap musim yang dia ikuti, dengan rasio kemenangan 36% yang setara memenangkan lebih dari satu disetiap tiga Grand Prix yang diikutinya. (Baca juga: Subsidi Gaji 2,4 Juta Guru on-PNS Cair)
Hanya Fangio yang memiliki tingkat kemenangan lebih baik daripada Hamilton. Selain Schumacher dan Hamilton, satu-satunya pembalap lain yang memiliki lebih dari satu gelar dalam dua dekade terakhir adalah Fernando Alonso (dua) dan Sebastian Vettel (empat), yang terakhir memegang jumlah kemenangan tertinggi ketiga dengan 53 kemenangan.
Ini yang membuat Hamilton sangat penting bagi Mercedes untuk terus menyapu bersih kejuaraan sejak era hybrid V6 dimulai pada 2014. “Dia menunjukkan mengapa dirinya memiliki bakat luar biasa. Itu jenis dominasi karier olahraga dimana Anda hanya melihatnya sekali. Saya diberkati untuk melihatnya dua kali,” kata Direktur Pelaksana F1 Ross Brawn, dikutip Crash.
Dia mengatakan beruntung bisa bekerja dengan Hamilton dan Schumacher. Mereka adalah karakter yang berbeda dan luar biasa. “Hamilton berbeda dengan Schumacher dalam cara mereka mendekati sesuatu. Intinya, mereka memiliki bakat yang diberikan Tuhan,” tandasnya. (Lihat videonya: Pemeintah Austria Kembali Putuskan untuk Lockdown Kedua)
Jika ada kritik kepada Hamilton , dia selalu memiliki mobil terbaik, terutama sejak bergabung dengan Mercedes yang menguasai segalanya yang memanfaatkan perubahan regulasi mesin yang besar pada tahun 2014. (Ma'ruf)
(ysw)