Misi Mencari Selamat

Rabu, 25 November 2020 - 11:37 WIB
loading...
Misi Mencari Selamat
Romelu Lukaku dan Eden Hazard. Inter Milan dan Real Madrid sedang berada dalam situasi kurang nyaman. Foto/dok
A A A
MILAN - Inter Milan dan Real Madrid sedang berada dalam situasi kurang nyaman. Penampilan mereka tidak stabil sehingga sering mendapatkan hasil di luar harapan. Keduanya bisa menang tanpa susah payah, tapi tak jarang kalah terlalu mudah.

Lihat saja bagaimana posisi keduanya di klasemen sementara dan bandingkan hasil satu pertandingan ke pertandingan lainnya. Akan muncul kemiripan di antaranya mereka. Inter berada di urutan kelima klasemen sementara Seri A, sedangkan Madrid menghuni urutan keempat setelah sempat memimpin Primera Liga. (Baca: Amalan-amalan yang Terlupakan Saat Turun Hujan)

Pun di Liga Champions, posisi I Nerazzurri dan Los Galacticos mirip. Mereka sama-sama tengah berjuang mencari selamat agar lolos dari fase grup. Inter berada di dasar klasemen Grup B, Madrid di urutan ketiga. Madrid kalah agregat gol dari Shakhtar Donetsk (runner-up) dengan sama-sama empat poin, sedangkan Inter berbeda dua poin dari Los Galacticos.

Situasi sulit itu disebabkan penampilan mereka yang tidak pernah benar-benar konsisten. Seperti Inter yang dalam lima pertandingan baru mendapatkan satu kemenangan di semua ajang. Kemenangan terakhir didapatkan ketika melawan Torino dengan skor 4-2.

Madrid juga hanya mendapatkan dua kemenangan dari lima laga terakhir. Situasi ini membuat penyerang Inter Romelu Lukaku tak malu mengatakan jika Inter bukanlah tim besar untuk saat ini. "Sejujurnya, kami belum menjadi tim besar. Kami bermain tanpa amarah, tanpa keinginan menang. Kami senang kemudian bisa bangkit dan paling penting mendapatkan tiga poin,” kata Lukaku, dikutip football-italia.net. (Baca juga: Guru SD-SMP Mulai Masuk Sekolah di Surabaya, Ini Curhatan Mereka)

Namun, I Nerazzurri memiliki kesempatan membuktikan bahwa mereka sejajar dengan tim besar lain di Eropa, saat menjamu Madrid di Stadion Giuseppe Meazza, dini hari nanti. Pertandingan ini bisa menjadi pembuka peluang mereka lolos ke fase 16 besar, meski tetap harus ditentukan sampai fase grup selesai.

Karena itu, Lukaku meminta timnya meningkatkan level kualitas permainan saat menghadapi Madrid. Bermain seperti saat menghadapi Torino di laga melawan Madrid hanya akan membuat Inter menelan kekalahan seperti pada pertemuan pertama di Estadio Alfredo di Stefano, Madrid, (4/11).

“Anda membutuhkan segalanya untuk menang seperti kecerdasan, taktik, tapi juga hati dan kaki. Semua harus menyingsingkan lengan baju dan berjuang untuk setiap hasil. Organisasi bisa saja tidak ada masalah. Namun, jika tidak ada ambisi pribadi di sana, tidak ada tekad dan nilai kemanusiaan, tak akan cukup,” kata Antonio Conte. (Baca juga: Pesona Jatiluwih Tetap Bisa Dinikmati saat Pandemi)

Dari sisi rekor pertemuan, Inter mungkin tidak perlu terlalu khawatir karena posisinya berimbang. Inter dan Madrid sama-sama mencatatkan tujuh kali menang dan dua imbang dari 16 pertemuan yang sudah berlangsung di Eropa.

Jika ada kekhawatiran adalah bagaimana cara Inter memanfaatkan pertandingan. Seperti saat melawan Madrid di matchday ketiga, sempat tertinggal dan kemudian menyamakan kedudukan, tapi harus kebobolan pada menit ke-80 melalui Rodrygo.

Atau, seperti saat imbang menghadapi Borussia Monchengladbach di pertandingan pertama Grup B. Unggul di awal babak kedua melalui gol Lukaku, mereka justru kemudian tertinggal 1-2, sebelum akhirnya menyamakan kedudukan pada menit ke-90.

Padahal, melawan Monchengladbach, Inter mendominasi jalannya pertandingan dengan 17 tembakan berbanding enam dan penguasaan bola 58%. Pun saat melawan Donetsk yang berakhir imbang tanpa gol. Lukaku dkk menguasai laga dengan 12 tembakan, sedangkan tuan rumah hanya memiliki empat percobaan. Inter unggul penguasaan bola sampai 58% yang sayangnya gagal dikonversi menjadi kemenangan. “Saya ingin para pemain merasakan ambisi itu bahkan di terowongan saat berjalan ke lapangan. Sayang, sejauh ini kami belum memilikinya. Ini tim yang bagus, tapi mereka perlu memahami pentingnya sikap itu,” tandas Conte. (Baca juga: Mau Beli Vaksin Covid via Online? Begini Caranya...)

Kondisi Madrid sebenarnya tidak lebih baik. Pasukan Zinedine Zidane juga sedang berusaha memulihkan kepercayaan diri setelah di dua laga terakhir belum pernah menang. Mereka dpermalukan Valencia 1-4 dan bermain imbang 1-1 di kandang Villarreal di Primera Liga.

Sementara di Liga Champions, Marcelo dkk mendapatkan empat angka dari tiga pertandingan fase grup. Mengumpulkan empat angka, hasil sekali menang dan satu kali imbang, ditambah lagi Los Blancos datang ke Milan dengan skuad sedikit pincang.

Madrid dipastikan tidak diperkuat kapten tim Sergio Ramos, penyerang Karim Benzema, dan Eder Militao karena alasan berbeda. Ramos dan Benzema cedera. Militao positif terpapar Covid-19, sama seperti Luka Jovic. Sementara Federico Valverde dan Alvaro Odrizola masih cedera. Pemain lain yang sempat terpapar Covid-19 seperti Casemiro dan Edan Hazard sudah dinyatakan negatif setelah melalui tes sehingga kemungkinan bisa tampil melawan Inter. (Lihat videonya: Gunung Slamet Dilanda Badai dan Hujan Es)

Zidane tak membantah jika situasi Madrid sedang sulit. Dia pun mulai mendapatkan tekanan. Meski begitu, dia merasa tak perlu ada yang dikhawatirkan dan tetap fokus pada pekerjaannya. “Saya memiliki semangat yang sama dan akan selalu seperti itu. Jangan khawatir, Anda melanjutkan apa yang Anda lakukan dan saya akan melanjutkan pekerjaan saya,” tandasnya, dikutip AS. (Ma'ruf)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2001 seconds (0.1#10.140)