Akhir Era Big Three?
loading...
A
A
A
LONDON - Era keemasan Big Three Roger Federer , Rafael Nadal, dan Novak Djokovic, tampaknya akan segera tergusur oleh petenis generasi baru. Tidak hanya karena faktor usia, ketiga bintang tenis dunia itu juga mulai mengalami penurunan performa.
Ya, Federer saat ini masih berkutat dengan cedera lutut dan membuatnya absen sepanjang musim 2020. Sementara Nadal dan Djokovic juga mulai kesulitan saat menghadapi petenis muda. (Baca: Amalan-amalan saat Turun Hujan yang Terlupakan)
Contoh terbaru saat keduanya tersingkir dari ATP Finals 2020. Sebelumnya, Djokovic dan Nadal selalu terlihat mudah mengalahkan lawan-lawannya serta mengklaim gelar juara.
Meski era emas Big Three cepat atau lambat akan segera berakhir, tenis dunia tetap akan berjalan. Sebab, beberapa petenis generasi baru sudah bermunculan, mulai Stefanos Tsitsipas, Dominic Thiem, Daniil Medvedev, Alexander Zverev, hingga Andre Rublev.
Dari kelima petenis itu, Medvedev dan Thiem mungkin yang menjadi pusat perhatian. Keduanya sama-sama sukses mengalahkan Djokovic dan Nadal di ATP Finals 2020.
Bahkan, kesuksesan Medvedev merebut gelar itu membuatnya menjadi petenis keenam berbeda dalam enam tahun terakhir. Sejak Andy Murray mengangkat trofi pada 2016, juara ATP Finals adalah Grigor Dimitrov (2017), Zverev (2018), dan Tsitsipas (2019).
Sementara buat Nadal, lapangan keras dalam ruangan memang menjadi titik terlemahnya. Adapun Djokovic belum memainkan performa terbaik di London sejak juara empat kali beruntun pada 2012–2015. Untuk Federer, yang berencana kembali pada Australia Terbuka 2021, terakhir kali mengangkat trofi ATP Finals pada 2011. (Baca juga: Guru SD-SMP Sudah Masuk Sekolah di Surabaya, Ini Curhatan Mereka)
Meski begitu, sejarah baru-baru ini menunjukkan bahwa ATP Finals tidak memberikan indikator yang dapat diandalkan tentang apa yang akan terjadi pada musim berikutnya. Sebab, ajang yang paling prestisius, Grand Slam tetap masih didominasi petenis tiga besar itu. Mereka telah memenangkan 56 dari 67 gelar juara, termasuk 14 dari 15 Grand Slam terakhirnya.
Sementara Thiem berhasil mematahkan itu saat menjadi juara di Amerika Serikat Terbuka 2020. Namun, ketika itu Nadal dan Federer tidak ambil bagian dan Djokovic yang sangat difavoritkan menjadi juara didiskualifikasi.
Setelah AS Terbuka, dominasi Grand Slam kembali berlanjut ke petenis tiga besar. Nadal berhasil memenangkan gelar Prancis Terbuka ke 13-nya tanpa kehilangan satu set pun pada Oktober lalu. Dia dan Djokovic dipastikan tetap akan menjadi favorit kuat untuk merebut gelar juara pada ajang mayor pada 2021.
“Tahun depan akan menjadi tahun yang penting. Saya berharap siap berjuang untuk hal-hal yang ingin saya perjuangkan,” kata Nadal dilansir chanelnewsasia. (Baca juga: Pesona Jatikuwih Tetap Bisa Dinikmati saat Pandemi)
Pakar tenis dunia memang sering mengatakan era tenis Big Three akan segera berakhir dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi prediksi itu tak pernah terbukti sampai sekarang. Walau begitu, cepat atau lambat dominasi Federer, Djokovic, dan Nadal akan segera runtuh, dua atau tiga tahun ke depan, bahkan bisa saja musim depan.
Federer akan berusia 40 tahun. Nadal sudah berusia 34 tahun dan Djokovic 33 tahun. Namun, ketiganya pasti ingin memaksimalkan sisa waktunya untuk bermain dengan baik, khususnya pada ajang besar seperti Grand Slam.
Saat ini, Thiem, Medvedev, dan Tsitsipas lebih sukses melawan petenis tiga besar itu, daripada generasi sebelumnya. Bahkan, generasi yang lebih muda sedang membuat gelombang baru.
Medvedev, yang mencapai final AS Terbuka 2019, di mana dia kalah dari Nadal, menyambut baik kebangkitan petenis muda. “Saya pikir ini super untuk tenis. Kami mulai mengambil nilai kami. Dominic (Thiem) memenangkan Grand Slam pertamanya, bermain tenis luar biasa sekarang,” lanjutnya. (Lihat videonya: Gunung Slamet Dilanda Badai dan Hujan Es)
Meski begitu, Thiem menilai terlalu dini untuk mengabaikan tiga petenis elite itu. Dia justru memprediksi bakal ada cerita menarik tahun depan.
“Kami membuktikan bahwa kami bisa bermain dengan legenda, kami juga bisa mengalahkan mereka bahwa kami juga bisa memenangkan turnamen terbesar,” ujar Thiem.
“Saya pikir dalam beberapa tahun ke depan, tiga besar masih akan bermain untuk setiap gelar besar. Setelah itu, baru kami yang akan menjadi favorit untuk semua gelar besar,” ungkapnya. (Raikhul Amar)
Ya, Federer saat ini masih berkutat dengan cedera lutut dan membuatnya absen sepanjang musim 2020. Sementara Nadal dan Djokovic juga mulai kesulitan saat menghadapi petenis muda. (Baca: Amalan-amalan saat Turun Hujan yang Terlupakan)
Contoh terbaru saat keduanya tersingkir dari ATP Finals 2020. Sebelumnya, Djokovic dan Nadal selalu terlihat mudah mengalahkan lawan-lawannya serta mengklaim gelar juara.
Meski era emas Big Three cepat atau lambat akan segera berakhir, tenis dunia tetap akan berjalan. Sebab, beberapa petenis generasi baru sudah bermunculan, mulai Stefanos Tsitsipas, Dominic Thiem, Daniil Medvedev, Alexander Zverev, hingga Andre Rublev.
Dari kelima petenis itu, Medvedev dan Thiem mungkin yang menjadi pusat perhatian. Keduanya sama-sama sukses mengalahkan Djokovic dan Nadal di ATP Finals 2020.
Bahkan, kesuksesan Medvedev merebut gelar itu membuatnya menjadi petenis keenam berbeda dalam enam tahun terakhir. Sejak Andy Murray mengangkat trofi pada 2016, juara ATP Finals adalah Grigor Dimitrov (2017), Zverev (2018), dan Tsitsipas (2019).
Sementara buat Nadal, lapangan keras dalam ruangan memang menjadi titik terlemahnya. Adapun Djokovic belum memainkan performa terbaik di London sejak juara empat kali beruntun pada 2012–2015. Untuk Federer, yang berencana kembali pada Australia Terbuka 2021, terakhir kali mengangkat trofi ATP Finals pada 2011. (Baca juga: Guru SD-SMP Sudah Masuk Sekolah di Surabaya, Ini Curhatan Mereka)
Meski begitu, sejarah baru-baru ini menunjukkan bahwa ATP Finals tidak memberikan indikator yang dapat diandalkan tentang apa yang akan terjadi pada musim berikutnya. Sebab, ajang yang paling prestisius, Grand Slam tetap masih didominasi petenis tiga besar itu. Mereka telah memenangkan 56 dari 67 gelar juara, termasuk 14 dari 15 Grand Slam terakhirnya.
Sementara Thiem berhasil mematahkan itu saat menjadi juara di Amerika Serikat Terbuka 2020. Namun, ketika itu Nadal dan Federer tidak ambil bagian dan Djokovic yang sangat difavoritkan menjadi juara didiskualifikasi.
Setelah AS Terbuka, dominasi Grand Slam kembali berlanjut ke petenis tiga besar. Nadal berhasil memenangkan gelar Prancis Terbuka ke 13-nya tanpa kehilangan satu set pun pada Oktober lalu. Dia dan Djokovic dipastikan tetap akan menjadi favorit kuat untuk merebut gelar juara pada ajang mayor pada 2021.
“Tahun depan akan menjadi tahun yang penting. Saya berharap siap berjuang untuk hal-hal yang ingin saya perjuangkan,” kata Nadal dilansir chanelnewsasia. (Baca juga: Pesona Jatikuwih Tetap Bisa Dinikmati saat Pandemi)
Pakar tenis dunia memang sering mengatakan era tenis Big Three akan segera berakhir dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi prediksi itu tak pernah terbukti sampai sekarang. Walau begitu, cepat atau lambat dominasi Federer, Djokovic, dan Nadal akan segera runtuh, dua atau tiga tahun ke depan, bahkan bisa saja musim depan.
Federer akan berusia 40 tahun. Nadal sudah berusia 34 tahun dan Djokovic 33 tahun. Namun, ketiganya pasti ingin memaksimalkan sisa waktunya untuk bermain dengan baik, khususnya pada ajang besar seperti Grand Slam.
Saat ini, Thiem, Medvedev, dan Tsitsipas lebih sukses melawan petenis tiga besar itu, daripada generasi sebelumnya. Bahkan, generasi yang lebih muda sedang membuat gelombang baru.
Medvedev, yang mencapai final AS Terbuka 2019, di mana dia kalah dari Nadal, menyambut baik kebangkitan petenis muda. “Saya pikir ini super untuk tenis. Kami mulai mengambil nilai kami. Dominic (Thiem) memenangkan Grand Slam pertamanya, bermain tenis luar biasa sekarang,” lanjutnya. (Lihat videonya: Gunung Slamet Dilanda Badai dan Hujan Es)
Meski begitu, Thiem menilai terlalu dini untuk mengabaikan tiga petenis elite itu. Dia justru memprediksi bakal ada cerita menarik tahun depan.
“Kami membuktikan bahwa kami bisa bermain dengan legenda, kami juga bisa mengalahkan mereka bahwa kami juga bisa memenangkan turnamen terbesar,” ujar Thiem.
“Saya pikir dalam beberapa tahun ke depan, tiga besar masih akan bermain untuk setiap gelar besar. Setelah itu, baru kami yang akan menjadi favorit untuk semua gelar besar,” ungkapnya. (Raikhul Amar)
(ysw)