Maradona Berpulang, Claudio Caniggia: Dia Belahan Jiwaku
loading...
A
A
A
BUENOS AIRES - Kepergian legenda sepak bola dunia Diego Armando Maradona untuk selamanya meninggalkan duka mendalambagi banyak orang, tak terkecuali rekan setimnya di timnas Argentina , Claudio Caniggia .
Sesaat setelah mendengar kabar meninggalnya El Pibe de Oro, Caniggia langsung menumpahkan kesedihannya. “Saya terpukul oleh berita itu, dia adalah belahan jiwaku,” cuit Caniggia pada akun twitter-nya.
Baca juga : Argentina Sulit Mencari Pengganti Maradona
“Saya harap Anda mengerti, saya tidak punya kata-kata saat ini. Saya hanya ingin memberi tahu keluarga Anda bahwa saya menemani mereka dalam rasa sakit ini,” lanjut pemain yang terkenal styilish dengan rambut lurus pirang dan panjang tersebut.
Kedekatan Maradona dan Caniggia tidak hanya di urusan sepak bola, melainkan juga di luar lapangan. Bahkan, saat Maradona didaulat menjadi pelatih timnas Argentina pada Piala Dunia 2010, Afrika Selatan , dia memasukkan Caniggia sebagai staf pelatih.
Baca juga : Diego Maradona Meninggal, Nadal : Kami Tak Pernah Melupakanmu!
Keduanya juga sama-sama pernah membela klub Argentina Boca Juniors. Saat itu Caniggia hengkang dari klub Portugal, Benfica , dan bergabung ke Boca Juniors pada 1995. Di saat yang sama Maradona didatangkan ke klub tersebut sehingga mereka tampil satu tim.
Bahkan, hubungan dua sahabat sejati ini sempat diwarnai cerita heboh. Maradona dan Caniggia pernah mengumbar ciuman mesra di hadapan publik. Kejadian tersebut terjadi pada pertandingan antara Boca Juniors melawan River Plate di Liga Argentina 14 Juli 1996.
Baca juga : Jejak Gol Maradona ke Gawang Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20
Dalam laga tersebut, Caniggia sukses membuat hattrick. Satu dari tiga gol merupakan assist matang dari sang Mega Bintang. Saat melakukan selebrasi bersama, keduanya saling memeluk yang dilanjutkan dengan menempelkan kedua bibir mereka masing-masing.
Istri Caniggia yang seorang model, Marianna Nannis juga sempat mengutarakan kecemburuan melihat kedekatan sang suami dengan Maradona. “Kadang-kadang saya yakin Diego jatuh cinta dengan suami saya. Pasti karena rambut panjang dan ototnya yang besar,” ujarnya suatu ketika.
Baca juga : Sang Putri Beberkan Gaya Hidup Buruk Diego Maradona
Di dalam lapangan Maradona dan Caniggia juga bahu membahu. Pada Piala Dunia 1990 keduanya sama-sama berjuang mengantar Argentina mencapai babak final. Tapi sayang, Argentina gagal mempertahankan gelar yang direbut di Piala Dunia Meksiko 1986 setelah kalah 0-1 dari Jerman Barat melalui gol penalti Andreas Brehme.
Saat sama-sama berseragam La Albiceleste, Caniggia dikenal menjadi ‘pelayan’ Maradona. Berposisi sebagai sayap dan penyerang, Caniggia yang juga terkenal playboy dan flamboyan ini memiliki kecepatan dan fisik yang kuat. Dari kakinyalah sering lahir umpan-umpan matang dan akurat untuk Maradona.
Baca juga : Luis Milla Kenang Latihan Bareng Maradona
Kisah di luar lapangan, Caniggia dan Maradona juga memiliki kemiripan. Caniggia terjebak pada dua hal yang menjadi musuh pemain profesional, yakni wanita dan narkotika.
Maradona meninggal dunia akibat serangan jantung di rumahnya di pinggiran Kota Buenos Aires Rabu (25/11/2020) malam WIB. Presiden Argentina Alberto Fernandez mengumumkan masa berkabung nasional untuk tiga hari ke depan.
Sesaat setelah mendengar kabar meninggalnya El Pibe de Oro, Caniggia langsung menumpahkan kesedihannya. “Saya terpukul oleh berita itu, dia adalah belahan jiwaku,” cuit Caniggia pada akun twitter-nya.
Baca juga : Argentina Sulit Mencari Pengganti Maradona
“Saya harap Anda mengerti, saya tidak punya kata-kata saat ini. Saya hanya ingin memberi tahu keluarga Anda bahwa saya menemani mereka dalam rasa sakit ini,” lanjut pemain yang terkenal styilish dengan rambut lurus pirang dan panjang tersebut.
Kedekatan Maradona dan Caniggia tidak hanya di urusan sepak bola, melainkan juga di luar lapangan. Bahkan, saat Maradona didaulat menjadi pelatih timnas Argentina pada Piala Dunia 2010, Afrika Selatan , dia memasukkan Caniggia sebagai staf pelatih.
Baca juga : Diego Maradona Meninggal, Nadal : Kami Tak Pernah Melupakanmu!
Keduanya juga sama-sama pernah membela klub Argentina Boca Juniors. Saat itu Caniggia hengkang dari klub Portugal, Benfica , dan bergabung ke Boca Juniors pada 1995. Di saat yang sama Maradona didatangkan ke klub tersebut sehingga mereka tampil satu tim.
Bahkan, hubungan dua sahabat sejati ini sempat diwarnai cerita heboh. Maradona dan Caniggia pernah mengumbar ciuman mesra di hadapan publik. Kejadian tersebut terjadi pada pertandingan antara Boca Juniors melawan River Plate di Liga Argentina 14 Juli 1996.
Baca juga : Jejak Gol Maradona ke Gawang Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20
Dalam laga tersebut, Caniggia sukses membuat hattrick. Satu dari tiga gol merupakan assist matang dari sang Mega Bintang. Saat melakukan selebrasi bersama, keduanya saling memeluk yang dilanjutkan dengan menempelkan kedua bibir mereka masing-masing.
Istri Caniggia yang seorang model, Marianna Nannis juga sempat mengutarakan kecemburuan melihat kedekatan sang suami dengan Maradona. “Kadang-kadang saya yakin Diego jatuh cinta dengan suami saya. Pasti karena rambut panjang dan ototnya yang besar,” ujarnya suatu ketika.
Baca juga : Sang Putri Beberkan Gaya Hidup Buruk Diego Maradona
Di dalam lapangan Maradona dan Caniggia juga bahu membahu. Pada Piala Dunia 1990 keduanya sama-sama berjuang mengantar Argentina mencapai babak final. Tapi sayang, Argentina gagal mempertahankan gelar yang direbut di Piala Dunia Meksiko 1986 setelah kalah 0-1 dari Jerman Barat melalui gol penalti Andreas Brehme.
Saat sama-sama berseragam La Albiceleste, Caniggia dikenal menjadi ‘pelayan’ Maradona. Berposisi sebagai sayap dan penyerang, Caniggia yang juga terkenal playboy dan flamboyan ini memiliki kecepatan dan fisik yang kuat. Dari kakinyalah sering lahir umpan-umpan matang dan akurat untuk Maradona.
Baca juga : Luis Milla Kenang Latihan Bareng Maradona
Kisah di luar lapangan, Caniggia dan Maradona juga memiliki kemiripan. Caniggia terjebak pada dua hal yang menjadi musuh pemain profesional, yakni wanita dan narkotika.
Maradona meninggal dunia akibat serangan jantung di rumahnya di pinggiran Kota Buenos Aires Rabu (25/11/2020) malam WIB. Presiden Argentina Alberto Fernandez mengumumkan masa berkabung nasional untuk tiga hari ke depan.
(abr)