Lewati Pandemi Covid-19, Liga Berkuda 2020 Berakhir Sukses
loading...
A
A
A
JAKARTA - Equestrian Champions League (ECL) 2020 berhasil merampungkan musim pertamanya dengan sukses. Padahal, Liga Berkuda Equestrian pertama di Indonesia itu sempat terhenti karena terdampak pandemi Covid-19 .
ECL merampungkan enam seri sepanjang 2020. Seri pertama sampai kedua berlangsung dengan normal. Namun, mulai seri ketiga sampai seri keenam terjadi perubahan besar akibat pandemi Covid-19 yang mewabah di Tanah Air. Penyelenggara kemudian melakukan sejumlah penyesuaian agar ECL bisa tetap berlangsung, yakni dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Baca juga : Karolina Pliskova Rekrut Pelatih Spesialis Juara Grand Slam
Protokol ini mengacu pada beberapa organisasi seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) , Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Federation Equestre Internationale (FEI), Asian Equestrian Federation (AEF) dan Pemda setempat. Contohnya adalah dengan membatasi orang yang diperbolehkan berada di arena dan menggelar pertandingan secara tertutup.
Founder Equestarian Champions League Triwatty Marciano mengatakan, ada beberapa yang dilakukan pihaknya, salah satunya membatasi jumlah peserta yang berada di lokasi pertandingan. Mereka yang diizinkan berada di lokasi, antara lain atlet, pelatih, groom, ofisial, tenaga medis, dan pemilik kuda. Penonton yang tidak boleh hadir, dapat menyaksikan melalui KONI TV.
Baca juga : Tak Puas Imbang, Roy Jones Jr Ajak Mike Tyson Duel Lagi
Liga berkuda ini telah mendorong peningkatan kualitas pembinaan atlet olahraga berkuda equestrian. Menurut Triwaty, format liga berjasa atas peningkatan tersebut karena atlet tidak hanya butuh latihan namun pertandingan. “Dengan format liga, atlet dituntut bertanding lebih banyak dan juga menjaga konsistensi performanya,” ungkapnya, Minggu (29/11/2020).
Kesuksesan ECL 2020 juga menjadi acuan untuk musim depan. Triwatty menegaskan pihaknya terus berkomitmen menggelar edisi musim depan demi memajukan cabang olahraga berkuda. Namun, untuk tanggal penyelenggaraannya belum bisa dipastikan. Ke depannya akan diumumkan dalam waktu dekat.
Baca juga : Zidane Cemaskan Buruknya Performa Madrid di LaLiga
“Rangkaian ECL pertama 2020 diharapkan menjadi awal yang baik bagi pembinaan olahraga berkuda equestrian di Indonesia. Pertandingan merupakan kebutuhan atlet dari tingkat klub yang merupakan garda terdepan pembinaan olahraga,” ungkap Triwatty.
ECL merampungkan enam seri sepanjang 2020. Seri pertama sampai kedua berlangsung dengan normal. Namun, mulai seri ketiga sampai seri keenam terjadi perubahan besar akibat pandemi Covid-19 yang mewabah di Tanah Air. Penyelenggara kemudian melakukan sejumlah penyesuaian agar ECL bisa tetap berlangsung, yakni dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Baca juga : Karolina Pliskova Rekrut Pelatih Spesialis Juara Grand Slam
Protokol ini mengacu pada beberapa organisasi seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) , Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Federation Equestre Internationale (FEI), Asian Equestrian Federation (AEF) dan Pemda setempat. Contohnya adalah dengan membatasi orang yang diperbolehkan berada di arena dan menggelar pertandingan secara tertutup.
Founder Equestarian Champions League Triwatty Marciano mengatakan, ada beberapa yang dilakukan pihaknya, salah satunya membatasi jumlah peserta yang berada di lokasi pertandingan. Mereka yang diizinkan berada di lokasi, antara lain atlet, pelatih, groom, ofisial, tenaga medis, dan pemilik kuda. Penonton yang tidak boleh hadir, dapat menyaksikan melalui KONI TV.
Baca juga : Tak Puas Imbang, Roy Jones Jr Ajak Mike Tyson Duel Lagi
Liga berkuda ini telah mendorong peningkatan kualitas pembinaan atlet olahraga berkuda equestrian. Menurut Triwaty, format liga berjasa atas peningkatan tersebut karena atlet tidak hanya butuh latihan namun pertandingan. “Dengan format liga, atlet dituntut bertanding lebih banyak dan juga menjaga konsistensi performanya,” ungkapnya, Minggu (29/11/2020).
Kesuksesan ECL 2020 juga menjadi acuan untuk musim depan. Triwatty menegaskan pihaknya terus berkomitmen menggelar edisi musim depan demi memajukan cabang olahraga berkuda. Namun, untuk tanggal penyelenggaraannya belum bisa dipastikan. Ke depannya akan diumumkan dalam waktu dekat.
Baca juga : Zidane Cemaskan Buruknya Performa Madrid di LaLiga
“Rangkaian ECL pertama 2020 diharapkan menjadi awal yang baik bagi pembinaan olahraga berkuda equestrian di Indonesia. Pertandingan merupakan kebutuhan atlet dari tingkat klub yang merupakan garda terdepan pembinaan olahraga,” ungkap Triwatty.
(abr)