Lebih Dekat dengan Clair Bidez, Atlet Seluncur Salju yang Pensiun Dini
loading...
A
A
A
VAIL - Amerika Serikat (AS) sejatinya memiliki seorang snowboarder (seluncur salju) cantik dan penuh dengan talenta bernama Clair Bidez. Sayangnya, karier Bidez di dunia olahraga itu tak bertahan lama karena cedera.
Bidez merupakan perempuan kelahiran 7 Agustus 1987. Ia mulai berkompetisi di dunia snowboarding ketika masih berusia 10 tahun. Ketertarikan Bidez terhadap dunia snowboarding muncul setelah ia melihat adiknya, Dylan, lebih bersenang-senang memainkan olahraga ini ketimbang ski.
(Ikuti Survei SINDOnews: Mencari Calon Presiden 2024 )
Ketika Bidez berusia 16 tahun, ia menempati posisi kelima dalam kejuaraan AS Terbuka di Stratton Mountain. Atas prestasinya tersebut, Bidez pun diundang untuk bergabung dengan Tim Snowboarding Amerika Serikat.
Prestasi terbaik Bidez adalah ketika ia menyabet medali emas di Kejuaraan Dunia Halfpipe Junior 2006 yang dilangsungkan di Vivaldi Park, Korea Selatan. Nama Bidez pun mulai diperhitungkan dan menjadi sorotan. (Baca Juga: Sepekan, 48 Pebasket NBA Dikonfirmasi Positif Covid-19 )
Di Winter X Games XX, Bidez berhasil menempati posisi keempat dalam kompetisi Halfpipe. Pada Grand Prix terakhir tahun 2009 di Copper Mountain, Bidez harus tertimpa musibah karena tumitnya patah saat berlaga di final.
Hal itu namun tak membuat Bidez menyerah. Setelah pulih dari cederanya, perempuan asal Colorado itu berhasil mencapai final di setiap kualifikasi Olimpiade dan tampil dalam Sports Illustrated Swimsuit Edition 2010 sebagai calon atlet Olimpiade. Bidez juga dipilih karena memiliki paras cantik.
Sayangnya, cedera pergelangan kaki yang terus-menerus ternyata menjadi akhir dari karier profesionalnya. Pada akhirnya, Bidez memutuskan untuk pensiun karena ia juga ingin kembali ke sekolah.
Di dunia akademik, Bidez memperoleh gelar Bachelor of Science dari Westminster College (melalui Program Hibah Uang Kuliah khusus dengan USSA) dan gelar Master of Science di bidang Geografi dari University of Utah. Kini, ia pun berprofesi sebagai analis riset profesional.
Meski begitu, Bidez masih menyukai olahraga yang berkaitan dengan salju. Hal ini diketahui dari unggahannya di media social Instagram. Bidez masih sering bermain ski bersama dengan teman-temannya.
Sebagai informasi, adik dari BIdez, yakni Dylan, juga terpilih untuk membela Tim Snowboarding Amerika Serikat. Berbeda dengan Bidez, Dylan masih terus berkompetisi di olahraga ini.
Lihat Juga: Olahraga Jadi Tren di Indonesia, Bagaimana Penanganan Cedera untuk Atlet dan Masyarakat?
Bidez merupakan perempuan kelahiran 7 Agustus 1987. Ia mulai berkompetisi di dunia snowboarding ketika masih berusia 10 tahun. Ketertarikan Bidez terhadap dunia snowboarding muncul setelah ia melihat adiknya, Dylan, lebih bersenang-senang memainkan olahraga ini ketimbang ski.
(Ikuti Survei SINDOnews: Mencari Calon Presiden 2024 )
Ketika Bidez berusia 16 tahun, ia menempati posisi kelima dalam kejuaraan AS Terbuka di Stratton Mountain. Atas prestasinya tersebut, Bidez pun diundang untuk bergabung dengan Tim Snowboarding Amerika Serikat.
Prestasi terbaik Bidez adalah ketika ia menyabet medali emas di Kejuaraan Dunia Halfpipe Junior 2006 yang dilangsungkan di Vivaldi Park, Korea Selatan. Nama Bidez pun mulai diperhitungkan dan menjadi sorotan. (Baca Juga: Sepekan, 48 Pebasket NBA Dikonfirmasi Positif Covid-19 )
Di Winter X Games XX, Bidez berhasil menempati posisi keempat dalam kompetisi Halfpipe. Pada Grand Prix terakhir tahun 2009 di Copper Mountain, Bidez harus tertimpa musibah karena tumitnya patah saat berlaga di final.
Hal itu namun tak membuat Bidez menyerah. Setelah pulih dari cederanya, perempuan asal Colorado itu berhasil mencapai final di setiap kualifikasi Olimpiade dan tampil dalam Sports Illustrated Swimsuit Edition 2010 sebagai calon atlet Olimpiade. Bidez juga dipilih karena memiliki paras cantik.
Sayangnya, cedera pergelangan kaki yang terus-menerus ternyata menjadi akhir dari karier profesionalnya. Pada akhirnya, Bidez memutuskan untuk pensiun karena ia juga ingin kembali ke sekolah.
Di dunia akademik, Bidez memperoleh gelar Bachelor of Science dari Westminster College (melalui Program Hibah Uang Kuliah khusus dengan USSA) dan gelar Master of Science di bidang Geografi dari University of Utah. Kini, ia pun berprofesi sebagai analis riset profesional.
Meski begitu, Bidez masih menyukai olahraga yang berkaitan dengan salju. Hal ini diketahui dari unggahannya di media social Instagram. Bidez masih sering bermain ski bersama dengan teman-temannya.
Sebagai informasi, adik dari BIdez, yakni Dylan, juga terpilih untuk membela Tim Snowboarding Amerika Serikat. Berbeda dengan Bidez, Dylan masih terus berkompetisi di olahraga ini.
Lihat Juga: Olahraga Jadi Tren di Indonesia, Bagaimana Penanganan Cedera untuk Atlet dan Masyarakat?
(mirz)