Kaleidoskop 2020: Kepak Sayap Si Elang Khabib Nurmagomedov

Minggu, 27 Desember 2020 - 21:01 WIB
loading...
Kaleidoskop 2020: Kepak...
Kaleidoskop 2020: Kepak Sayap Si Elang Khabib Nurmagomedov
A A A
MOSKOW - Khabib Nurmagomedov mulai mencuri perhatian publik Tanah Air sejak Oktober 2018. Setelah itu, sorotan langsung mengarah kepadanya. Kini, sang petarung sudah menyatakan pensiun dari ajang bela diri gaya campuran (MMA) dan Ultimate Fighting Championship (UFC). Menarik untuk disimak bagaimana perjalanan kariernya hingga akhirnya pensiun.

Seperti kebanyakan anak, ketertarikan Khabib Nurmagomedov terhadap olahraga bela diri berasal dari mendiang ayahnya, Abdulmanap. Sejak kecil, lelaki kelahiran Sil’di itu digembleng di bawah asuhan sang ayah, yang memiliki sasana sendiri.

(Ikuti Survei SINDOnews: Mencari Calon Presiden 2024 )

Bukti dari ketertarikan itu terlihat dari sebuah video yang memperlihatkan Khabib kecil berani bergulat dengan seekor beruang. Tekadnya semakin bulat ketika melihat murid-murid Abdulmanap berlatih di sasana milik keluarga.

Sebetulnya, darah seorang petarung menetes dari Abdulmanap. Ia merupakan petarung profesional sekaligus bekas anggota militer Uni Soviet. Setelah tidak lagi bertugas di militer, Abdulmanap mendedikasikan hidupnya untuk melatih anak-anak muda di Dagestan demi mencari bibit petarung.

Misinya sungguh mulia. Abdulmanap ingin agar anak-anak muda di Dagestan tidak terjerumus dalam ekstremisme agama. Tidak disangka, justru anaknya sendiri lah yang kemudian ditemukan bakatnya lewat sasana yang didirikan.

Pada 2001 atau ketika Khabib Nurmagomedov berusia 12 tahun, keluarganya pindah ke Makhachkala. Di ibu kota wilayah Dagestan tersebut, Khabib mulai berlatih untuk gulat. Ketika usianya menginjak 15 tahun, ia beralih ke judo.

Selain gulat dan judo, Khabib Nurmagomedov juga berlatih sambo, bela diri khas Rusia. Kebetulan, Abdulmanap Nurmagomedov adalah seorang pelatih senior untuk tim sambo Dagestan. Memasuki usia dewaaa, tekad Khabib menjadi petarung semakin bulat.

Debutnya sebagai petarung MMA profesional terjadi pada September 2008. Dasar berbakat, hanya dalam sebulan, Khabib mampu memenangi empat duel. Pada 2009, Khabib berhasil menjadi kampiun Kejuaraan Dunia Sambo di Kiev, Ukraina, untuk kelas 74 kilogram (kg).

Setahun berselang, Khabib kembali menjuarai Kejuaraan Dunia Sambo, tetapi kali ini naik di kelas 82 kg. Dua gelar tersebut belum membawanya kepada UFC. Rekor 16-0 alias 16 kali tidak terkalahkan pada ProFC di Rusia dan Ukraina sepanjang 2011 menarik perhatian dari UFC.

Sadar dengan reputasi Khabib di negara asal, UFC mengikat Khabib Nurmagomedov dengan kontrak selama enam tahun pada penghujung 2011. Ia dimasukkan ke dalam kelas menengah (lightweight). Debutnya di UFC terjadi pada 20 Januari 2012.

Pertarungan pertamanya di UFC adalah melawan Kamal Shalorus. Khabib Nurmagomedov berhasil menang submission pada ronde ketiga. Enam bulan kemudian, Khabib mengalahkan Gleison Tibau pada UFC 148 dengan keputusan wasit.

Namanya kian melambung ketika menghadapi Rafael Dos Anjos pada 19 April 2014. Setelah merintis jalan selama empat tahun, akhirnya Khabib Nurmagomedov dinyatakan lolos untuk mengikuti UFC Championship pada 2018.

Pada UFC 223, Khabib Nurmagomedov awalnya dijadwalkan bertarung dengan Tony Ferguson. Sayangnya, lawan kemudian mengalami cedera lutut. Setelah mencari lawan, akhirnya Al Iaquinta dipilih oleh UFC. Khabib mampu mengalahkan Iaquinta pada UFC 223, 7 April 2018, dan menjadi juara divisi menengah.

Pertarungan berikutnya, yakni pada UFC 229, kemudian menjadi sorotan. UFC memasangkan Khabib Nurmagomedov melawan Conor McGregor pada Agustus untuk pertarungan 7 Oktober 2018 dini hari WIB. Sebuah rekor menarik kemudian tercipta pada pertarungan.

Sempat memenangi dua ronde awal, Khabib kalah pada ronde ketiga dari McGregor. Itu adalah pertama kalinya sepanjang berkarier di UFC, Khabib Nurmagomedov mengalami kekalahan dalam satu ronde. Beruntung, ia berhasil memaksa Conor McGregor menyerah pada ronde keempat.

Nah, insiden setelah pertarungan kemudian membuat Khabib Nurmagomedov dikenal seantero dunia. Aksinya menyerang tim Conor McGregor sebetulnya tidak terpuji. Namun, alasan di balik serangan itu yang dinilai positif.

Sebelum pertarungan, Conor McGregor kerap menghina latar belakang Khabib Nurmagomedov. Saling ejek sebelum pertarungan resmi sebetulnya adalah hal yang wajar. Namun, menurut Khabib, ejekan McGregor sudah kelewat batas.

Betapa tidak, Conor McGregor menyeret keluarga dan agamanya, dua hal yang dipandang sakral oleh Khabib. Emosinya memuncak setelah tim Conor McGregor tak henti melakukan provokasi pada akhir duel UFC 229 di Las Vegas, Nevada.

Tindakan Khabib Nurmagomedov membela agama dan keluarga itu ditanggapi positif oleh dunia. Dukungan pun mengalir sekali pun apa yang dilakukan Khabib salah. UFC dan Komite Atletik Nevada (NSAC) menjatuhkan hukuman larangan bertanding selama setahun.

Hukuman itu akhirnya direvisi menjadi sembilan bulan saja. Pun begitu, Khabib Nurmagomedov baru resmi masuk ring oktagon lagi pada 7 September 2019 melawan Dustin Poirier. Selain hukuman larangan bertanding, sabuk gelar juaranya pun dicabut sementara oleh UFC.

Jadilah, Dustin Poirier sebagai pemegang sabuk juara interim. Khabib akhirnya mampu mengalahkan Dustin lewat jurus andalan ¬cekikan pada UFC 242. Sabuk juara kembali ke pelukan petarung asal Rusia tersebut. Takdir akhirnya membawa Khabib Nurmagomedov kepada Tony Ferguson.

Duel yang sedianya terjadi pada 2018, baru bisa terwujud pada April 2018. Sayangnya, duel itu batal terwujud akibat pandemi Covid-19. Tony Ferguson akhirnya melawan Justin Gaethje pada UFC 249, Mei 2020, dan kalah.

Kemenangan itu membawa Justin Gaethje sebagai penantang sah sabuk gelar juara yang disandang Khabib Nurmagomedov. Keduanya lantas dipasangkan untuk bertarung pada UFC 254, 24 Oktober 2020, di Uni Emirat Arab.

Laga Terakhir Khabib Nurmagomedov


Lagi, Khabib Nurmagomedov berhasil menaklukkan lawannya. Kemenangan pada UFC 254 itu mengantarnya pada sebuah rekor mengagumkan, yakni 29 pertarungan tanpa kalah. Belum ada yang mampu mencatatkan rekor serupa di UFC.

Perjuangan Khabib Nurmagomedov menuju rekor tersebut tidak mudah. Ia kehilangan ayahnya, Abdulmanap Nurmagomedov, yang meninggal dunia pada 3 Juli 2020 akibat komplikasi penyakit serta paparan Covid-19.

Beberapa pekan sebelum duel, Khabib Nurmagomedov mengalami cedera. Namun, tekadnya sudah bulat. Ia ingin bertarung dan mempersembahkan kemenangan itu untuk sang ayah. Ambisi itu terwujud pada 25 Oktober 2020 dini hari WIB.

Ketika dinyatakan menang, Khabib Nurmagomedov terlihat begitu emosional. Ia bersujud di ring sembari menangis. Alasan mengapa dirinya begitu emosional akhirnya terungkap. Ternyata, itu menjadi awal dari perpisahannya dengan MMA dan UFC.

Khabib Nurmagomedov memutuskan pensiun dari ajang bela diri yang telah membesarkan namanya. Keputusan itu diambil setelah berdiskusi panjang dengan Patimat. Sang ibu keberatan jika putranya itu bertarung tanpa pendampingan dan bimbingan Abdulmanap.

Demi memenuhi permintaan sang ibu, Khabib Nurmagomedov akhirnya resmi gantung sarung tangan. Ia pensiun dengan menorehkan sejumlah pencapaian gemilang. Selain sabuk gelar juara UFC, ia pensiun dengan rekor mengagumkan 29-0.

Selepas pensiun, masih ada saja pihak yang yakin Khabib Nurmagomedov akan kembali masuk ring. Ia diyakini masih ingin memenuhi permintaan terakhir Abdulmanap, yakni rekor 30-0. Namun, beberapa kali pula Khabib menepis kemungkinan itu.

Yang pasti, penggemar UFC kehilangan salah satu atlet terbaik yang pernah mewarnai ajang tersebut. Khabib kembali masuk ring atau tidak, hanya dia yang tahu. Si Elang –julukan Khabib- kini terbang bebas menikmati hidup di luar panggung pertarungan.
(sha)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0845 seconds (0.1#10.140)