Presiden FIA Pesimistis Formula One 2021 Sesuai Jadwal
loading...
A
A
A
LONDON - Presiden Federasi Otomotif Internasional (FIA) Jean Todt pesimistis Formula One (F1) 2021 bisa berjalan sesuai jadwal. Sinyal awalnya Grand Prix (GP) Australia terancam batal digelar pada 21 Maret mendatang akibat peningkatan kasus Covid-19 .
Todt sangat yakin efek dari pandemi Covid-19 akan kembali menjadi biang masalah tahun ini. Dia juga percaya bahwa balapan bisa saja berlangsung seperti pada tahun lalu, di mana hanya diselenggarakan di daratan Eropa, dan Timur Tengah. Apalagi, mantan bos tim F1 Ferrari itu melihat Covid-19 masih merajalela di berbagai negara di dunia.
Baca juga : Maverick Vinales Frustasi Tak Mampu Bersaing di MotoGP
“Sayangnya, ini belum berakhir. Musimnya sudah berakhir dan kita bisa memulai kembali dengan selembar kertas kosong. Tapi penguncian (lockdown) masih diberlakukan. Pembatasannya, virusnya ada di mana-mana,” kata Todt dilansir motorsport-total.
Meski begitu, Todt mengakui situasi sekarang sebenarnya ada sedikit kemajuan. Salah satunya sudah ada vaksin yang awalnya didistribusikan secara berurutan ke berbagai kelompok risiko sebelum dapat diakses semua orang. "Itu akan bagus untuk populasi, bagus untuk planet ini," ujar Todt.
Baca juga : Tanpa Kekuatan Penuh, Tim Indonesia Jadi Favorit Juara di Thailand Open
Todt tetap mengharapkan ada beberapa penyesuaian pada kalender balap. Tapi disaat yang sama, dia juga memprediksi kemungkinan ada banyak perubahan agenda dalam beberapa hari ke depan, tidak hanya di Formula 1, tapi juga di kalender olahraga lainnya.
Virus corona memang berdampak serius pada agenda olahraga di awal tahun 2020. Setelah banyak pembatalan dan penundaan, musim yang diringkas menjadi paruh kedua tahun ini dengan 17 balapan di Eropa dan Timur Tengah. Kini F1 membuat jadwal dengan memecahkan rekor dengan 23 balapan yang akan berlangsung pada tahun ini.
Lihat Juga: Rivalitas Sengit di Trek Balap Amerika! Akses Link Streaming Formula 1 Amerika Serikat di Vision+
Todt sangat yakin efek dari pandemi Covid-19 akan kembali menjadi biang masalah tahun ini. Dia juga percaya bahwa balapan bisa saja berlangsung seperti pada tahun lalu, di mana hanya diselenggarakan di daratan Eropa, dan Timur Tengah. Apalagi, mantan bos tim F1 Ferrari itu melihat Covid-19 masih merajalela di berbagai negara di dunia.
Baca juga : Maverick Vinales Frustasi Tak Mampu Bersaing di MotoGP
“Sayangnya, ini belum berakhir. Musimnya sudah berakhir dan kita bisa memulai kembali dengan selembar kertas kosong. Tapi penguncian (lockdown) masih diberlakukan. Pembatasannya, virusnya ada di mana-mana,” kata Todt dilansir motorsport-total.
Meski begitu, Todt mengakui situasi sekarang sebenarnya ada sedikit kemajuan. Salah satunya sudah ada vaksin yang awalnya didistribusikan secara berurutan ke berbagai kelompok risiko sebelum dapat diakses semua orang. "Itu akan bagus untuk populasi, bagus untuk planet ini," ujar Todt.
Baca juga : Tanpa Kekuatan Penuh, Tim Indonesia Jadi Favorit Juara di Thailand Open
Todt tetap mengharapkan ada beberapa penyesuaian pada kalender balap. Tapi disaat yang sama, dia juga memprediksi kemungkinan ada banyak perubahan agenda dalam beberapa hari ke depan, tidak hanya di Formula 1, tapi juga di kalender olahraga lainnya.
Virus corona memang berdampak serius pada agenda olahraga di awal tahun 2020. Setelah banyak pembatalan dan penundaan, musim yang diringkas menjadi paruh kedua tahun ini dengan 17 balapan di Eropa dan Timur Tengah. Kini F1 membuat jadwal dengan memecahkan rekor dengan 23 balapan yang akan berlangsung pada tahun ini.
Lihat Juga: Rivalitas Sengit di Trek Balap Amerika! Akses Link Streaming Formula 1 Amerika Serikat di Vision+
(abr)