Valentino Rossi Bukan Lagi Ancaman, Tak Lagi Bertaji di MotoGP
loading...
A
A
A
FAENZA - Bos Aprilia Gresini, Fausto Gresini menilai Valentino Rossi sudah tidak lagi menjadi ancaman di MotoGP . Menurutnya, The Doctor telah kehilangan taji dan bukan tandingan bagi para pembalap lain yang jauh lebih muda.
( Pablo Nieto Masuk Pusaran Pengganti Brivio, Bagaimana dengan Nasib Sky VR46 Rossi? )
Gresini berkaca pada hasil buruk yang ditorehankan pembalap asal Italia itu di MotoGP 2020. Rossi terpuruk dalam beberapa musim terakhir ini. Mantan andalan Monster Energy Yamaha itu bahak sudah lama tidak meebut podium pertama.
Veteran berusia 41 tahun itu terakhir kali meraih kemenangan di MotoGP saat GP Belanda 2017. Sejak saat itu, prestasi terbaik Rossi adalah finis di tiga besar. Performa buruknya terus berlanjut di MotoGP 2020.
Rossi hanya meraih satu podium dalam 14 balapan musim lalu, yakni saat finis ketiga pada sewri kedua di GP Andalusia. Setelah itu, dia meraih hasil lumayan bagus dalam empat balapan selanjutnya meski terus terlempat dari tiga besar.
Namun, performanya menurun dimana tidak mendapatkan poin pada enam balapan berikutnya. Rossi empat kali gagal finis dan melewatkan dua balapan karena positif Covid-19. Usai pulih, dia cuma bisa menempati posisi ke-12 dalam dua balapan terakhir musim ini.
Rossi mencatat hasil terburuk selama berkarier di level profesional. Dia finis ke-16 di klasemen akhir karena hanya meraih 66 poin. Itu pertama kalinya dia mendapat di bawah 100 poin. Rekor terburuk sebelumnya, yaitu finis kesembilan saat debut di kelas 125cc pada musim 1996.
Fakta itu membuat Gresini menilai era Rossi di MotoGP telah berakhir. Dia sejatinya mau melihat Rossi memenangkan balapan lagi. Akan tetapi, dia berpikir itu sulit terjadi karena kemunculan para pembalap muda berbakat dalam beberapa musim terakhir ini.
"Vale –sapaan akrab Rossi, seperti yang kita tahu, dia adalah pembalap hebat. Dia masih bisa membuktikan itu pada umurnya yang sekarang. Terkadang saya berpikir akan sangat bagus jika Rossi memenangi balapan. Akan tetapi, rasanya sedih jika melihat dia finis ke-15 atau 13," ujarnya.
Ucapan Gresini benar adanya. Walau Marc Marquez absen sepanjang musim 2020 karena cedera, dia tidak bisa berbuat banyak. Justru Joan Mir yang notabene pernah jadi “muridnya” yang keluar sebagi juara dunia.
Jadi tidak mengherankan jika Rossi diprediksi akan tetap sulit bersaing di MotoGP 2021. Terlebih, dia tidak lagi membela tim pabrikan karena sudah dimutasi ke tim satelit, yakni Petronas Yamaha. Dengan kata lain, dia hanya akan jadi figuran saja.
"Saya masih memandang dia sebagai salah satu yang terhebat. Dia masih kuat. Tapi, saat ini ada banyak pembalap yang berumur 20-an tahun. Dia akan berumur 42 tahun pada musim depan. Semua ada masanya. Ini buruk untuk dikatakan, tetapi ini kenyataan," tutup Gresini, dilansir GP One.
( Davide Brivio Pergi sebagai Juara Dunia )
Rossi akan memulai lembaran baru bersama Petronas Yamaha SRT pada musim depan. Namun, kontraknya bersama tim asal Malaysia itu hanya setahun. Jadi, ada kemungkinan dia pensiun pada akhir musim depan, tergantung hasil yang diraih.
( Pablo Nieto Masuk Pusaran Pengganti Brivio, Bagaimana dengan Nasib Sky VR46 Rossi? )
Gresini berkaca pada hasil buruk yang ditorehankan pembalap asal Italia itu di MotoGP 2020. Rossi terpuruk dalam beberapa musim terakhir ini. Mantan andalan Monster Energy Yamaha itu bahak sudah lama tidak meebut podium pertama.
Veteran berusia 41 tahun itu terakhir kali meraih kemenangan di MotoGP saat GP Belanda 2017. Sejak saat itu, prestasi terbaik Rossi adalah finis di tiga besar. Performa buruknya terus berlanjut di MotoGP 2020.
Rossi hanya meraih satu podium dalam 14 balapan musim lalu, yakni saat finis ketiga pada sewri kedua di GP Andalusia. Setelah itu, dia meraih hasil lumayan bagus dalam empat balapan selanjutnya meski terus terlempat dari tiga besar.
Namun, performanya menurun dimana tidak mendapatkan poin pada enam balapan berikutnya. Rossi empat kali gagal finis dan melewatkan dua balapan karena positif Covid-19. Usai pulih, dia cuma bisa menempati posisi ke-12 dalam dua balapan terakhir musim ini.
Rossi mencatat hasil terburuk selama berkarier di level profesional. Dia finis ke-16 di klasemen akhir karena hanya meraih 66 poin. Itu pertama kalinya dia mendapat di bawah 100 poin. Rekor terburuk sebelumnya, yaitu finis kesembilan saat debut di kelas 125cc pada musim 1996.
Fakta itu membuat Gresini menilai era Rossi di MotoGP telah berakhir. Dia sejatinya mau melihat Rossi memenangkan balapan lagi. Akan tetapi, dia berpikir itu sulit terjadi karena kemunculan para pembalap muda berbakat dalam beberapa musim terakhir ini.
"Vale –sapaan akrab Rossi, seperti yang kita tahu, dia adalah pembalap hebat. Dia masih bisa membuktikan itu pada umurnya yang sekarang. Terkadang saya berpikir akan sangat bagus jika Rossi memenangi balapan. Akan tetapi, rasanya sedih jika melihat dia finis ke-15 atau 13," ujarnya.
Ucapan Gresini benar adanya. Walau Marc Marquez absen sepanjang musim 2020 karena cedera, dia tidak bisa berbuat banyak. Justru Joan Mir yang notabene pernah jadi “muridnya” yang keluar sebagi juara dunia.
Jadi tidak mengherankan jika Rossi diprediksi akan tetap sulit bersaing di MotoGP 2021. Terlebih, dia tidak lagi membela tim pabrikan karena sudah dimutasi ke tim satelit, yakni Petronas Yamaha. Dengan kata lain, dia hanya akan jadi figuran saja.
"Saya masih memandang dia sebagai salah satu yang terhebat. Dia masih kuat. Tapi, saat ini ada banyak pembalap yang berumur 20-an tahun. Dia akan berumur 42 tahun pada musim depan. Semua ada masanya. Ini buruk untuk dikatakan, tetapi ini kenyataan," tutup Gresini, dilansir GP One.
( Davide Brivio Pergi sebagai Juara Dunia )
Rossi akan memulai lembaran baru bersama Petronas Yamaha SRT pada musim depan. Namun, kontraknya bersama tim asal Malaysia itu hanya setahun. Jadi, ada kemungkinan dia pensiun pada akhir musim depan, tergantung hasil yang diraih.
(mirz)