Konsistensi Kunci Keberhasilan Joan Mir Juara Dunia MotoGP
loading...
A
A
A
BOLOGNA - Direktur olahraga Ducati Paolo Ciabatti tak setuju dengan penilaian bahwa tim KTM dan Suzuki lebih rendah ketimbang Ducati, Honda, dan Yamaha. Masalah keterlibatan di kejuaraan dunia MotoGP itulah yang kerap dijadikan sebagai tolok ukur.
Padahal, lanjut Ciabatti, baik KTM dan Suzuki mampu memanfaatkan waktu untuk berbenah untuk mendapatkan hasil yang mengesankan. Itu bisa dilihat dari keberhasilan Joan Mir berada di panggung juara dunia MotoGP musim lalu. (Baca juga: Davide Brivio, Pengubah Wajah Tim Suzuki )
"Tidak benar KTM dan Suzuki lebih kecil dari Ducati. Mereka hanya menghabiskan lebih sedikit waktu di MotoGP. Karena itu, kedua struktur telah meningkatkan hasil dibandingkan dengan yang dilakukan sebelumnya. Sekarang tampak bahwa kekuatan yang berperan semuanya serupa. Namun penting juga untuk digarisbawahi bahwa Desmosedici GP telah memenangkan sembilan podium, sedangkan Suzuki, juara dunia pembalap dan tim, memiliki 11," kata Ciabatti dikutipd dari Corsedimoto, Senin (11/1/2021).
"Kami berjuang di beberapa trek dan karena alasan ini kami tidak cukup cepat untuk tetap berada di depan dalam beberapa balapan. Namun, itu musim yang terlalu tidak biasa untuk menarik kesimpulan besar."
Ciabatti menjelaskan kunci keberhasilan Mir merebut juara dunia MotoGP datang dari konsistensi penampilannya. (Baca juga: Duo Rookie Italia Percaya Diri Bersaing di MotoGP 2021 )
"Kuncinya tahun ini adalah adaptasi ban. Tetapi ketika seseorang menjadi juara, kuncinya ada pada konsistensi yang ditunjukkan di semua trek. Kemenangan dalam balapan ini adalah hasil penjumlahan dari pembalap dan motor: paket diperhitungkan dan dalam hal ini mereka adalah yang terbaik," pungkas Ciabatti.
Padahal, lanjut Ciabatti, baik KTM dan Suzuki mampu memanfaatkan waktu untuk berbenah untuk mendapatkan hasil yang mengesankan. Itu bisa dilihat dari keberhasilan Joan Mir berada di panggung juara dunia MotoGP musim lalu. (Baca juga: Davide Brivio, Pengubah Wajah Tim Suzuki )
"Tidak benar KTM dan Suzuki lebih kecil dari Ducati. Mereka hanya menghabiskan lebih sedikit waktu di MotoGP. Karena itu, kedua struktur telah meningkatkan hasil dibandingkan dengan yang dilakukan sebelumnya. Sekarang tampak bahwa kekuatan yang berperan semuanya serupa. Namun penting juga untuk digarisbawahi bahwa Desmosedici GP telah memenangkan sembilan podium, sedangkan Suzuki, juara dunia pembalap dan tim, memiliki 11," kata Ciabatti dikutipd dari Corsedimoto, Senin (11/1/2021).
"Kami berjuang di beberapa trek dan karena alasan ini kami tidak cukup cepat untuk tetap berada di depan dalam beberapa balapan. Namun, itu musim yang terlalu tidak biasa untuk menarik kesimpulan besar."
Ciabatti menjelaskan kunci keberhasilan Mir merebut juara dunia MotoGP datang dari konsistensi penampilannya. (Baca juga: Duo Rookie Italia Percaya Diri Bersaing di MotoGP 2021 )
"Kuncinya tahun ini adalah adaptasi ban. Tetapi ketika seseorang menjadi juara, kuncinya ada pada konsistensi yang ditunjukkan di semua trek. Kemenangan dalam balapan ini adalah hasil penjumlahan dari pembalap dan motor: paket diperhitungkan dan dalam hal ini mereka adalah yang terbaik," pungkas Ciabatti.
(mirz)