Infeksi Covid-19 Jelang Australia Terbuka 2021 Mengkhawatirkan
loading...
A
A
A
MELBOURNE - Penularan Covid-19 jelang Australia Terbuka 2021 semakin mengkhawatirkan. Terbaru, Tennis Australia (TA) kembali mengonfirmasi dua tambahan kasus baru sehingga total jumlah infeksi sudah mencapai 10 orang hingga Rabu (20/1/2021).
Lonjakan jumlah kasus ini menjadi pukulan terbaru bagi persiapan turnamen Grand Slam pembuka musim tersebut. Sebelumnya, serangkaian infeksi yang terdeteksi pada penerbangan carter yang mengangkut petenis dan ofisial sudah memaksa otoritas untuk melakukan karantina ketat pada 72 pemain di kamar hotel mereka selama dua minggu.
Baca juga : Rian/Fajar Disingkirkan Duet Inggris Non-Unggulan di Thailand Open 2021
Menteri Kepolisian Negara Bagian Victoria Lisa Neville mengungkapkan, dalam 24 jam terakhir, dua pemain dan dua ofisial turnamen terkonfirmasi terpapar virus corona.
"Satu pemain diisolasi total karena masuk pada salah satu penerbangan di mana kami mendapat hasil positif," katanya dilansir straittimes, Rabu (20/1/2021).
Baca juga : Conor McGregor Hina Khabib Nurmagomedov Pengecut Kabur dari Kandang!
Sejauh ini, lebih dari 1.000 pemain dan staf tiba di Australia dengan 17 penerbangan carter. Mayoritas dinyatakan bebas corona kendati ditemukan kasus infeksi di dalam pesawat. Beberapa kasus positif yang diumumkan sebelumnya telah diklasifikasikan ulang sebagai tidak menular sehingga kluster turnamen sejauh ini hanya 10 orang.
Namun, situasi ini membuat TA memberlakukan protokol ketat dengan melarang pemain yang tidak dianggap kontak dekat dengan kasus positif untuk keluar berlatih hingga lima jam sehari dalam gelembung biosekuriti.
Baca juga : PeringatanBagi Georgina, Statistik Buktikan Ronaldo Lebih Berprestasi Saat Menjomblo
Kondisi tersebut memicu keluhan dari sejumlah petenis, termasuk petenis nomor 13 dunia Roberto Bautista Agut yang mengatakan kepada sebuah stasiun TV bahwa karantina seperti penjara "dengan wifi".
Namun, media Australia menggambarkan keluhan itu sebagai sikpa manja dan egois mengingat penduduk Melbourne sudah menjalani lockdown selama empat bulan tepatnya sejak Oktober. Situasi ini mulai memicu kemarahan publik, lantaran pemain meminta perlakuan khusus.
Lonjakan jumlah kasus ini menjadi pukulan terbaru bagi persiapan turnamen Grand Slam pembuka musim tersebut. Sebelumnya, serangkaian infeksi yang terdeteksi pada penerbangan carter yang mengangkut petenis dan ofisial sudah memaksa otoritas untuk melakukan karantina ketat pada 72 pemain di kamar hotel mereka selama dua minggu.
Baca juga : Rian/Fajar Disingkirkan Duet Inggris Non-Unggulan di Thailand Open 2021
Menteri Kepolisian Negara Bagian Victoria Lisa Neville mengungkapkan, dalam 24 jam terakhir, dua pemain dan dua ofisial turnamen terkonfirmasi terpapar virus corona.
"Satu pemain diisolasi total karena masuk pada salah satu penerbangan di mana kami mendapat hasil positif," katanya dilansir straittimes, Rabu (20/1/2021).
Baca juga : Conor McGregor Hina Khabib Nurmagomedov Pengecut Kabur dari Kandang!
Sejauh ini, lebih dari 1.000 pemain dan staf tiba di Australia dengan 17 penerbangan carter. Mayoritas dinyatakan bebas corona kendati ditemukan kasus infeksi di dalam pesawat. Beberapa kasus positif yang diumumkan sebelumnya telah diklasifikasikan ulang sebagai tidak menular sehingga kluster turnamen sejauh ini hanya 10 orang.
Namun, situasi ini membuat TA memberlakukan protokol ketat dengan melarang pemain yang tidak dianggap kontak dekat dengan kasus positif untuk keluar berlatih hingga lima jam sehari dalam gelembung biosekuriti.
Baca juga : PeringatanBagi Georgina, Statistik Buktikan Ronaldo Lebih Berprestasi Saat Menjomblo
Kondisi tersebut memicu keluhan dari sejumlah petenis, termasuk petenis nomor 13 dunia Roberto Bautista Agut yang mengatakan kepada sebuah stasiun TV bahwa karantina seperti penjara "dengan wifi".
Namun, media Australia menggambarkan keluhan itu sebagai sikpa manja dan egois mengingat penduduk Melbourne sudah menjalani lockdown selama empat bulan tepatnya sejak Oktober. Situasi ini mulai memicu kemarahan publik, lantaran pemain meminta perlakuan khusus.
(abr)