Tantangan Thomas Tuchel untuk Kai Havertz

Minggu, 31 Januari 2021 - 13:20 WIB
loading...
Tantangan Thomas Tuchel...
Pelatih Chelsea Thomas Tuchel bersama Kai Havertz. foto : ist
A A A
LONDON - Thomas Tuchel menantang Kai Havertz unjuk kemampuan terbaik selama dirinya dipercaya sebagai pelatih Chelsea . Pria asal Jerman itu sangat yakin pemainnya itu memiliki potensi yang tidak biasa dan bisa menjadi pengubah permainan The Blues.

Tim asal London itu mendatangkan Havertz dengan dana besar dari Bayer Leverkusen pada musim panas lalu. Pemain berusia 21 tahun ini bergabung dengan mahar 75 juta euro atau sekitar Rp1,2 triliun. Chelsea rela mengeluarkan biaya tersebut karena Haverts dinilai sebagai salah satu talenta muda paling cemerlang di Jerman, bersama dengan rekan senegaranya Timo Werner yang juga didatangkan ke Stamford Bridge.

Baca juga : Diimbangi Arsenal, Solskjaer Bawa-bawa Kekalahan Man United dari Sheffield

Sayangnya, Havertz dan Timo Werner tidak mampu menunjukan kehebatannya saat ditangani Frank Lampard. Bahkan, permainan minornya itu menjadi salah satu alasan utama mengapa sang pelatih asal Inggris itu dipecat sebagai manajer awal pekan ini.

Meski begitu, Tuchel sangat memuji Havertz karena membuat lompatan besar dari Bundesliga ke Liga Premier di usia yang begitu muda. Namun, dia menuntut sang pemain agar bisa menunjukan permainan terbaiknya dan tampil konsisten.

Baca juga : Preview Barcelona vs Athletic Bilbao Balaskan Sakit Hati

“Potensinya (Havertz) tidak ada habisnya, hampir tidak ada habisnya. Ini adalah tantangan baginya, dan saya pikir dia membuat pilihan yang sangat berani, Anda harus mengerti,” kata Tuchel dilansir football.london.

Menurut Tuchel, Leverkusen dan Chelsea memiliki pandangan yang sangat berbeda jauh. Leverkusen merupakan tim yang tidak mempermasalahkan berada di posisi kedua atau ketiga, atau bisa mencapai empat besar dan mengulanginya pada level yang sangat tinggi di musim berikutnya.

Baca juga : Arteta Puas Arsenal Cuma Main Imbang Lawan Manchester United

Sedangkan Chelsea memiliki pandangan yang berbeda setiap musimnya. Mereka selalu membicarakan gelar yang dinilai sangat penting menjalani kompetisi. Karena itu, Tuchel mengatakan bahwa Harvertz harus bisa mengeluarkan semua potensinya pada budaya yang berbeda tersebut.

“Ketika pergi ke klub di mana mereka berbicara tentang trofi dan memenangkan gelar, mereka menuntut gelar, dan lebih banyak gelar. Jadi itu artinya Havertz sudah singgah bukan hanya ke negara, klub, dan rekan satu tim yang berbeda. Bahkan, dia harus mengubah budaya dan lingkungan klubnya secara dramatis. Dan saya menyukainya karena dia sangat jauh dari zona nyamannya,” lanjut Tuchel.

Baca juga : Preview West Ham United vs Liverpool Benahi Pertahanan

Sampai saat ini, Havertz sudah bermain 25 pertandingan dan hanya menghasilkan lima gol di semua kompetisi. Mirisnya, gol terakhir yang dicetaknya sudah terjadi cukup lama ketika timnya ditahan imbang Southampton 1-1 pada laga Liga Primer, Oktober 2020 lalu.
(abr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1635 seconds (0.1#10.140)