Tanpa Dihadiri Penonton, Revierderby Seperti Pertandingan Hantu
loading...
A
A
A
DORTMUND - Revierderby yang terkenal memiliki atmosfer luar biasa dengan riuhan sorak sorai penonton berubah menjadi derby hantu. Hal tersebut terlihat pada pertandingan Borussia Dortmund versus Schalke 04, Sabtu (16/5).
Menjadi penanda digulirkan kembali Bundesliga setelah beberapa bulan terhenti karena pandemi Covid-19, pertandingan yang berlangsung di Signal Iduna Park memang sedikit berbeda. Jika biasanya diisi penuh penonton yang menyanyikan yel-yel, berteriak sepanjang pertandingan, stadion berkapasitas 81,365 ribu itu kosong melompong.
Tidak ada penggemar bahkan di luar stadion. Hanya sekitar 300 orang terdiri atas skuad dan staf dari kedua tim, media, serta petugas kesehatan yang berada di stadion. Bisa dipahami lantaran semua itu dilakukan sebagai bagian protokol kesehatan guna menjaga kesehatan dan keamanan tim yang bertanding.
Kendati demikian, ketidakhadiran penonton justru melecut semangat kedua tim memberikan yang terbaik. Buktinya, pertandingan tetap berjalan baik dengan intensitas tinggi. Terutama sang tuan rumah, Dortmund. Die Borussen menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu kandidat peraih Bundesliga musim ini.
Mereka sukses memenangkan pertandingan berkat gol-gol dari Erling Braut Haaland pada menit ke-29, Raphael Guerreiro (45, 63), serta Thorgan Hazard (48). Ketika memasukkan gol, suara terdengar keras tapi itu karena pemain, bangku, dan staf pelatih yang merayakan. Rasanya seperti menonton pertandingan persahabatan.
Menyesuaikan dengan protokol keamanan, selebrasi gol juga dimodifikasi. Bila biasanya berpelukan, para pemain Dortmund melakukan salam siku. Suara mereka saling memberikan nasihat satu sama lain bisa terdengar karena stadion kosong. Kemeriahan justru bisa didengar komentator televisi dan radio yang menyiarkan pertandingan.
Situasi sepi juga terpantau di pusat kota Dortmund. Ada sebuah kelab malam di kota bernama Mit Schmackes - dalam bahasa Inggris, ‘dengan penuh semangat’ yang dimiliki mantan pemain Dortmund Kevin Grosskreutz. Biasanya sangat penuh pada hari pertandingan, tapi hari Sabtu, hanya ada 30 orang di dalam, semua duduk berjarak. (Baca: Haaland Mengaku Tidak Terkjut Bisa Cetak Gol Bagi Dormund)
Karenanya, atmosfer Revierderby kali ini dirasakan begitu berbeda oleh Pelatih Dortmund Lucien Favre. Dia mengatakan, bertanding secara tertutup tanpa kehadiran dan sorak-sorai pendukung membuat suasana sedikit aneh.
“Anda menembak ke gawang, melakukan umpan silang, mencetak gol, dan tidak ada yang terjadi. Ini sangat aneh. Kami sangat merindukan penggemar kami. Itu adalah permainan yang sama sekali berbeda dari biasanya. Sulit untuk menilai seberapa bagus permainan itu. Saya merasa bahwa itu tidak berkomitmen seperti yang direncanakan. Para pemain sangat fokus pada tugas mereka,” ungkap Favre dilansir dailymail.
Menjadi penanda digulirkan kembali Bundesliga setelah beberapa bulan terhenti karena pandemi Covid-19, pertandingan yang berlangsung di Signal Iduna Park memang sedikit berbeda. Jika biasanya diisi penuh penonton yang menyanyikan yel-yel, berteriak sepanjang pertandingan, stadion berkapasitas 81,365 ribu itu kosong melompong.
Tidak ada penggemar bahkan di luar stadion. Hanya sekitar 300 orang terdiri atas skuad dan staf dari kedua tim, media, serta petugas kesehatan yang berada di stadion. Bisa dipahami lantaran semua itu dilakukan sebagai bagian protokol kesehatan guna menjaga kesehatan dan keamanan tim yang bertanding.
Kendati demikian, ketidakhadiran penonton justru melecut semangat kedua tim memberikan yang terbaik. Buktinya, pertandingan tetap berjalan baik dengan intensitas tinggi. Terutama sang tuan rumah, Dortmund. Die Borussen menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu kandidat peraih Bundesliga musim ini.
Mereka sukses memenangkan pertandingan berkat gol-gol dari Erling Braut Haaland pada menit ke-29, Raphael Guerreiro (45, 63), serta Thorgan Hazard (48). Ketika memasukkan gol, suara terdengar keras tapi itu karena pemain, bangku, dan staf pelatih yang merayakan. Rasanya seperti menonton pertandingan persahabatan.
Menyesuaikan dengan protokol keamanan, selebrasi gol juga dimodifikasi. Bila biasanya berpelukan, para pemain Dortmund melakukan salam siku. Suara mereka saling memberikan nasihat satu sama lain bisa terdengar karena stadion kosong. Kemeriahan justru bisa didengar komentator televisi dan radio yang menyiarkan pertandingan.
Situasi sepi juga terpantau di pusat kota Dortmund. Ada sebuah kelab malam di kota bernama Mit Schmackes - dalam bahasa Inggris, ‘dengan penuh semangat’ yang dimiliki mantan pemain Dortmund Kevin Grosskreutz. Biasanya sangat penuh pada hari pertandingan, tapi hari Sabtu, hanya ada 30 orang di dalam, semua duduk berjarak. (Baca: Haaland Mengaku Tidak Terkjut Bisa Cetak Gol Bagi Dormund)
Karenanya, atmosfer Revierderby kali ini dirasakan begitu berbeda oleh Pelatih Dortmund Lucien Favre. Dia mengatakan, bertanding secara tertutup tanpa kehadiran dan sorak-sorai pendukung membuat suasana sedikit aneh.
“Anda menembak ke gawang, melakukan umpan silang, mencetak gol, dan tidak ada yang terjadi. Ini sangat aneh. Kami sangat merindukan penggemar kami. Itu adalah permainan yang sama sekali berbeda dari biasanya. Sulit untuk menilai seberapa bagus permainan itu. Saya merasa bahwa itu tidak berkomitmen seperti yang direncanakan. Para pemain sangat fokus pada tugas mereka,” ungkap Favre dilansir dailymail.