Pemain Berlutut Sebelum Kickoff, Timnas Inggris Minta Suporter Jaga Mulut

Kamis, 03 Juni 2021 - 19:30 WIB
loading...
Pemain Berlutut Sebelum Kickoff, Timnas Inggris Minta Suporter Jaga Mulut
Pemain berlutut jelang Timnas Inggris vs Austria. Foto: The Gurdian
A A A
MIDDLESBROUGH - Skuat Timnas Inggris merasa gerah dengan aksi sekelompok suporter yang mengolok-olok pemain ketika berlutut sebelum kick-off melawan Austria. Suporter diminta menjaga mulut mereka.

Sekelompok suporter menyoraki pemain ketika berlutut menjelang kick-off melawan Austria di Allianz Riviera, Nice, Kamis (3/6/2021) dini hari WIB. Aksi tersebut diduga dilakukan oleh pihak-pihak yang menentang kampanye berlutut sebagai bagian dari penolakan terhadap rasisme .



Pemain dan pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, menyadari bahwa terdapat beberapa suporter yang tidak menyukai aksi berlutut para pemain. Kepada Sky Sports usai pertandingan, Southgate merasa gerah dengan ulah suporter.

“Kami memiliki situasi di mana beberapa orang tampaknya berpikir bahwa itu (kampanye berlutut sebelum kick-off, red) merupakan sikap poltik yang tidak mereka setujui,” kata Southgate.

Bintang Timnas Inggris yang menyandang ban kapten untuk Aston Villa, Jack Grealish , secara terang-terangan membenci aksi suporter. Menurut Grealish, disukai atau tidak, kampanye berlutut sebelum kick-off merupakan sikap terbaik untuk memperlihatkan perlawanan terhadap praktik rasisme.

“Saya mendengarnya (suporter menyoraki pemain, red) dan saya tidak menyukainya sama sekali. Tak ada pemain yang menyukainya,” kata Jack Grealish.

Para pemain Inggris baik di level timnas maupun klub mulai berlutut sejak kematian pria kulit hitam bernama George Floyd di Amerika Serikat tahun lalu. Kematian George Floyd akibat aksi brutal polisi membuat para atlet dan figur publik lain menggunakan nama besar mereka untuk kampanye anti rasisme.

Klub-klub di Inggris sendiri cukup keras memandang gerakan anti-rasisme. Manajemen klub-klub peserta Premier League pernah memboikot media sosial karena pemainnya menjadi sasaran komentar bernada rasisme di jejaring sosial.

Masalah rasisme sampai hari ini masih menjadi pekerjaan besar Liga Inggris dan Federasi Sepak bola Inggris (FA). Upaya untuk melindungi pemain dari aksi rasisme suporter baik di lapangan maupun di media sosial seakan menjadi pekerjaan yang tak kunjung selesai.
(mirz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1078 seconds (0.1#10.140)