Piala Eropa 2020: Momen Kocak Ketika Pelatih Timnas Belgia Kehilangan Suara
loading...
A
A
A
SAINT PETERSBURG - Ada kejadian unik saat acara konferensi pers pasca-pertandingan Finlandia kontra Belgia di Grup B Piala Eropa 2020 . Pelatih Belgia, Roberto Martinez, suaranya serak akibat terus berteriak di pinggir lapangan.
Roberto Martinez hampir tidak bisa diam ketika Belgia bentrok Finlandia di matchday ketiga Grup B yang digelar di Saint Petersburg Stadium, Selasa (22/6/2021) waktu Indonesia. Dari pinggir lapangan, pelatih 47 tahun itu terus memberi instruksi kepada para pemain.
Martinez berteriak semakin menjadi-jadi lantaran Belgia tak kunjung mencetak gol di babak pertama. Setelah turun minum, gol Romelu Lukaku pada menit ke-65 bahkan dianulir wasit setelah pemain Inter Milan itu dianggap terjebak offside.
Keadaan di bench pemain baru sedikit kondusif setelah Timnas Belgia memecah kebuntuan lewat gol bunuh diri Lukas Hradecky pada menit ke-74. Setelah itu, pada menit ke-81 Lukaku menggandakan keunggulan jadi 2-0. Roberto Martinez pun berhenti berteriak di pinggir lapangan.
Setelah pertandingan, pelatih kelahiran Balaguer, Spanyol itu menghadapi para jurnalis dalam keadaan suara sudah hampir habis. Sambil setengah berkelakar, Martinez meminta maaf kepada para wartawan karena dia jadi tidak leluasa menjawab pertanyaan.
“Saya bisa bahasa isyarat kok,” kata Roberto Martinez disusul ledakan tawa para wartawan.
Di sesi konferensi pers itu, Martinez menjelaskan bahwa timnya bermain konsisten dalam lima pertandingan terakhir— termasuk tiga laga di fase grup Piala Eropa 2020. Saat ini fokus Timnas Belgia adalah pemulihan tenaga para pemain sebelum melakoni babak 16 besar.
“Kami akan bermain di Sevilla dan kami harus beradaptasi dan membuat setiap pemain siap dan siap untuk membuat tim. lebih baik."
Kevin De Bruyne dan koleganya masih harus menunggu calon lawan di babak 16 besar Piala Eropa 2020. Timnas Belgia akan menghadapi salah satu dari tim yang lolos di jalur peringkat tiga terbaik; pertandingan tersebut digelar di Estadio de La Cartuja, Sevilla, Minggu (27/6/2021) mendatang.
Roberto Martinez hampir tidak bisa diam ketika Belgia bentrok Finlandia di matchday ketiga Grup B yang digelar di Saint Petersburg Stadium, Selasa (22/6/2021) waktu Indonesia. Dari pinggir lapangan, pelatih 47 tahun itu terus memberi instruksi kepada para pemain.
Martinez berteriak semakin menjadi-jadi lantaran Belgia tak kunjung mencetak gol di babak pertama. Setelah turun minum, gol Romelu Lukaku pada menit ke-65 bahkan dianulir wasit setelah pemain Inter Milan itu dianggap terjebak offside.
Keadaan di bench pemain baru sedikit kondusif setelah Timnas Belgia memecah kebuntuan lewat gol bunuh diri Lukas Hradecky pada menit ke-74. Setelah itu, pada menit ke-81 Lukaku menggandakan keunggulan jadi 2-0. Roberto Martinez pun berhenti berteriak di pinggir lapangan.
Setelah pertandingan, pelatih kelahiran Balaguer, Spanyol itu menghadapi para jurnalis dalam keadaan suara sudah hampir habis. Sambil setengah berkelakar, Martinez meminta maaf kepada para wartawan karena dia jadi tidak leluasa menjawab pertanyaan.
“Saya bisa bahasa isyarat kok,” kata Roberto Martinez disusul ledakan tawa para wartawan.
Di sesi konferensi pers itu, Martinez menjelaskan bahwa timnya bermain konsisten dalam lima pertandingan terakhir— termasuk tiga laga di fase grup Piala Eropa 2020. Saat ini fokus Timnas Belgia adalah pemulihan tenaga para pemain sebelum melakoni babak 16 besar.
“Kami akan bermain di Sevilla dan kami harus beradaptasi dan membuat setiap pemain siap dan siap untuk membuat tim. lebih baik."
Kevin De Bruyne dan koleganya masih harus menunggu calon lawan di babak 16 besar Piala Eropa 2020. Timnas Belgia akan menghadapi salah satu dari tim yang lolos di jalur peringkat tiga terbaik; pertandingan tersebut digelar di Estadio de La Cartuja, Sevilla, Minggu (27/6/2021) mendatang.
(mirz)