Imbas PPKM Level 4, Latihan Akademi Arema Terganggu
loading...
A
A
A
MALANG - Dampak penerapan PPKM darurat ternyata juga dialami anak-anak dari tim sejumlah akademi Arema . Bagaimana tidak, beberapa lapangan yang biasanya digunakan berlatih sehari-hari, terpaksa ditutup pasca penerapan PPKM darurat sejak 3 Juli 2021 lalu.
Direktur Teknik Akademi Arema, Agus Yuwono, mengakui akademi Arema yang menjadi kawah candradimuka bibit-bibit muda pesepak bola di Malang dan sekitarnya harus berlatih dari rumah masing-masing imbas penutupan sejumlah lapangan. Biasanya mereka berlatih berpindah-pindah lapangan di Kota Malang, namun karena sulitnya mencari lapangan imbas penerapan PPKM darurat.
Bila ada lapangan pun, tambah Agus, biasanya telah dipakai pihak lain. Hal ini memaksa mereka melakukan sesi latihan virtual dari rumah masing-masing sang pemain. "Kita memang banyak lapangan yang ditutup, sehingga kita berusaha nyari lapangan yang masih dipakai," ucap Agus Yuwono saat dikonfirmasi oleh MNC Portal Indonesia, pada Senin (26/7/2021).
BACA JUGA: Skandal Wayne Rooney di Kamar Hotel dengan 3 Gadis Semi Telanjang
"Rutinnya berlatih di kota (Malang), atau agak di luar. Soalnya satu tuntutan lapangan sekarang banyak yang makai. Kita berusaha menyesuaikan jamnya, sekarang banyak yang memang ditutup imbas PPKM," imbuhnya.
Agus menyayangkan sulitnya mendapat lapangan untuk berlatih bagi anak asuhnya, sebab di usia-usia anak dan remaja disebutnya pesepakbola perlu melakukan sesi latihan dan pertandingan, untuk menguji kemampuan mereka. Namun ia dan tim kepelatihan terpaksa harus menyusun program latihan dari rumah sejak awal PPKM darurat diberlakukan guna mengurangi kasus COVID-19.
"Mereka harus berlatih di lapangan, lapangan yang sesuai standarnya. Minimal mempraktikkan hasil dari latihan pada saat itu untuk sesi game juga penting, kalau nggak ada lapangan, atau mungkin harus keluar lapangan normal ya cukup terkendala," jelasnya.
BACA JUGA: Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020: Praveen/Melati Lolos ke Perempat Final
Di sisi lain pengelola Stadion Gajayana dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) mengakui banyak agenda latihan dan penggunaan lapangan di area Stadion Gajayana yang terpaksa dibatalkan, imbas PPKM darurat. Alhasil selama hampir 24 hari pemberlakuan PPKM darurat, praktis tak ada aktivitas keolahragaan apapun di kompleks stadion tertua di Indonesia ini.
"Memang selama PPKM ditutup sementara, tapi tetap perawatan dan pemeliharaan setiap hari dirawat dan dipelihara ada petugas yang merawatnya," kata Kabid Olahraga Disporapar Kota Malang Wahyu Setyawan.
Direktur Teknik Akademi Arema, Agus Yuwono, mengakui akademi Arema yang menjadi kawah candradimuka bibit-bibit muda pesepak bola di Malang dan sekitarnya harus berlatih dari rumah masing-masing imbas penutupan sejumlah lapangan. Biasanya mereka berlatih berpindah-pindah lapangan di Kota Malang, namun karena sulitnya mencari lapangan imbas penerapan PPKM darurat.
Bila ada lapangan pun, tambah Agus, biasanya telah dipakai pihak lain. Hal ini memaksa mereka melakukan sesi latihan virtual dari rumah masing-masing sang pemain. "Kita memang banyak lapangan yang ditutup, sehingga kita berusaha nyari lapangan yang masih dipakai," ucap Agus Yuwono saat dikonfirmasi oleh MNC Portal Indonesia, pada Senin (26/7/2021).
BACA JUGA: Skandal Wayne Rooney di Kamar Hotel dengan 3 Gadis Semi Telanjang
"Rutinnya berlatih di kota (Malang), atau agak di luar. Soalnya satu tuntutan lapangan sekarang banyak yang makai. Kita berusaha menyesuaikan jamnya, sekarang banyak yang memang ditutup imbas PPKM," imbuhnya.
Agus menyayangkan sulitnya mendapat lapangan untuk berlatih bagi anak asuhnya, sebab di usia-usia anak dan remaja disebutnya pesepakbola perlu melakukan sesi latihan dan pertandingan, untuk menguji kemampuan mereka. Namun ia dan tim kepelatihan terpaksa harus menyusun program latihan dari rumah sejak awal PPKM darurat diberlakukan guna mengurangi kasus COVID-19.
"Mereka harus berlatih di lapangan, lapangan yang sesuai standarnya. Minimal mempraktikkan hasil dari latihan pada saat itu untuk sesi game juga penting, kalau nggak ada lapangan, atau mungkin harus keluar lapangan normal ya cukup terkendala," jelasnya.
BACA JUGA: Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020: Praveen/Melati Lolos ke Perempat Final
Di sisi lain pengelola Stadion Gajayana dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) mengakui banyak agenda latihan dan penggunaan lapangan di area Stadion Gajayana yang terpaksa dibatalkan, imbas PPKM darurat. Alhasil selama hampir 24 hari pemberlakuan PPKM darurat, praktis tak ada aktivitas keolahragaan apapun di kompleks stadion tertua di Indonesia ini.
"Memang selama PPKM ditutup sementara, tapi tetap perawatan dan pemeliharaan setiap hari dirawat dan dipelihara ada petugas yang merawatnya," kata Kabid Olahraga Disporapar Kota Malang Wahyu Setyawan.