Ketum PBSI Beberkan Target Bulu Tangkis yang Masih Harus Dicapai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Agung Firman Sampurna menyambut positif prestasi di Olimpiade Tokyo 2020. Namun, dia menganggap itu bukanlah satu-satunya puncak prestasi.
Agung menyatakan masih ada beberapa ajang di depan mata yang memiliki prestise serupa dan patut dimaksimalkan. Dia ingin momentum di Jepang dapat dimanfaatkan untuk meraih gelar lebih banyak.
Bulu tangkis Indonesia mencatatkan prestasi di turnamen empat tahunan, Olimpiade Tokyo 2020 lalu. Cabor ini menyabet satu perunggu dari nomor tunggal putra atas nama Anthony Ginting dan satu emas dari nomor ganda putri.
Emas yang disabet Greysia Polii/Apriyani Rahayu merupakan pertama kalinya bagi ganda putri dalam sejarah bulu tangkis Indonesia. Sebelumnya, Indonesia tidak pernah meraih emas di nomor tersebut.
Tak hanya itu, emas yang diraih Greysia/Apri merupakan satu-satunya bagi kontingen Indonesia di Jepang. Pencapaian mereka juga melengkapi prestasi bulu tangkis Indonesia yang telah mendapatkan emas disemua nomor sepanjang sejarah olimpiade.
Agung merasa bangga dengan pencapaian ini. Dia meminta para atlet merayakan dengan penuh rasa syukur dan bahagia. Sebab, mereka telah mengharumkan Indonesia di mata internasional.
Namun, Agung juga berharap para pemain tidak terlena. Mereka masih harus menghadapi ajang-ajang yang menurutnya juga merupakan puncak prestasi di olahraga bulu tangkis. Ajang tersebut ialah Piala Thomas, Piala Uber dan Piala Sudirman.
“Kita rayakan ini, ini merupakan anugerah kita, perjuangan kita, hasil jerih payah kita. Tetapi kita jangan terlena, kita sudah menaklukan puncak dunia maka ada sejumlah puncak dunia lagi yang harus kita taklukan,” kata Agung saat acara syukuran PBSI di Pelatnas, Cipayung.
“Masih ada puncak-puncak yang lain dalam waktu dekat di bulan September ini udah ada Thomas dan Uber, dan Oktober tak kalah penting sudah ada di Finlandia Sudah ada turnamen Sudirman. Saya berharap persiapannya lebih baik,” lanjutnya.
Indonesia juga akan mengikuti tiga ajang prestisius pada tahun ini. Di antaranya adalah Final Super Series yang akan digelar di Indonesia pada November yang merupakan puncak event profesional bulu tangkis.
“Di bulan November akhir kita mendapatkan kepercayaan untuk menyelenggarakan 3 event prestisius yaitu Indonesia Masters, Indonesia Open, dan Final Super Series,” tambah Agung.
“Di luar dari event-event bergengsi yang menunjukkan supremasi olahraga ini (seperti olimpiade). Juga ada event-event profesional. Nah Final Super Serier itu merupakan prime to primenya, jadi puncak dari event profesional dan itu akan digelar di Indonesia, di Bali,” tutupnya.
Agung menyatakan masih ada beberapa ajang di depan mata yang memiliki prestise serupa dan patut dimaksimalkan. Dia ingin momentum di Jepang dapat dimanfaatkan untuk meraih gelar lebih banyak.
Bulu tangkis Indonesia mencatatkan prestasi di turnamen empat tahunan, Olimpiade Tokyo 2020 lalu. Cabor ini menyabet satu perunggu dari nomor tunggal putra atas nama Anthony Ginting dan satu emas dari nomor ganda putri.
Emas yang disabet Greysia Polii/Apriyani Rahayu merupakan pertama kalinya bagi ganda putri dalam sejarah bulu tangkis Indonesia. Sebelumnya, Indonesia tidak pernah meraih emas di nomor tersebut.
Tak hanya itu, emas yang diraih Greysia/Apri merupakan satu-satunya bagi kontingen Indonesia di Jepang. Pencapaian mereka juga melengkapi prestasi bulu tangkis Indonesia yang telah mendapatkan emas disemua nomor sepanjang sejarah olimpiade.
Agung merasa bangga dengan pencapaian ini. Dia meminta para atlet merayakan dengan penuh rasa syukur dan bahagia. Sebab, mereka telah mengharumkan Indonesia di mata internasional.
Namun, Agung juga berharap para pemain tidak terlena. Mereka masih harus menghadapi ajang-ajang yang menurutnya juga merupakan puncak prestasi di olahraga bulu tangkis. Ajang tersebut ialah Piala Thomas, Piala Uber dan Piala Sudirman.
“Kita rayakan ini, ini merupakan anugerah kita, perjuangan kita, hasil jerih payah kita. Tetapi kita jangan terlena, kita sudah menaklukan puncak dunia maka ada sejumlah puncak dunia lagi yang harus kita taklukan,” kata Agung saat acara syukuran PBSI di Pelatnas, Cipayung.
“Masih ada puncak-puncak yang lain dalam waktu dekat di bulan September ini udah ada Thomas dan Uber, dan Oktober tak kalah penting sudah ada di Finlandia Sudah ada turnamen Sudirman. Saya berharap persiapannya lebih baik,” lanjutnya.
Indonesia juga akan mengikuti tiga ajang prestisius pada tahun ini. Di antaranya adalah Final Super Series yang akan digelar di Indonesia pada November yang merupakan puncak event profesional bulu tangkis.
“Di bulan November akhir kita mendapatkan kepercayaan untuk menyelenggarakan 3 event prestisius yaitu Indonesia Masters, Indonesia Open, dan Final Super Series,” tambah Agung.
“Di luar dari event-event bergengsi yang menunjukkan supremasi olahraga ini (seperti olimpiade). Juga ada event-event profesional. Nah Final Super Serier itu merupakan prime to primenya, jadi puncak dari event profesional dan itu akan digelar di Indonesia, di Bali,” tutupnya.
(mirz)