Piala Sudirman: Indonesia Waspadai Kekuatan Denmark
loading...
A
A
A
Namun, jika Denmark ingin memiliki opsi lain, mereka punya nama Mads Pieler Kolding yang cukup berpengalaman di ganda putra. Bersama pasangan terdahulunya yakni Mads Conrad Peterson, pemain berusia 33 tahun itu merupakan ganda putra andalan Denmark pada era 2015-2017.
Saat ini, Kolding tengah berpasangan dengan Frederik Sogard yang cukup bersinar di beberapa turnamen terakhir. Bisa saja, Denmark akan menukar Kolding untuk berpasangan dengan Astrup atau Rasmusen. Atau ada opsi lain, mereka dengan berani menurunkan Kolding/Sogard melawan ganda putra Indonesia. Tentu ini menarik untuk dinantikan.
Sebelumnya pelatih Herry Iman Pierngadi pun sangat optimis bahwa ganda putra Indonesia akan menyumbangkan poin saat melawan Denmark. Siapa pun yang diturunkan, Herry IP yakin baik Marcus/Kevin, Ahsan/Hendra, atau Fajar/Rian akan mampu melibas ganda Denmark.
“Kalau ganda putra denmark kan yang turun (Kim) Astrup (pasangan Anders Rasmussen) karena yang paling kuat itu saja. Terbalik dari Indonesia, mereka bakal mikir ‘Indonesia mainin siapa ya?’ karena punya tiga punya pasangan," ucap Herry IP.
"Nah kelebihannya kita bisa ngeliat lawan, kita bisa prediksi, itu keuntungan kita kalau bawa dua atau tiga pasangan,” terang lanjutnya kepada MNC Portal Indonesia.
Kemudian, ganda putri Denmark memiliki Maiken Fruergaard/Sara Thygesen yang duduk di peringkat 16 dunia. Mereka berbeda 10 peringkat dari pasangan ganda putri terbaik Indonesia saat ini, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Jika dilihat dari head to head, pasangan Denmark itu kalah enam kali dari Greysia/Apriyani. Akan tetapi, mereka bisa melakukan perlawanan sengit pada dua pertemuan terakhir dengan juara Olimpiade Tokyo 2020 itu.
Mereka memaksa pasangan nomor enam dunia itu bermain hingga tiga set pada China Terbuka 2019 dan Indonesia Masters 2020. Bahkan di Indonesia Masters 2020, pertemuan mereka terasa alot sekali.
Keduanya saling bertemu di final dan kala itu, Freugaard/Thygesen nyaris saja mempermalukan Greysia/Apriyani di hadapan publik Tanah Air sebelum akhirnya membalikkan keadaan. Kala itu, Greysia/Apriyani menang dengan skor 18-21, 21-11, dan 23-21.
Saat ini, Kolding tengah berpasangan dengan Frederik Sogard yang cukup bersinar di beberapa turnamen terakhir. Bisa saja, Denmark akan menukar Kolding untuk berpasangan dengan Astrup atau Rasmusen. Atau ada opsi lain, mereka dengan berani menurunkan Kolding/Sogard melawan ganda putra Indonesia. Tentu ini menarik untuk dinantikan.
Sebelumnya pelatih Herry Iman Pierngadi pun sangat optimis bahwa ganda putra Indonesia akan menyumbangkan poin saat melawan Denmark. Siapa pun yang diturunkan, Herry IP yakin baik Marcus/Kevin, Ahsan/Hendra, atau Fajar/Rian akan mampu melibas ganda Denmark.
“Kalau ganda putra denmark kan yang turun (Kim) Astrup (pasangan Anders Rasmussen) karena yang paling kuat itu saja. Terbalik dari Indonesia, mereka bakal mikir ‘Indonesia mainin siapa ya?’ karena punya tiga punya pasangan," ucap Herry IP.
"Nah kelebihannya kita bisa ngeliat lawan, kita bisa prediksi, itu keuntungan kita kalau bawa dua atau tiga pasangan,” terang lanjutnya kepada MNC Portal Indonesia.
Kemudian, ganda putri Denmark memiliki Maiken Fruergaard/Sara Thygesen yang duduk di peringkat 16 dunia. Mereka berbeda 10 peringkat dari pasangan ganda putri terbaik Indonesia saat ini, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Jika dilihat dari head to head, pasangan Denmark itu kalah enam kali dari Greysia/Apriyani. Akan tetapi, mereka bisa melakukan perlawanan sengit pada dua pertemuan terakhir dengan juara Olimpiade Tokyo 2020 itu.
Mereka memaksa pasangan nomor enam dunia itu bermain hingga tiga set pada China Terbuka 2019 dan Indonesia Masters 2020. Bahkan di Indonesia Masters 2020, pertemuan mereka terasa alot sekali.
Keduanya saling bertemu di final dan kala itu, Freugaard/Thygesen nyaris saja mempermalukan Greysia/Apriyani di hadapan publik Tanah Air sebelum akhirnya membalikkan keadaan. Kala itu, Greysia/Apriyani menang dengan skor 18-21, 21-11, dan 23-21.