Aturan Naturalisasi FIFA Terbaru Bisa Membuat Elkan Baggott Main di Timnas Indonesia
loading...
A
A
A
Aturan naturalisasi FIFA terbaru bisa menguntungkan timnas Indonesia jika dimanfaatkan dengan tepat. Aturan naturalisasi FIFA terbaru ini melonggarkan aturan tentang pemain yang ingin berpindah kewarganegaraan demi mendapat kesempatan bermain di level internasional.
Aturan naturalisasi FIFA ini bermula dari banyak kasus pemain sepak bola yang sudah telanjur membela timnas sepak bola negara lain, namun ingin berpindah kewarganegaraan. Hal ini disebabkan banyak faktor. Misalnya kurangnya menit bermain yang didapatkan si pemain di tim nasional, sulitnya persaingan masuk timnas negara tertentu, dan lain-lain.
Kasus ini mencuat ketika Munir El Haddadi membela timnas Spanyol. Munir masuk di menit ke 77 pada suatu pertandingan resmi FIFA di Kualifikasi Piala Eropa di tahun 2014. Hal ini membuatnya secara resmi tidak bisa membela negara lain di ajang FIFA matchday. Setelah itu, Munir pun nyaris tidak pernah dipanggil timnas Spanyol lagi karena persaingan timnas Spanyol sangat ketat.
Melihat ketatnya persaingan di timnas Spanyol, pelatih Vicente Del Bosque pun sempat mengutarakan penyesalannya pernah memainkan Munir di laga resmi timnas Spanyol. Persaingan yang begitu ketat membuat Munir tidak dipanggil timnas Spanyol lagi. Padahal, skill Munir cukup bagus di level klub namun tidak mendapat kesempatan bermain banyak di level timnas.
Munir sempat mengajukan banding terhadap aturan FIFA untuk bisa membela timnas Maroko di tahun 2018. Namun, banding Munir kalah karena aturan FIFA yang belum memperbolehkan Munir bermain untuk timnas Maroko walaupun Munir adalah keturunan asli orang Maroko.
Aturan naturalisasi FIFA baru adalah pemain bisa mengubah kewarganegaraan jika tidak pernah bermain lebih dari 3 kali di laga kompetitif untuk timnas suatu negara. Laga ini tidak termasuk turnamen Piala Dunia atau antar benua. Laga tersebut berlaku timnas junior atau senior.
Kedua, selain aturan pertama di atas, aturan kedua adalah pemain harus berusia di bawah 21 tahun saat membela timnas negara tersebut. Jika pemain berusia di atas 21 tahun saat membela negara tersebut, maka pemain itu tidak diperbolehkan untuk berpindah negara.
Dalam aturan ini, kasus Munir El Haddadi pun terpecahkan. Munir pun bisa bermain untuk timnas Maroko yang membuatnya bisa mendapatkan kesempatan bermain di level internasional lebih banyak.
Persaingan di timnas Maroko pun tidak sesulit di timnas Spanyol yang diisi berbagai pemain kelas dunia di dalamnya. Munir hanya pernah bermain di timnas senior Spanyol di kualifikasi Euro 2016 di tahun 2014. Munir turun di menit ke 77 saat bermain melawan Macedonia. Munir saat itu berusia 19 tahun. Dengan demikian, Munir dipastikan bisa berpindah timnas ke timnas Maroko karena dia sudah memenuhi aturan naturalisasi FIFA terbaru.
Dengan aturan naturalisasi terbaru FIFA tersebut, timnas Indonesia harusnya bisa mengambil keuntungan. Timnas Indonesia harus fokus ke naturalisasi pemain yang berada di bawah usia 21 tahun.
Jika sudah berusia 21 tahun ke atas, maka akan lebih sulit untuk berpindah ke timnas Indonesia. Salah satu pemain di bawah usia 21 tahun yang potensial untuk dinaturalisasi adalah Elkan Baggott. Elkan masih berusia 18 tahun dan sudah bermain di beberapa pertandingan uji coba timnas junior Indonesia. Elkan yang kini bermain di King’s Lynn Town sebagai pemain pinjaman dari Ipswich Town.
Jika Indonesia bisa mendapatkan Elkan Baggot untuk bermain di timnas senior, maka itu merupakan keuntungan. Elkan sudah berpengalaman di level Eropa dan usianya masih sangat muda. Maka, prioritas naturalisasi Elkan Baggott perlu dipertimbangkan sebelum Elkan bermain untuk timnas lain yang tentu bisa merugikan timnas Indonesia.
Aturan naturalisasi FIFA ini bermula dari banyak kasus pemain sepak bola yang sudah telanjur membela timnas sepak bola negara lain, namun ingin berpindah kewarganegaraan. Hal ini disebabkan banyak faktor. Misalnya kurangnya menit bermain yang didapatkan si pemain di tim nasional, sulitnya persaingan masuk timnas negara tertentu, dan lain-lain.
Kasus ini mencuat ketika Munir El Haddadi membela timnas Spanyol. Munir masuk di menit ke 77 pada suatu pertandingan resmi FIFA di Kualifikasi Piala Eropa di tahun 2014. Hal ini membuatnya secara resmi tidak bisa membela negara lain di ajang FIFA matchday. Setelah itu, Munir pun nyaris tidak pernah dipanggil timnas Spanyol lagi karena persaingan timnas Spanyol sangat ketat.
Melihat ketatnya persaingan di timnas Spanyol, pelatih Vicente Del Bosque pun sempat mengutarakan penyesalannya pernah memainkan Munir di laga resmi timnas Spanyol. Persaingan yang begitu ketat membuat Munir tidak dipanggil timnas Spanyol lagi. Padahal, skill Munir cukup bagus di level klub namun tidak mendapat kesempatan bermain banyak di level timnas.
Munir sempat mengajukan banding terhadap aturan FIFA untuk bisa membela timnas Maroko di tahun 2018. Namun, banding Munir kalah karena aturan FIFA yang belum memperbolehkan Munir bermain untuk timnas Maroko walaupun Munir adalah keturunan asli orang Maroko.
Aturan naturalisasi FIFA baru adalah pemain bisa mengubah kewarganegaraan jika tidak pernah bermain lebih dari 3 kali di laga kompetitif untuk timnas suatu negara. Laga ini tidak termasuk turnamen Piala Dunia atau antar benua. Laga tersebut berlaku timnas junior atau senior.
Kedua, selain aturan pertama di atas, aturan kedua adalah pemain harus berusia di bawah 21 tahun saat membela timnas negara tersebut. Jika pemain berusia di atas 21 tahun saat membela negara tersebut, maka pemain itu tidak diperbolehkan untuk berpindah negara.
Dalam aturan ini, kasus Munir El Haddadi pun terpecahkan. Munir pun bisa bermain untuk timnas Maroko yang membuatnya bisa mendapatkan kesempatan bermain di level internasional lebih banyak.
Persaingan di timnas Maroko pun tidak sesulit di timnas Spanyol yang diisi berbagai pemain kelas dunia di dalamnya. Munir hanya pernah bermain di timnas senior Spanyol di kualifikasi Euro 2016 di tahun 2014. Munir turun di menit ke 77 saat bermain melawan Macedonia. Munir saat itu berusia 19 tahun. Dengan demikian, Munir dipastikan bisa berpindah timnas ke timnas Maroko karena dia sudah memenuhi aturan naturalisasi FIFA terbaru.
Dengan aturan naturalisasi terbaru FIFA tersebut, timnas Indonesia harusnya bisa mengambil keuntungan. Timnas Indonesia harus fokus ke naturalisasi pemain yang berada di bawah usia 21 tahun.
Jika sudah berusia 21 tahun ke atas, maka akan lebih sulit untuk berpindah ke timnas Indonesia. Salah satu pemain di bawah usia 21 tahun yang potensial untuk dinaturalisasi adalah Elkan Baggott. Elkan masih berusia 18 tahun dan sudah bermain di beberapa pertandingan uji coba timnas junior Indonesia. Elkan yang kini bermain di King’s Lynn Town sebagai pemain pinjaman dari Ipswich Town.
Jika Indonesia bisa mendapatkan Elkan Baggot untuk bermain di timnas senior, maka itu merupakan keuntungan. Elkan sudah berpengalaman di level Eropa dan usianya masih sangat muda. Maka, prioritas naturalisasi Elkan Baggott perlu dipertimbangkan sebelum Elkan bermain untuk timnas lain yang tentu bisa merugikan timnas Indonesia.
(aww)